Pria itu mendongak dan menatap wajah cantik dan rambut berkibar Evelyn dengan tertegun. Kemudian dia bersuara, "Kau suruhan mereka atau bukan?"
"Mereka siapa maksudmu? kau bahkan belum menjawab pertanyaanku. Dengar Tuan, aku tidak mengenalmu dan tidak memiliki urusan apapun denganmu, kaulah yang datang dan tiba-tiba menyerang ku. Jadi sekarang biarkan aku pergi." ucap Evelyn dengan dingin dan berusaha pergi.
Ini hari pertamanya keluar kediaman dan kesialan langsung menghampirinya.
"Tunggu, setelah dua kali menyakitiku kau bahkan ingin berlalu pergi?" Suara dingin pria itu terdengar lagi.
Evelyn berbalik, menatap dingin. "Itu salahmu." Setelah mengatakan itu, ia berbalik untuk segera pergi sebelum notifikasi sistem menghentikan langkahnya.
Ting!!!
Notifikasi sistem muncul.
Lakukan perbuatan baik hari ini : membantu orang yang kesusahan
Hadiah : 500 koin sistem
Evelyn menggertakkan gigi kemudian menghela nafas menenangkan diri. Sebenarnya dia agak kasihan dengan pria tersebut, dia terlihat sangat lemah walau masih memancarkan aura mengintimidasi.
Dan setelah mendapatkan misi sistem, dia membulatkan tekad untuk sedikit membantu dan mendapatkan koin. Koin sistem bisa digunakannya untuk menukar barang apapun yang dia butuhkan nanti.
"Apa yang kau inginkan?" Evelyn akhirnya berbalik menatap datar pria itu.
Pria tersebut sedikit terkejut mengetahui Evelyn bersedia berbalik kemudian mulai berbicara, "Letakkan benda ini didekat pintu keluar ibukota, sebar masing-masing berjarak 5 meter dari sini ke arah selatan."
Ia mengeluarkan beberapa keping lencana dari saku jubahnya. Kepingan kayu itu kecil berbentuk segi empat berwarna hitam dengan warna emas dibagian sudutnya, ia menyerahkannya kepada Evelyn.
Ia tidak mempercayai gadis ini sepenuhnya namun tidak ada salahnya untuk sedikit menguji. Lagipula, gadis ini sepertinya tidak berniat membunuhnya.
Bahkan jika gadis ini tidak melakukan apa yang diminta, dia tidak akan khawatir ketahuan ataupun tertangkap karena hanya anak buahnya yang mengerti kode dibalik kepingan kayu itu.
Evelyn mengambil lencana itu dari nya dan melakukan apa yang diminta pria itu, kemudian berlalu pergi setelah dengan samar dia dengar suara telapak kaki lagi. Mungkin itu anak buahnya, atau jika bukan, dia tidak ingin berurusan dengannya lagi.
Dan setelah setengah jalan, dia mendapatkan notifikasi sistem lagi bahwa misi yang dijalankan nya berhasil.
Tanpa ragu, dia menukarnya dengan keterampilan bela diri karena takut hal seperti ini terjadi lagi. Hari ini bisa dikatakan ia beruntung karena pria itu sedang terluka sehingga tidak sepenuhnya mengeluarkan kekuatannya.
Gadis itu mengubah bentuk belatinya menjadi lebih kecil dan menjadikannya sebagai cincin, benda ajaib yang didapatkannya dari sistem.
Evelyn sampai ke kereta pertama kali rusak, disana terlihat Ginna sudah kelimpungan mencarinya dan menangis setelah melihatnya kembali dengan selamat.
Ginna dan Karl serta prajurit lain meminta maaf karena telah lalai melindungi nona nya dan Evelyn mengatakan bahwa itu bukan salah mereka.
Dialah yang langsung pergi tanpa memberikan kesempatan untuk Karl mengawalnya, dan kemudian mereka bergegas pulang.
Dirumah, para pelayan melihat perubahan didalam diri nona mereka setelah bangun dari komanya. Dahulu kepribadian Nona mereka itu sombong dan emosional.
Tapi semenjak bangun dari koma, nonanya itu segera meminta maaf dengan tulus kepada semua pelayan yang pernah disakitinya.
Bahkan beberapa pelayan pernah dicambuk karena tidak sengaja menumpahkan air ke meja kopi kesayangannya.
Pernah juga menyisir rambutnya dengan tidak cukup lembut pun diberi hukuman sehingga jarang ada yang mau melayani Evelyn dengan sukarela kecuali Ginna.
Sekarang, mereka yang dulunya takut karena kerap disiksa atas kesalahan kecil pun lambat laun menjadi lebih nyaman tapi semakin menghormati nona mereka yang menjadi jauh lebih bijaksana, pintar dan anggun.
Keesokan harinya, pamannya datang dan Evelyn langsung membicarakan mengenai bisnisnya dengan Tuan Tim.
Pamannya terkejut dan memuji bakat Evelyn ketika melihat desain perhiasan yang sangat indah itu. Walaupun ia heran karena selama menjaga Evelyn, dia tidak pernah tahu keponakannya itu berbakat dalam menggambar.
Tapi dia berpikir mungkin karena kematian kakaknya serta Evelyn yang tidak ingin dekat dengan pamannya itu menyebabkan Evelyn menjadi pribadi yang emosional, tertutup dan sulit diatur. Karena bakat menggambar yang identik dengan kesabaran dan kelembutan, sangat tidak mencerminkan seorang Evelyn.
Untungnya pamannya menyetujui tanpa bertanya lebih jauh dan akan ikut serta mengelola jika hasil kerajinan Tuan Tim bagus dan bernilai jual. Dan Evelyn bertugas membuat desain-desain perhiasan itu.
Sekarang tugas memberikan kebahagiaan kepada orang orang disekitarnya pun mulai terlaksana, dengan begini, wilayahnya bisa lebih makmur dan membuka beberapa lapangan kerja lagi bagi rakyat miskin.
Malam harinya setelah mengantarkan bahan-bahan yang diperlukan Tuan Tim, datang surat ber stempel kerajaan yang berisi undangan perjamuan ulang tahun raja dan pernikahan putra mahkota yang akan dimulai lima hari lagi.
Mereka akan pergi dua hari dari sekarang dan menginap di salah satu penginapan untuk tamu kerajaan yang berada tidak jauh dari istana.
Perjalanan menuju Istana membutuhkan waktu sekitar tujuh jam menggunakan kereta kuda, tidak terlalu jauh karena wilayah Gregory bukanlah wilayah dekat perbatasan walaupun wilayah itu terkesan agak tertutup.
Sebagai bangsawan kerajaan, akan tidak sopan jika menolak undangan kerajaan bahkan hal itu bisa di anggap penghinaan bagi kerajaan, jadi sebisa mungkin Evelyn akan datang sambil meminimalisir keberadaannya di perjamuan itu.
Dan ketika sampai dengan hari perjamuan, mereka semua pergi. Paman dan bibinya pergi menggunakan kereta kuda resmi keluarga Gregory dan Evelyn beserta Ginna dan beberapa pelayan lain menggunakan kereta resmi kedua. Sedangkan Daniel, pemuda itu akan menyusul dengan kereta lain lagi.
Dalam perjalanan, Evelyn tidak henti henti mengagumi bangunan klasik khas kerajaan itu. Dari jauh, dia melihat mereka akan melewati gerbang istana yang berwarna emas, serta kemegahan bangunan istana yang berwarna putih keemaasan itu.
Mereka menginap disatu tempat penginapan tapi berbeda kediaman dengan paman dan bibinya. Penginapan dengan tempat diadakannya perjamuan berada dalam satu wilayah luas yang sama, hanya saja sedikit jauh jika berjalan kaki sehingga mereka diharuskan memakai kereta khusus tamu, jadi hanya memerlukan waktu lima menit untuk sampai.
Disana juga ada bangsawan lain yang juga satu wilayah penginapan. Diantaranya ada Duke Reinhard dari Timur, Marquess Gerardo dari Barat ,Duke Scott dari Selatan serta banyak bangsawan sekelas count, viscount dan baron dari seluruh wilayah kerajaan.
Ada juga perwakilan dari kerajaan tetangga seperti Kerajaan Phelim yang terkenal akan Akademi Sihirnya, Kerajaan Oswald yang terkenal akan sistem pertahanannya, dan Kerajaan Leighton yang terkenal akan perekonomiannya yang maju.
Ke-empat kerajaan tersebut berada di benua Nomaden, yang merupakan bagian dari benua tropis dan subur.