Ficool

Chapter 9 - Cahaya Tersembunyi dari Masa Lalu

Batu-batu logam di dalam stasiun Klythex berderak pelan, disinari redup lampu cadangan yang tersisa dari sistem stasiun tua. Terra, yang kini dalam mode pemulihan diam-diam, berdiri di luar kubah observatorium seperti patung penjaga waktu.

Lied duduk di atas lantai dingin ruang analisis, masih menatap peta galaksi yang muncul dari pantulan data kristal. Di tengah peta itu — tujuh simbol masih berdenyut samar.

> "Tujuh lapisan ruang waktu... tujuh kunci, atau tujuh kesalahan?"

Suara Terra terdengar melalui speaker pribadi di dalam helm Lied, lebih lirih dari biasanya.

> "Kemungkinan keduanya benar. Dan kita harus menemukan salah satunya."

Lied berdiri, menatap pantulan dirinya di permukaan kaca peta.

> "Kalau asalmu memang dari percobaan Val'Haran, mungkin masih ada satu tempat yang menyimpan ingatanmu yang tak terkunci..."

Terra menjawab cepat.

> "Lokasi: Koloni D-0, situs pengujian pertama Val'Haran. Dinyatakan hilang dalam tabrakan bintang 67 tahun lalu."

> "Hilang... atau disembunyikan."

---

Tiga Hari Persiapan

Klythex dijadikan basis kecil sementara. Lied memulihkan sistem Terra dengan tangan sendiri, menambal panel armor, mengganti baterai cadangan, dan menyusun ulang peta bintang berdasarkan koordinat dari data kristal.

Ia juga membangun modul penyerap gangguan realitas, perangkat kecil berbasis sisa teknologi Val'Haran untuk meminimalisir efek pelintiran ruang saat bertemu Penyulam Kosmik.

> "Kau yakin ini cukup, Terra?"

> "Tidak. Tapi lebih baik dibanding hanya berharap."

Lied mengaktifkan pelatihan sinkronisasi ulang—latihan mental di mana ia harus menyatu lebih dalam dengan Terra, bukan sekadar pengendali, tapi menjadi satu kesadaran.

Selama proses itu, ia melihat kilasan...

Fragmen-fragmen asing.

Bukan masa lalunya, tapi kenangan Terra.

> — Suara perempuan.

— Cahaya ruang eksperimen.

— Jeritan makhluk yang bukan manusia... dan bukan mesin.

— Dan suara yang sama dengan dalam kristal, berkata:

"Dia harus tidur sampai dunia siap."

Lied terbangun dengan napas terengah.

> "Siapa dia…?"

> "Mungkin… aku."

---

Hari Keempat: Titik Awal

Setelah semua persiapan selesai, Lied naik ke Terra. Mesin aktif. Sayap energi belum pulih sepenuhnya, tapi cukup untuk terbang.

> "Arahkan ke koordinat D-0."

> "Dikonfirmasi. Membuka jalur warp melalui lapisan ketiga dimensi lipat. Perjalanan memakan waktu: tidak terhitung."

> "Tidak terhitung?"

> "Karena waktu di sana tidak linear."

Terra memasuki mode warp dimensi.

Saat bintang-bintang melengkung di luar jendela kokpit, Lied merasa gravitasi bukan lagi masalah. Ia merasa seperti meninggalkan dirinya sendiri di belakang, seolah tubuh dan pikirannya ditarik ke arah yang berbeda.

Dan untuk pertama kalinya sejak misi ini dimulai, Lied berbicara bukan sebagai pilot, tapi sebagai manusia yang mencari kebenaran.

> "Terra... kalau ternyata semua ini sudah ditulis, apa kita tetap akan melawannya?"

> "…Kita tidak melawan takdir. Kita menggambar ulang jalurnya."

Lalu, dari balik cahaya galaksi yang berputar... sebuah planet berbentuk retak muncul. D-0, koloni yang hilang.

Tapi planet itu tidak utuh.

Sebagian melayang, sebagian lain terjepit dalam waktu yang beku. Bangunannya mengambang seperti reruntuhan dalam mimpi. Dan di tengah-tengahnya… berdiri sebuah struktur mirip candi, tapi dari logam hitam dengan simbol-simbol yang berdenyut.

Lied berbisik…

> "Ini bukan koloni… ini adalah makam."

> "Atau tempat lahirku."

More Chapters