Suara pertempuran telah hilang.
Yang tersisa hanyalah suara napas Lied Rayrate di dalam kokpit yang remang. Dada Terra perlahan meredup dari pancaran biru yang tadi nyaris membakar langit. Armor belakangnya hangus, sistem pendingin mecha berdengung pelan, dan sebagian besar panel di kokpit berkedip merah.
> "Kerusakan internal 47%. Fungsi sayap energi terputus. Unit perlu pemulihan."
Lied mengangguk lemah, menyandarkan kepalanya di sandaran kursi.
> "Kalau itu 47%, aku gak bisa bayangin kayak apa 80%..."
"Tapi kita masih hidup, Terra."
Di luar, dataran kristal Eilara kembali hening. Kabut kembali turun perlahan dari langit senja, menelan jejak pertarungan seolah-olah tidak pernah terjadi. Tak ada bangkai yang tersisa dari para Voidspawn — hanya retakan besar di tanah dan percikan energi hitam yang menyatu kembali ke atmosfer.
Lied turun dari Terra, tubuhnya masih lemas dan berdarah. Ia berjalan pelan ke tebing terdekat, lalu duduk di atas batu berlumut biru, menatap langit yang selalu senja.
Sunyi.
Tapi tidak kosong.
---
Satu jam berlalu. Lied memperbaiki sebagian besar sistem kendali di luar mecha dengan perlengkapan darurat. Namun saat ia sedang menyambungkan kembali kabel pemulihan ke modul bahu Terra, suaranya terhenti.
Salah satu panel terbuka bukan karena rusak… tapi karena disengaja.
Di dalamnya terdapat tabung data kristal, bercahaya lemah. Tidak terdeteksi sistem. Tidak terdaftar dalam struktur desain.
> "Apa ini…?"
Ia mengangkatnya perlahan. Dan saat jari-jarinya menyentuh permukaan kristal itu, suara bergema di pikirannya:
> "Jika kau menemukan ini… maka waktu telah mulai pecah."
Suaranya bukan milik Terra. Bukan Aranthis. Tapi seseorang yang jauh lebih tua, lebih berat, dan lebih dingin. Suara yang seperti berasal dari luar hukum waktu.
Seketika, peta galaksi muncul dalam pandangan Lied—bukan seperti biasanya. Galaksi itu terbalik, pusatnya berada di luar jangkauan biasa, dan di tengahnya ada satu titik hitam… dilingkari tujuh simbol bercahaya.
> "Terra, kau tahu ini?"
"Aku tidak diberi akses ke fragmen itu. Seseorang… menyembunyikannya bahkan dariku."
Lied menggenggam tabung itu erat. Ia menatap langit senja yang tak berubah dan tiba-tiba merasa seperti diawasi.
Bukan oleh Voidspawn.
Bukan oleh Terra.
Tapi oleh entitas yang menunggu dia tahu terlalu banyak.
> "Ini bukan cuma tentang perang."
"Ini tentang sesuatu yang telah rusak dalam fondasi realitas."
Langit mendadak bergemuruh, bukan karena serangan… tapi karena resonansi halus yang datang dari luar planet. Tidak bisa dilihat, hanya dirasakan.
Dan pada saat itu, Terra bersuara… dengan nada yang tak pernah dipakainya sebelumnya.
> "Kita harus pergi dari Eilara. Sekarang."
> "Kenapa?" tanya Lied.
> "Karena sesuatu yang lebih tua dari Voidspawn… baru saja terbangun."