Ficool

Chapter 3 - Tragedi Kereta Berdarah

Bab 3: Penumpang Tanpa Wajah

Tangan Ayla gemetar saat ia mengambil pita merah yang menjuntai dari kolong kursi.

Begitu jari-jarinya menyentuh kain lusuh itu, ia mendengar jeritan keras menembus pikirannya.Jeritan seorang perempuan... penuh rasa sakit dan pengkhianatan.

"Jangan biarkan dia naik lagi..."

Kilatan bayangan memenuhi pandangannya—sebuah peron tua, gaun merah, dan seorang gadis kecil yang terjatuh ke rel... ditinggalkan oleh kereta yang terus melaju.

Kilasan Masa Lalu

Ayla terbangun dengan napas memburu.

Ia masih di gerbong 7. Tapi sekarang, penumpang-penumpang di sekitarnya terlihat aneh.Diam. Tak bergerak. Semua menunduk.

"Apa mereka tidur?"

Ia mencoba menepuk bahu penumpang di sebelahnya—tapi kulitnya dingin, kaku.Saat wajah penumpang itu menoleh, tak ada wajah.

Hanya kulit polos tanpa mata, hidung, atau mulut.

Petunjuk dari Pita

Ayla membuka simpul pita merah itu dan mendapati sesuatu terlipat di dalamnya:potongan foto lama, buram, menunjukkan sekelompok siswa SMA berdiri di depan gerbong kereta.

Di belakang foto, tertulis dengan tangan:

"Satu dari mereka tidak pernah turun dari kereta."

"Dan kini, mereka semua harus naik kembali."

Ayla mengenali seragam di foto itu—SMA tempat ibunya dulu sekolah.

Telepon dari Nomor Mati

Ponsel Ayla tiba-tiba berdering. Nomor tak dikenal.Deringan itu tidak seperti nada biasa, lebih seperti... detakan jam rusak.

Dengan ragu ia menjawab.

"Ayla… jangan percaya jadwal kereta. Pukul 02.17... semua akan dimulai lagi.""Kalau kamu tidak turun di peron 13, kamu akan jadi penumpang berikutnya."

Lalu telepon terputus.

Ayla melihat jam digital di layar: 02:16Detik berjalan... mundur?

Peron yang Tidak Ada di Jadwal

Kereta melambat. Di luar jendela, muncul papan nama stasiun dengan cat pudar:"Peron 13 – Penumpang Khusus"

"Itu... tidak ada di peta stasiun mana pun," gumam Ayla.

Lampu kereta padam seketika.Pintu gerbong terbuka dengan sendirinya. Dan dari luar, kabut mulai masuk perlahan.

Di dalam kabut, terlihat bayangan banyak orang... berjalan naik.

Dan salah satu dari mereka—berwajah Ayla. Tapi dengan mata hitam pekat.

More Chapters