Ficool

Chapter 19 - Perpecahan dimulai

"Tidak nona Gregory, desain anda lah yang indah dan detail, keahlian saya tanpa arahan hanyalah hobi, tidak menghasilkan apa-apa. Dan juga cincin yang ingin saya berikan kepada istri saya, sudah saya berikan. Istri saya dengan tulus berterimakasih dan memuji hasil desain anda," ucap Tim, matanya melembut setiap kali pembahasan tentang istrinya keluar dari mulutnya. Ia teringat raut antusias dan bahagia yang wanita paruh baya itu tampilkan.

Tak lama, suara sama batuk terdengar. Tim terlihat tak enak hati dan meminta maaf, "maaf Nona, itu adalah istri saya, dia sedang sakit."

Evelyn tersenyum memaklumi, "tolong jangan meminta maaf seperti itu Tuan, saya berharap semoga istri anda lekas sembuh." Ia menanggapi dengan sopan sampai akhirnya teringat sesuatu lagi.

"Dan untuk ke depannya Tuan, cincin ini akan saya lelang di perlelangan ibukota untuk memperkenalkannya kepada masyarakat terlebih dahulu. Saya juga berencana membangun toko perhiasan di ibukota dan sebelum itu, saya ingin bertanya apakah Tuan bersedia menjadi pengrajin tetap saya? Penghasilan dari penjualan akan saya beri sebagian kepada Tuan sebagai upah, sebagian lagi kepada saya dan sisanya untuk kediaman Gregory sebagai pemasok bahan baku," ucap Evelyn menjelaskan dengan panjang lebar.

Tim terkejut, karena dari bertahun-tahun dia bekerja sebagai pengrajin, tidak pernah ada yang benar-benar menyewa bakatnya.

Mereka biasanya hanya membeli jasa nya sekali dua kali saja sehingga dia tidak memiliki penghasilan tetap.

Tim tentu senang atas usulan itu namun senyumnya memudar begitu mengingat sesuatu. Jika dia bekerja di ibukota, dia akan meninggalkan istrinya sendirian disini dalam keadaan sakit. Tidak ada yang akan menjaga istrinya disini jika dia pergi.

Memahami kekhawatiran Tim, Evelyn segera menyahut, "tenang saja Tuan, anda akan tetap bekerja disini dan untuk bahan-bahannya, akan diantar ke tempat ini secara berkala. Akan ada kereta khusus dari keluarga Gregory yang akan mendistribusikan perhiasan ini untuk dijual ke ibukota. Anda hanya perlu bekerja disini dan jika mau, kita bisa membangun tempat khusus untuk anda memproduksinya. Anda tidak perlu pergi ke ibukota dan meninggalkan istri anda Tuan, hanya perhiasannya saja yang nanti akan dijual di ibukota. Sisanya serahkan kepada kami."

Akan lebih mudah jika membuat perhiasan disini karena jaraknya lebih dekat dengan pertambangan. Selain itu, berada di ibukota sangat rawan, identitas dan keselamatannya juga akan terancam.

"Saya saat ini membawa dua macam desain perhiasan dengan motif sedikit berbeda. Toko itu diperkirakan akan dibuka sekitar satu bulan lagi. Jadi apakah anda sanggup untuk menyelesaikan beberapa set perhiasan dalam waktu satu bulan ini Tuan? Dan untuk kedepannya, Duke Gregory akan membantu pengelolaan perhiasan ini secara langsung sehingga anda bisa mengatakan kepada beliau jika memerlukan sesuatu," ucapnya lagi.

"Bisa nona, saya akan menyelesaikan ini dalam waktu satu bulan," Tim menyanggupi dengan penuh keyakinan. Satu bulan bukan apa-apa baginya, yang penting dia sudah mempunyai pekerjaan tetap dan bisa menghidupi istrinya.

Mereka kemudian menyelesaikan banyak hal seperti administrasi, skala-jalur distribusi dan sebagainya sebelum benar-benar sepakat.

"Kalau begitu terimakasih dan selamat atas kerjasama ini Tuan, saya pamit." Evelyn kemudian berjabat tangan dengan Tim sebelum pergi bersama Ginna membawa kotak perhiasan itu.

Dia berencana bahwa desain baru akan muncul setiap beberapa bulan sekali. Sementara kedua desain tadi akan menjadi perhiasan tetapnya.

Evelyn membuat beberapa desain perhiasan lagi agar cukup untuk beberapa bulan atau bertahun-tahun kedepan ke depan.

Ia ingin memberikan semua desain itu kepada pamannya. Evelyn tidak tahu hidupnya disini sampai kapan, tapi yang pasti-dia ingin pergi dengan meninggalkan manfaat untuk Gregory.

Toko itu akan dinamakan dengan Ivory's Gold, nama yang berarti suci dan putih seperti warna Ivory dan mewah seperti emas.

Evelyn duduk melamun di kereta miliknya, menatap keluar jendela yang memperlihatkan keramaian aktivitas di pasar tradisional tersebut.

Saat ini seluruh kerajaan masih dihebohkan dengan pernikahan antara Pangeran kedua, Ethan Sander De Coutland dengan Nona kediaman Gregory, Evelyn Gregory.

Bisik-bisik tentang spekulasi kembali terdengar, sebagian mendukung sementara sisanya, mencibir keputusan tersebut.

(apa bagusnya gadis itu? kalau bukan karena pengaruh keluarganya, dia tidak akan dilirik oleh Pangeran kedua.)

Orang-orang berspekulasi bahwa pertama kali mereka bertemu adalah pada saat perjamuan ulang tahun Raja, tepat ketika Evelyn tampil mempesona dengan harpanya.

Orang-orang yang meremehkan Evelyn kini berkurang drastis, mereka semua melihat dengan jelas bakatnya dan kebanyakan merestui pernikahan tersebut.

Tapi tetap saja ada yang menuduh gadis Gregory itu, sebagian besar berasal dari bangsawan miskin yang sebelumnya tidak menghadiri perjamuan.

Kalimat-kalimat buruk penuh kedengkian kembali berdatangan dan kalimat yang paling populer tetaplah: 'kalau bukan karena kecantikan dan kekayaannya, pangeran kedua tidak akan meliriknya.'

Di bawah lingkup kerajaan yang tenang, justru menyimpan banyak konspirasi dan perpecahan. Tidak ada debat khusus, tidak ada suara kemarahan atau intimidasi. Tapi lebih buruk daripada itu-konfrontasi diam-diam.

Kebanyakan bangsawan mendukung pangeran mahkota karena selain dia adalah pangeran tertua, dia juga didukung oleh Ratu dan Marquess Lovell yang bertindak sebagai perdana menteri.

Tapi selain itu, banyak juga yang justru mendukung pangeran kedua untuk naik tahta. Ethan dinilai lebih layak akan kekuasaan karena pangeran itu paling mandiri di antara ketiganya. Sementara Leonardo, walaupun dia pandai memimpin-dia tetaplah pangeran yang masih berlindung di balik tembok besi istana. 

Dari kecil, pangeran Ethan tidak memperlihatkan ketertarikannya pada tahta. Sehingga para bangsawan pendukung Ratu Irene ini pun menyerah dan memilih berpencar ke wilayah mereka masing-masing.

Hal inilah yang mendasari Ethan yakin untuk naik tahta. Karena dia tahu dibalik banyaknya bangsawan yang mendukung putra mahkota, masih banyak bangsawan kuat lain yang akan mendukungnya.

Dia hanya perlu sedikit memancing mereka dengan potensinya dan mereka secara otomatis akan bergabung. Ditambah lagi dengan keluarga Gregory berada di pihaknya, mereka akan lebih berani memunculkan diri.

Suara tapak kuda menggema lembut di jalanan ramai itu. Orang-orang berhenti beraktivitas dan menatap penasaran ketika mempersilahkan rombongan pengantin melewati mereka.

Kereta merah membawa Evelyn pada sebuah pesta, langit bersinar biru cerah namun hati beberapa orang justru mendung. Keluarga Gregory-keluarga pengantin yang mengantar Evelyn ke aula pernikahannya datang dengan raut tak rela.

Hari pernikahan pangeran Ethan dan Evelyn telah tiba. Pernikahan itu berlangsung khidmat dengan hanya mengundang para bangsawan tingkat tinggi dan keluarga kerajaan-sengaja tidak dibuat terlalu mewah.

Seluruh pelayan keluarga Gregory bersedih, mereka tidak rela nona muda itu akan pergi dan menikah dengan pangeran kedua yang terkenal kejam.

Paman dan bibinya pun terlihat sedih melepas keponakan kesayangan mereka. Sementara Daniel hanya mengucapkan selamat lalu setelahnya menghilang entah kemana.

Nathalie mengusap air matanya dengan sapu tangan putihnya itu. Riasannya tampak luntur dan dia tidak henti-henti menangis.

"Kau benar-benar menginginkan ini, sayang?" tanya Nathalie untuk ke sekian kalinya. Evelyn hanya mengangguk singkat, matanya tidak memperlihatkan kesuraman atau keraguan–melainkan keyakinan dan tekad.

More Chapters