Ficool

Cinta dan Rahasia di Balik Seragam

Talia_Callista
28
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 28 chs / week.
--
NOT RATINGS
451
Views
Synopsis
Tara, siswi SMA yang pendiam dan pintar, tak pernah menyangka hidupnya berubah saat dia tanpa sengaja mendengar rahasia besar ketua OSIS, Rayhan cowok populer yang diam-diam memiliki sisi kelam. Rahasia itu menyatukan mereka dalam hubungan yang tak terduga, penuh ketegangan, tawa, dan cinta diam-diam. Tapi… seberapa lama rahasia bisa disimpan?
VIEW MORE

Chapter 1 - Cinta dan Rahasia di Balik Seragam

Bab 1: Gadis di Sudut Kelas

Hujan turun sejak pagi. Langit abu-abu menaungi langit SMA Negeri 3 Purwokerto, menciptakan suasana sendu yang cocok dengan perasaan Tara hari ini.

Tara duduk di bangku paling pojok dekat jendela, tempat favoritnya sejak kelas 10. Ia senang melihat gerimis jatuh dari balik kaca, membentuk jejak-jejak acak yang seperti menyembunyikan isi pikirannya. Sambil menahan kantuk karena semalam membaca novel terlalu larut, ia sesekali mencoret buku catatannya dengan gambar-gambar kecil.

Tak ada yang benar-benar memperhatikan kehadirannya. Bukan karena dia tidak menarik—Tara punya paras manis, rambut hitam panjang yang selalu dikepang rapi, dan kulit cerah khas gadis Jawa—tetapi karena dia terlalu tenang untuk dunia yang berisik.

"Kamu nggak ke kantin, Ta?"tanya Rika, satu-satunya teman sebangkunya yang sedikit cerewet.

Tara menggeleng pelan.

"Mau ke perpus dulu. Lagi ada buku yang belum kelar dibaca."

Rika mengangkat bahu.

"Oke. Tapi jangan lupa istirahat juga, ya?"

Tara hanya tersenyum dan beranjak, membawa payung kecil yang disimpan di samping tasnya. Ia berjalan menyusuri koridor menuju perpustakaan yang berada di sisi timur gedung. Langkahnya pelan, penuh kehati-hatian, seperti tak ingin mengganggu ritme sunyi yang ia ciptakan sendiri.

Namun hari ini, langkahnya berhenti.

Di depan ruang OSIS, pintu terbuka sedikit. Tara mendengar suara dari dalam.

"Aku nggak bisa nutupin ini terus, Han. Ini udah keterlaluan…"

Suara itu terdengar gugup. Pria. Muda.

"Aku tahu. Tapi kalau sampai kebocoran, bukan cuma dia yang kena. Nama sekolah juga bakal tercoreng."

Itu suara Rayhan. Si ketua OSIS.

Tara menegang. Ia tak sengaja mendengar sesuatu yang seharusnya tak ia dengar.

"Kalau sampai ada yang tahu kita tutupin kasus bullying itu, bisa gawat."

Tara mematung. Kasus bullying?

Ia mundur satu langkah, tapi lantai koridor yang licin karena jejak hujan membuatnya terpeleset sedikit—cukup membuat bunyi kecil terdengar.

"Siapa itu?"

Tara panik. Ia buru-buru berlari ke arah perpustakaan, menunduk, berharap tidak dikenali.

Namun di dalam ruang OSIS, Rayhan sudah berdiri, menatap pintu terbuka dan kemudian ke arah lorong. Wajahnya datar, tapi matanya tajam seperti menahan badai.

Tara menghabiskan sisa waktu istirahat di antara rak buku, tapi pikirannya tak lagi pada novel yang ia baca. Suara Rayhan masih terngiang, juga kalimat yang membuatnya gelisah.

Kasus bullying… yang ditutupi?

Dia tidak tahu harus bagaimana. Haruskah ia menceritakan ini ke guru? Atau pura-pura tak mendengar?

Saat ia hendak kembali ke kelas, sebuah amplop coklat kecil terselip di buku yang ia pinjam dari perpus. Tanpa nama. Tanpa cap. Isinya hanya satu kalimat:

"Kamu bisa simpan rahasiaku?"

Tara menahan napas. Dunia yang semula damai dan tenang kini berubah dalam sekejap.

Dan ia tahu… tidak ada jalan mundur lagi.