Ficool

Chapter 14 - Rencana Evelyn

Namun Evelyn hanya tidak menyangka Pangeran ketiga datang menghampirinya dan langsung menyatakan maksudnya seperti ini.

Apa dia tidak takut Evelyn mengungkapkannya kepada publik dan Louis ingin menggulingkan tahta? Serta merebut kakak iparnya sendiri.

"Aku sudah mencoba membuatnya jatuh cinta padaku, tapi apalah daya, mungkin cinta mereka yang terlalu kuat," kekeh pangeran Louis santai sambil mengendikkan bahu.

"Kalau begitu anda harus segera melupakan Emely dan fokus untuk diri anda sendiri. Saya tidak bisa melakukan apa yang Pangeran minta karena saya tidak tertarik dengan Pangeran Mahkota. Dan maaf jika terdengar kasar, tapi saya pamit undur diri pangeran, pelayan saya sudah mencari saya sedari tadi. Saya permisi," ucap Evelyn sambil membungkuk hormat dengan anggun.

"Tak perlu berpura-pura lagi Nona, dengan cara apa anda masuk ke dalam kerajaan jika tanpa seorang perantara?" ucap pangeran Louis sambil tersenyum kembali yang mencegah Evelyn untuk pergi dari sana.

"Bahkan jika saya ingin masuk kerajaan pun, saya tidak akan melakukannya melalui campur tangan anda, Pangeran," ucap Evelyn tenang sebelum pergi, benar-benar menjauh dari hadapan Pangeran Louis.

"Yahh aku memang sudah menduga jawabanmu akan seperti ini. Tapi mendengar langsung dari mu, rasanya lebih menarik, ck ck aku tidak bisa menentukan pilihan sekarang," gumam pangeran Louis, ia tersenyum lebar sambil menatap kepergian Evelyn.

Sebenarnya Louis tidak terlalu yakin bahwa gadis itu menginginkan tahta dan kedudukan Emely. Tapi berdasarkan riwayat bahwa dia juga pernah jadi kandidat putri Mahkota, Louis yakin bahwa kedatangan gadis itu pertama kalinya kesini adalah untuk merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya.

Tanpa disadari oleh Louis, Pangeran kedua-Ethan sedari tadi memperhatikan interaksi mereka sambil menatap dingin ke arah Louis.

Dia tidak bisa mendengar percakapan mereka karena jaraknya lumayan jauh dan keduanya berbicara sangat pelan.

Tapi dia dapat menebak bahwa adik tirinya itu mungkin sedang merencanakan sesuatu yang buruk dan targetnya kali ini untuk digunakan adalah gadis Gregory itu.

Di pesta, dia sempat bertemu Daniel Gregory, putra tunggal pamannya yang juga merupakan sepupunya itu datang ke pesta pernikahan kerajaan bersama temannya yang dari kerajaan Phelim. Mereka berkenalan singkat dan Evelyn pamit undur diri untuk pulang ke penginapan.

Evelyn asli tidak terlalu dekat dengan Daniel, mereka jarang berinteraksi karena perbedaan kepribadian dan sebagian besar waktu Daniel dia habiskan di akademi, sehingga mereka semakin jarang bertemu.

Di novel pun hanya sekali menyebutkan Daniel sebagai sepupu antagonis yang akan pulang dan ikut dibantai bersama keluarganya. Dan selain itu, pemuda ini sepertinya tidak terlibat apapun, jadi dia memiliki minim sekali informasi tentang Daniel.

Evelyn merebahkan tubuhnya lelah di penginapan. Matanya menerawang pada langit-langit tinggi di depannya namun pikirannya jauh dari kata damai. Gadis itu sibuk memikirkan cara untuk mencegah Emely naik tahta, tapi tanpa terlibat dengan putra mahkota ataupun pangeran Louis.

Dan ide cemerlang namun gila yang bisa muncul adalah Pangeran Kedua, Ethan Sander De Coutland. Pria itu satu-satunya orang kuat yang tidak merugikan untuk diajak bekerjasama.

Setahu Evelyn yang sudah mengetahui alur novel itu, Ethan adalah Pangeran yang paling berpotensi besar untuk dijadikan rekan.

Jika dia memanfaatkan Ethan, dia bisa mendapatkan akses penuh ke kerajaan, mengamati Emely sekaligus Ratu Feliza. Pria itu bisa melindungi dia dan keluarganya dari Marquess Lovell dengan kekuatan militer dan statusnya sebagai Pangeran kedua.

Dan hal yang terpikirkan olehnya hanyalah pernikahan kontrak. Tadinya dia ingin membuat pria itu jatuh cinta padanya. Namun sebagai orang sibuk yang tidak pernah berkencan dengan siapapun sebelumnya, itu terdengar sangat beresiko dan waktunya akan terbuang sia-sia.

Disaat dia sibuk merayu Pangeran kedua, bagaimana jika Marquess Lovell sudah lebih dulu bertindak? gumamnya dalam hati.

Jadi lebih baik Evelyn mengusulkan pernikahan itu saja untuk kerjasama. Selain itu, ia juga tidak terlalu yakin akan status jangka panjangnya disini.

Bagaimana jika dia membuat Pangeran jatuh cinta padanya, namun secara bersamaan akan meninggalkannya? Itu terdengar sangat menyedihkan.

Lebih baik Evelyn tidak terlibat hubungan romantis dengan siapapun. Itu hanya akan membawa kesengsaraan jika dia tiba-tiba pergi.

Namun yang menjadi masalahnya sekarang adalah dia tidak tahu apakah Pangeran yang dirumorkan dingin itu akan menerimanya. Kemungkinan lain pria itu akan menendangnya pergi atau bahkan membunuhnya.

Memikirkan rumor kekejaman Pangeran kedua, membuat Evelyn bergidik ngeri. Dia juga tidak tahu apakah diam-diam pria itu mempunyai kekasih atau istri yang disembunyikannya setelah tinggal di luar istana begitu lama.

Tapi mengingat rumor tentangnya... seharusnya pria itu belum memiliki kekasih sekarang.

"Usulan apa yang akan kuberikan padanya," gumam Evelyn pada dirinya sendiri. Tidak mungkin Pangeran Kedua mau bekerjasama jika keuntungannya tidak memuaskan.

Evelyn berpikir sejenak sebelum mendapatkan ide untuk rencananya. Benar, kedudukan tinggi Gregory bisa dipertimbangkan.

Dengan masuk istana, Evelyn juga lebih mudah menjalankan misi tadi malamnya dari sistem. Di sana dia akan banyak berinteraksi dengan Marquess Lovell, Emely sekaligus mengamati pergerakan Ratu dan Louis.

Pada akhirnya, Evelyn hanya bisa mengundi nasib daripada berdiam diri dan berakhir tertekan akibat memikirkan masalah itu.

Untuk saat ini, pernikahan adalah jalan masuk yang paling mudah untuk sampai ke istana. Mencegah Ratu, Emely serta Marquess Lovell berkuasa sama artinya dengan mencegah Pangeran Mahkota naik tahta.

Evelyn bersedia membantu Pangeran kedua naik tahta dan dia juga akan membantu perekonomian pangeran kedua dengan dukungan keluarga Gregory. Bantuan itu nantinya bisa dipakai untuk persiapan perang dan sejenisnya.

Sebagai gantinya, ia meminta perlindungan untuk keluarga dan rakyat Gregory melalui pasukan militer pria itu. Pangeran kedua juga bisa memperluas perekonomian di Kerajaan tetangga yang telah ditaklukkan.

Merasa itu adalah ide yang bagus, mata emas Evelyn menyala dengan tekad yang kuat. Persetan dengan hidup damai, ia akan terlibat langsung dan ikut memainkan peran di dalamnya.

Sementara di sisi lain, suara pedang dan alat latihan mendenting keras. Halaman samping kediaman dihuni oleh seorang pria yang sedang berlatih pedang.

Wajah tampannya berkeringat di bawah sinar matahari, mata birunya tajam dengan aura yang mengesankan. Setiap tebasan pedang mengandung kilatan dingin yang bercampur amarah.

Mengingat bagaimana dia hampir mati dan terluka beberapa waktu lalu, pria itu berlatih lebih keras untuk memperkuat dirinya. Tidak ingin memberikan mereka kesempatan untuk menyakitinya lagi.

Dari kejauhan, tangan kanannya–Kane memberanikan diri mendekat untuk menyela latihannya. Orang itu berdiri tanpa gentar di bawah tatapan dinginnya dan mulai bersuara, "ada sesuatu mendesak, Tuan."

Pria tadi–Ethan menghentikan latihan berpedangnya dan pergi menuju ruang kerja. Setelah sampai, kepala pelayanannya–Dean membuka bersuara untuk menyampaikan sesuatu. "Ada surat dari kediaman Gregory, Tuan. Tepatnya dikirim oleh Nona Gregory–Evelyn Gregory."

More Chapters