Ficool

Chapter 9 - Bab 9 tidak, kenapa ini terjadi lagi

sepulang sekolah Raida langsung buru buru kembali ke markas dan melihat radar namun tidak mendeteksi apapun, "tidak ada yang mendekat ke bumi" gumam Raida

"Raida apa yang kau lakukan" kata Rey

"Perasaan ku benar benar tak enak, aku sedang memeriksa radar" kata Raida

"Apa kau mendeteksi sesuatu?" kata Rey

"Belum, tapi aku takutnya kalau musuh memakai anti radar" kata Raida

"Anti radar" kata Rey

"Saat musuh memakai itu radar ku tidak mungkin mendeteksinya, tapi anti radar bisa di pecahkan jika radar yang di gunakan tingkat tinggi, tapi radar pesawat ini hanya radar biasa radar yang biasa di gunakan untuk perang" kata Raida

"Jika saja aku memperbarui radar ku sebelum kembali ke bumi" kata Raida

"Tenanglah, tidak mungkin terjadi sesuatu ini perasaan mu saja" kata Rey

"Kali ini tidak, perasaan ku benar benar tak enak" kata Raida

Tiba tiba Raida merasakan sesuatu "ada yang datang dan sangat kuat" kata Raida setelah itu jam veylock yang di gunakan rey bergetar

Raida, dan Rey langsung lari keluar dari markas lalu di susul amel dan yang lain, "cepat itu di kota" kata Raida yang melesat ke kota

Saat sampai di kota Raida kaget karena menyaksikan monster yang di depannya adalah zarghanth, monster setinggi 50 meter, kaiju tipe penghancur, berdiri dengan dua kaki besar, tubuh kekar penuh otot dan lapisan luar mirip baja terbakar, warna tubuh hitam keabuan dengan garis garis biru samar yang mengalir dari dada ke punggung, di punggungnya tumbuh sirip tajam seperti duri kristal menyala saat bergerak, kepala lebar tampa mulut jelas tapi rahangnya bisa terbuka seperti pelat besi retak dan ekornya panjang berat.

"Tidak mungkin, kenapa mahluk itu bisa di sini" kata Raida yang bingung dan panik

"Monster kaiju apa itu Raida" kata Amel

"Itu adalah zarghanth, hati hati dia bisa menyemburkan sinar laser dari rahangnya, ekornya juga bisa ia gunakan sebagai senjata, dan sinar lasernya sangat kuat, hati hati dengan bukulan dan cakarnya itu bisa merobek logam baja seperti kertas, dan saat dia marah bisa mengeluarkan aura panas dengan tekanan radius 300meter" kata Raida

"Jadi musuh kita kali ini benar benar kuat, kita akan melawan kaiju itu" kata Zeks

"Hahaha" tawa seseorang di balik zarghanth

Alien mirip humanoid keluar dari balik zarghanth

"Kau... Bagaimana kau bisa di sini TRiON" teriak Raida saat menyebut nama Trion

"Hahaha, kau masih mengingat ku Raida" kata Trion

"Apa kau kenal dengannya Raida" kata Amel

Raida mengangguk "apa yang kau dan tuan mu rencanakan kali ini" teriak Raida

"Hoho tenang tenang, padahal aku belum melakukan apapun" kata Trion

"Tak usah basa basi cepat katakan apa rencanamu" teriak Raida

"Hahaha kau masih saja tidak berubah, baiklah aku akan memberi tahumu" kata Trion

"Tuanku ingin melihat penderitaan mu lagi seperti dulu saat kau kehilangan segalanya,hahaha" kata Trion dengan tawanya

Amel, Sarah, Rey, Dan Zeks kaget kerena perkataan Trion

"Apa maksudnya kehilangan segalanya, Raida bisakah kau memberitahu kami?" kata Amel

"Maaf tapi aku tak bisa" balas Raida

"Tentusaja kau tak bisa, waktu itu kau sangat terpuruk, tatapan mu kosong air mata mu sampai kering teriakan penderitaan mu yang sangat nyaring, tapi tuangku sangat suka saat kau seperti itu" kata Trion

"Diam" kata Raida lalu melesat ke arah Trion dan menyerang nya

Trion menangkis dengan pedangnya "jangan terburu buru" kata Trion

Zharghant mulai bergerak, "kalain urus zarghanth" teriak Raida

"Baik" kata amel dan yang lain lalu melawan monster itu bersama

"Apa itu teman teman baru mu, biarkan aku yang membunuh mereka" kata Trion

"Itu tidak akan terjadi... Aku akan membunuh mu sekarang" kata Raida

Di saat yang sama, Amel dan yang lain menyerang zarghanth dari segala arah, zarghanth mengibaskan ekornya pada mereka, mereka berhasil menghindar dan membalas serangan

"Kulitnya Sangat keras" kata Sarah

Amel menoleh ke pertarungan Raida dan Trion, pertarungan mereka sangat hebat, mereka saling serang dan melawan dengan cepat sampai hapir tak terlihat.

"Amel jangan lengah" teriak Sarah

Amel menyadari kalau zarghanth mengibas ekornya padanya, untungnya serangan itu berhasil di hindari oleh Amel

"Apakau baik baik saja?" kata Sarah

"Ya" balas Amel

"Hahaha, sepertinya teman teman mu kuwalahan melawan kaiju itu" kata Trion

"Diam... Aku percaya pada mereka kalau mereka akan mengalahkan zarghanth" kata Raida

Amel dan yang lain terus menyerang zarghanth dari segala sisi

"Hahaha, bukankah dulu kau juga percaya pada teman teman mu tapi berakhir teragis, bahkan aku masing ingat bagaimana teriakan kekasihmu waktu tuanku membunuhnya" bisik Trion pada Raida

"Diam" kata Raida yang terus menyerang Trion

Tiba tiba saja zarghanth mengeluarkan tekanan yang sangat kuat sejauh 300 meter, membuat Amel dan yang lain terjatuh

"Gawat setelah ini pasti dia akan" kata Raida

"Lihat dia akan mengeluarkan serangan terkuatnya, hahaha" kata Trion

"Minggir" kata Raida yang menendang dan membuat Trion terpental

Raida langsung melesat ke Amel dan yang lain "cepat kemari"

Mereka semua mengikuti intruksi Raida, saat mereka sudah berkumpul Raida mengeluarkan barier yang melindungi mereka berlima, tepat saat setelah itu zarghanth mengeluarkan energi yang sangat panas,

"Tak mungkin area sekitar meleleh" kata Amel

"Ini belum seberapa, setelah ini akan lebih kuat lagi" balas Raida

Dari dada zarghanth mengalir energi biru yang menjadi terang mengalir ke punggungnya

"Apa yang akan dia lakukan" kata Zeks

Raida keluar dari barier, untuk menggagalkan serangan zarghanth

Zarghanth menembakan sinar energi biru dari rahangnya yang melelehkan banyak gedung , saat energi biru itu padam semua yang ada di depan zarghanth menjadi debu

"Arah itu bukankah di sana itu sekolah kita" kata Amel yang merasa ngeri akan serangan itu

"Gawat, Satria dan yang lain masih di sekolah" kata Rey

Raida kaget dan langsung menuju sekolah, saat sampai di sana sekolah sudah menjadi debu,

"Tidak, kenapa ini terjadi lagi" kata Raida

"Aku tidak bisa melindungi teman teman ku lagi, aku kehilangan teman lagi, kenapa, kenapa ini terjadi lagi" kata Raida

Mata Raida berkaca kaca seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat

Amel dan yang lain datang menghampiri, "tak mungkin, sekolah sudah" kata Sarah

Raida mengepalkan tangannya, alisnya mengkerut dalam, giginya terkatup kuat, rahangnya mengencang,dengan tatapan tajam

"Brengsek kau, dasar monster jahanam, aku akan mengakhirimu di sini" teriak Raida

Tiba tiba Raida menghilang, dan di saat yang sama tangan zarghanth terputus

Zarghanth meraung keras "graaahk"

"Hahaha, bagus mengamuk lah, menderita lah, dan hancurkan dunia sekali lagi, hahaha" kata Trion dengan gembira

Setelah itu raida muncul di belakang zarghanth, lalu melesat mengarah dada zarghanth dan membuatnya berlubang zarghanth terjatuh, suaranya terhenti nafas nya berhenti sinar di tubuhnya padam

"Sekarang giliran mu Trion" kata Raida yang tiba tiba berada di belakang Trion dan membuatnya terpental

"Ternyata kau sekuat ini Raida, pantas tuan ku tertarik pada mu" kata Trion yang terluka parah karena serangan Raida

"Kembalilah kepada tuan mu itu, aku akan mulai serius dari sekarang, aku pasti akan membunuhnya" kata raida

"Kau, sudah mulai serius rupanya, hahaha" kata Trion yang terluka

"Pergi" kata Raida sambil mengeluarkan tekanan kuat

Trion pergi pada saat itu, Raida melihat kota yang telah hancur karena pertarungannya,

"Aku memang ceroboh, aku memang bodoh, aku terlalu naif, aku telah menyebabkan kehancuran sebesar ini" kata Raida dengan mata yang berkaca kaca

"Raida, apa kau baik baik saja?" kata Amel

"Maaf karena aku... Semua ini terjadi" kata Raida

"Ini bukan salah mu... Ini salah monster tadi" balas Amel

"Maaf" kata Raida yang memutar waktu agar kota kembali kesemula sebelum hancur

Raida langsung pergi setelah itu

ke esokan harinya saat di sekolah Rey dan Zeks bertemu Dandi

"Hei dandi bagaimana kabar satria dan toni dan yang lain?" kata Rey

"Satria?, toni?, siapa mereka?" kata Dandi

"Hei, ada apa dengan mu bukankah kita pergi ke arcade bersama kemarin" kata Zeks

"Apa mereka orang yang di arcade? Maaf aku lupa, kalau kau bertanya yang lain mereka belum datang" kata dandi

"Berapa?... Berapa orang saat kita pergi ke arcade?" kata Rey

"Ada apa dengan mu, bukankah kita pergi bertujuh" kata Dandi

Rey dan zeks kaget dengan berapa orang yang di sebutkan Dandi karena mereka pergi bersama sepuluh orang bukan tujuh

"Sudahlah aku masuk dulu" kata Dandi lalu masuk ke kelas

"Ku rasa ini perbuatan Raida... Ayo kita tanyakan saja padanya" Rey

Di kelas Rey dan Zeks melihat Raida belum ada di kelas, Amel dan Sarah berlari ke arah mereka bertanya di mana Raida

"Hei... Di mana Raida ada yang ingin kami tanyakan?" kata Amel

"Sepertinya dia belum datang" balas Rey

"Memangnya apa yang ingin kalian tanyakan?" tanya Zeks

"tiba tiba tidak ada yang ingat Tina" balas Amel

"Sama halnya dengan Satria dan Toni" kata Zeks

"Kurasa ini perpuatan Raida" kata Rey sambil memandangi meja Raida

Sampai sekolah berakhir Raida tak kunjung datang, mereka memutuskan untuk memeriksa di markas, di sana juga tidak menemukan Raida berada.

"Dia juga tidak ada di sini" kata Sarah

"Ayo kita coba cari di rumahnya saja" kata Amel

"Apa kau tau di mana rumah Raida?" kata Rey

"Tidak, tapi kalau tak ada yang tahu rumah Raida... Satu satunya tempat yang menyimpan Alamatnya adalah sekolah" kata Amel

"Kau maksud data siswa?" tanya Sarah

"Ya, sekolah pasti punya catatan alamat para siswa, kita harus kembali ke sekolah sekarang" balas Amel

More Chapters