Ficool

Chapter 4 - Tragedi Kereta Berdarah

Bab 4: Peron 13

Pintu kereta terbuka pelan, mengeluarkan suara berderit seperti jeritan tua.

Kabut yang merayap masuk terasa dingin dan berat, menyelimuti gerbong seperti selimut maut.

Ayla berdiri kaku. Di luar jendela, papan bertuliskan "Peron 13 – Penumpang Khusus" perlahan larut dalam kabut.Tak ada bangunan. Tak ada petugas. Hanya bayangan-bayangan manusia berjalan masuk dari kabut, satu per satu.

Mereka semua menunduk. Tak ada yang bersuara.Dan saat Ayla memicingkan mata… salah satu dari mereka memiliki wajah yang sama persis dengannya.

Wajah Kedua

Bayangan itu menaiki tangga kereta, lalu berdiri tepat di depan Ayla.

Wajahnya identik, namun kosong. Pucat.Matanya hitam legam tanpa bola mata. Bibirnya robek ke samping seperti disayat paksa.

"Aku adalah kamu... yang tidak turun waktu itu," bisiknya."Aku adalah sisa dari perjalanan yang seharusnya tak pernah kau ambil."

Ayla terhuyung mundur. Tapi di sekelilingnya, penumpang-penumpang tanpa wajah mulai berdiri.

Mereka menatap Ayla tanpa mata. Tapi Ayla bisa merasakan tekanan tatapan itu.

Jadwal Rahasia

Di lantai, Ayla melihat kertas tua jatuh dari saku bayangan dirinya.Ia mengambilnya.

Isinya adalah jadwal keberangkatan kereta—namun bukan untuk penumpang biasa.

"KERETA MAUT MAWAR SELATAN – JADWAL PENGANTAR ROH"Setiap tanggal 13 — Pukul 02.17Gerbong Aktif: 6, 7, 13Kapasitas: 3 korban jiwaKepala Gerbong: "Nona Merah"

Di bagian bawah kertas ada tulisan tangan:

"Satu korban sudah naik. Dua lagi harus segera menyusul. Jika tidak… gerbong akan menagih penumpang baru secara acak."

Ayla teringat… pria yang gantung diri di gerbong 6.Korban pertama.

Ditarik oleh Takdir

Tiba-tiba, Ayla merasa tubuhnya berat—seperti ditarik dari dalam kereta.

Bayangan dirinya meraih tangannya dan mencoba menarik keluar, ke arah kabut. Tapi Ayla berpegangan ke tiang bangku sekuat tenaga.

"Kalau aku keluar sekarang... aku tidak akan pernah kembali."

Lalu, dari balik kabut, terdengar suara anak kecil menangis.Tangis itu... terdengar familiar.

Rahasia dari Masa Lalu

Sebuah kilas balik melintas di benaknya.Ayla—usia 5 tahun.Ia sedang menunggu ibunya di peron tua, menggenggam tiket kereta.Ibunya terlambat. Dan Ayla… hampir naik ke kereta sendiri.

Tapi seseorang menariknya mundur. Seorang gadis remaja berpakaian merah.

"Jangan naik. Bukan kereta ini. Ini bukan jadwalmu."

Ayla kecil menuruti. Tapi si gadis… naik menggantikannya.

"Itu kamu… yang dulu," bisik Ayla pada sosok bayangan."Kamu yang seharusnya mati... tapi kamu menyelamatkanku."

Bayangan itu tersenyum.Namun senyumnya berubah menjadi getir.

"Dan sekarang… waktumu yang diambil. Keadilan harus seimbang."

More Chapters