Chapter 2 - Bab 1 – “Pernikahan Tanpa Cinta”Hujan

turun deras malam itu, membasahi jalanan kota Jakarta.Aruna menggenggam erat sebuah map cokelat berisi kontrak yang baru saja ia tanda tangani. Tangannya gemetar, bukan karena dingin, melainkan karena keputusan besar yang baru saja ia ambil.> "Mulai malam ini, kau resmi menjadi istriku. Tapi ingat, ini hanya kontrak."Suara dingin Rafael, pria berjas hitam dengan tatapan tajam bagaikan elang, masih terngiang jelas di telinganya.Tidak ada senyum, tidak ada kehangatan—hanya ketegasan tanpa emosi.Aruna menunduk, menahan air mata."Baik, Tuan Rafael. Saya mengerti."Pernikahan mereka akan digelar secara sederhana, tanpa cinta, tanpa keluarga, hanya ada tanda tangan di atas kertas.Dan di balik senyum dingi