Ethan selaku pangeran yang lahir dari ratu terdahulu dan istri sah, seharusnya memang dialah yang mendapat gelar putra mahkota.
Tapi karena Leonardo yang lahir lebih dulu dan menjadi pangeran pertama, dialah yang memiliki gelar tersebut walaupun terlahir dari selir raja.
Ethan ingin bersaing namun dia kehilangan pendukung sejak kecil-ibunya. Hal itu membuat posisinya goyah dan potensinya menjadi tidak terlihat di bawah kendali Ratu Feliza.
Sehingga mau tidak mau, Ethan berusaha lebih keras untuk memperlihatkan potensi bela dirinya sampai akhirnya diangkat menjadi panglima kerajaan–memegang langsung pasukan militer.
Untuk pernikahan, Ethan tidak memerlukannya jika hanya untuk sebuah tanah. Karena jika kesepakatan tidak terjadi, ia tidak keberatan mengadakan peperangan lagi dan mengambil alih wilayah untuk dijadikan tempat latihan bala tentaranya.
Baginya yang dari kecil selalu hidup sendiri, pernikahan atau cinta bahkan tidak ada dalam kamusnya. Dia hidup hanya untuk balas dendam dan mencari keadilan untuk ibunya.
Nanti setelah dia merebut kekuasaan, Ethan berencana untuk mengadopsi anak laki-laki dan akan dia didik sebagai pewarisnya yang hebat.
Evelyn menyusun kata yang tepat, dia sudah menduga bahwa pangeran kedua ini tidak akan serta merta menyetujui usulannya.
"Saya juga akan membantu pangeran dalam menghadapi Ratu dan intrik politik istana. Sebagai gantinya, saya ingin wilayah dan keluarga saya berada dalam lindungan dan pengawasan anda. Singkatnya, saya ingin pengeran memastikan keselamatan mereka apapun yang terjadi," ucap Evelyn panjang lebar dan tegas.
"Apa yang bisa membuktikan bahwa kau tidak melanggar janjimu? Maksudku...sekarang bisa saja kau datang dan mengusulkan hal ini atas campur tangan Louis," ucap Ethan dingin, dia tidak sudi menjadi bidak catur orang lain.
"Hal itu pangeran tidak usah khawatir, hal-hal yang terjadi di pesta pernikahan tidak ada hubungannya dengan usulan saya. Dan juga tidak mungkin saya bekerjasama dengan pangeran yang telah mengirim pembunuh untuk membunuh kakaknya sendiri," ucap Evelyn meyakinkan yang membuat Ethan menyembunyikan senyum dinginnya.
Dia tahu bahwa topik tentang pangeran Louis terjadi karena pria itu telah melihat mereka berbincang singkat di pernikahan Pangeran Mahkota itu.
Pangeran Ethan terdiam lama mengamati Evelyn sambil memasang wajah dingin. Orang itu sepertinya tenggelam dalam pikirannya untuk waktu yang lama.
Evelyn mengerti, bagaimanapun ini menyangkut bukan hanya dua orang–tapi banyak yang harus dipertaruhkan. Namun gadis itu tak berniat mundur, ia hanya bisa menelan mentah-mentah resiko dan takdir yang akan menunggunya.
"Dan saya juga akan membantu anda menyelidiki tentang racun Lican dan mengungkapkan kejahatan pangeran ketiga." Evelyn mengungkapkan kartu terakhirnya.
Setelah ini jika Pangeran kedua masih tidak setuju, dia akan pergi dan memikirkan rencana lain.
Ethan sedikit terkejut dengan gadis ini yang tahu terlalu banyak hal. Dia menatapnya, menyeringai waspada lalu duduk tegak memandang lurus pada mata keemasan itu.
Dia sebenarnya tidak menginginkan usulan pernikahan ini, ia tidak ingin membawa seseorang untuk ambisi balas dendamnya. Namun memikirkan manfaat yang bisa diberikan gadis itu dan kesediaannya untuk menjadi rekan dalam rencananya membuat Ethan goyah.
Akan merepotkan jika dia akhirnya menikah dengan wanita yang menuntut cintanya, atau gadis polos lemah yang tidak tahu apa-apa.
Dalam kamusnya, jika ada seseorang yang mengetahui lebih banyak tentang rencananya, hanya akan menemui dua kemungkinan-menjadi rekannya, atau mati.
Racun Lican, tampaknya gadis ini tahu sesuatu tentang racun tersebut. Racun yang telah digunakan saudara tirinya, Louis beberapa waktu lalu untuk mencegahnya mendapatkan kekuasaan militer.
Racun yang sama yang telah digunakan oleh ratu jahat itu untuk membunuh ibunya. Dia ingin merebut kekuasaan mereka dan menghukum orang-orang yang telah membuat ibunya tiada.
Ethan berdiri perlahan dari kursinya, langkahnya berat namun terukur saat mendekati Evelyn. Suara sepatunya bergema di ruang kerja yang hening, membuat jantung Evelyn berdentum tak terkendali.
Pria itu berhenti tepat di hadapannya, membungkuk sedikit hingga tatapan biru dinginnya bertemu dengan mata emas Evelyn.
Hening panjang menekan udara di antara mereka, sampai akhirnya, bibir Ethan melengkung tipis dalam senyum samar, suaranya dalam dan berbahaya saat berucap, "aku bersedia."
Setelah menjatuhkan kalimat itu, Ethan berdiri tegak dan berbalik untuk duduk di kursinya, meninggalkan Evelyn yang menghela napas lega setelah tekanan udara dingin tadi.
Gadis itu mengambil beberapa berkas dokumen yang akan mereka gunakan sebagai perjanjian 'kontrak' hitam di atas putih. Banyak yang tertulis disana, termasuk kesepakatan jika salah satunya melanggar kontrak.
Ethan menunggu dengan cermat sambil memikirkan kembali keputusannya. Bagaimanapun, ia yang paling banyak diuntungkan dari kerjasama ini. Pria itu mendapat sumber daya dari Gregory sehingga tidak perlu untuk mencari sumber daya lain.
Selain itu, dia tidak perlu repot mencari orang yang akan mewakilinya tampil di lingkungan kelas atas, Evelyn yang akan melakukannya. Dia juga tidak perlu terlibat hubungan romansa agar bisa mendapatkan pasangan, karena ada orang yang bersedia bersamanya untuk manfaat.
Mengenai perlindungan wilayah Gregory, Ethan tidak keberatan. Dia bisa mengerahkan salah satu pasukan terbaiknya untuk melindungi wilayah tersebut.
Saat ini untuk perebutan tahta, dia hanya punya pendukung yang jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan Putra Mahkota.
Sebagian besar pendukungnya terdiri dari pendukung ibunya yang menyembunyikan diri mereka. Dan pendukung terbesarnya berasal dari keluarga Scott, keluarga Jenderal kerajaan yang sudah mengabdi selama puluhan tahun.
Jika dia mengambil keluarga Gregory sebagai faksi, tentu hal itu akan lebih menguatkan posisinya sebagai kandidat salah satu calon Raja.
Dia mengantongi dukungan keluarga Scott, Duke yang juga adalah Jenderal kerajaan serta Duke Gregory, keluarga kaya yang mengatur perekonomian kerajaan.
Sedangkan Duke Reinhard, keluarga besar terakhir ini memilih untuk netral, tidak mendukungnya penuh namun juga bukan pendukung fanatik Leonardo.
Ethan menyetujui usulan itu, tanpa tahu bahwa ini adalah keputusan paling berpengaruh dalam hidupnya.
Ethan sedikit mengambil napas berat sebelum melanjutkan, "Masalah persetujuan Raja, aku akan menanganinya."
"Terimakasih. Pernikahan akan dilaksanakan beberapa hari dari sekarang, apa anda tidak keberatan?" Evelyn benar-benar ingin segera mengambil alih misi dan menyelesaikan tugas di dunia ini.
"Ya," ucapnya dengan sedikit melirik Evelyn, gadis ini sepertinya punya hal mendesak yang membuatnya ingin segera mengambil tahta.
"Baiklah, anda bisa membaca perjanjian kontrak ini." Evelyn mengambil kertas yang di atasnya sudah ia tulis berbagai macam kondisi.
Ethan mengambil alih kertas itu dan mulai membacanya. Disana, tertulis beberapa poin penting yang akan mereka setujui.
1. Saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
2. Menjaga kerahasiaan hubungan dan kerjasama.
3. Memperlihatkan hubungan yang harmonis di depan orang-orang.
4. Menghargai privasi dan urusan pribadi satu sama lain, tidak saling mengganggu.
5. Dilarang mengambil tindakan tanpa izin pihak lain, seperti sentuhan fisik dan sebagainya.
Semuanya tampak seperti kesepakatan dingin, tanpa keduanya sadari, aliansi itu bukan hanya ikatan di atas kertas, tapi juga mengikat takdir mereka.