Ficool

Chapter 1 - Tragedi Kereta Berdarah

Bab 1: Gerbong Tujuh

Malam itu, kereta Mawar Selatan jurusan Jakarta–Surabaya meluncur di rel dengan suara berderak pelan, menembus kabut tipis yang menggantung rendah di atas tanah. Ayla, seorang mahasiswi tingkat akhir jurusan forensik, duduk di gerbong 7, kursi 17C, mencoba tidur setelah seharian menghadiri seminar kriminal di ibu kota.

Ia baru saja menutup mata saat kereta mendadak melambat, padahal belum sampai stasiun mana pun.

Cekrek…

Lampu di atas kepala berkelip dua kali, lalu padam.Suasana berubah remang-remang. Tak ada suara selain gesekan roda dan hembusan angin dari jendela kecil yang entah kenapa terbuka sendiri.

Lorong yang Sunyi

Ayla terbangun ketika merasakan hawa dingin menusuk kulit. Ia mengintip ke lorong. Semua penumpang tampak tertidur. Tapi... di ujung lorong, ada sosok wanita berdiri membelakangi, memakai gaun merah panjang yang menjuntai hingga lantai.

Wajahnya tidak terlihat. Rambut panjangnya menutupi separuh punggung.

"Permisi?" bisik Ayla pelan.

Sosok itu tidak bergerak.Saat Ayla bangkit dari kursi untuk mendekat, kereta tiba-tiba berhenti total.

Darah di Pintu

Petugas kereta berlari lewat lorong, membuka pintu antar gerbong. Salah satu dari mereka menjerit:

"Tolong! Penumpang di gerbong 6... terkunci dari dalam! Dan... ada darah!"

Panik mulai menyebar. Tapi anehnya, hanya Ayla yang menyadari sesuatu:Wanita bergaun merah itu sudah tidak ada.

Dan di tempat ia berdiri tadi, hanya tertinggal jejak lumpur bercampur darah yang mengarah ke… gerbong 6.

Catatan Pertama

Saat semua orang sibuk di gerbong depan, Ayla menemukan kertas kecil terselip di bawah kursinya.Tulisannya dengan tinta merah:

"Dia bangun setiap tanggal 13. Jangan percaya siapa pun yang duduk menghadap ke belakang."

Ayla menelan ludah. Ia menengok ke belakang...

Tempat duduk di barisan belakangnya… kosong. Tapi basah. Dan hangat.

More Chapters