Ranah kultivasi adalah cara proses meningkatkan fisik, perkembangan tubuh dan memperpanjang umur. Ini lah proses mencapai dewa abadi sampai menuju kaisar. Sedangkan iblis bahkan juga berkultivasi bertingkat 1 sampai 10 hingga bertahap penerobosan kaisar immortal.
Ranah menuju dewa abadi, setiap perkembangan kultivasi dewa mulai dari tahap awal, menengah, dan akhir :
- Ranah lautan roh spiritual
- Ranah kekosongan Qi
- Ranah pembentukan esensi jiwa
- Ranah jiwa bentuk roh
- Ranah kemuliaan roh
- Ranah pertahanan roh ilahi
- Ranah landasan ketangkasan
- Ranah keterampilan ilahi
- Ranah inti ilahi
Ranah menuju kaisar dari kultivator dan iblis :
- Ranah bentuk tubuh dewa
- Ranah setengah ahli dewa
- Ranah dewa sejati
- Ranah raja dewa ilahi
- Ranah alam jiwa kaisar
- Ranah kaisar immortal
--
—Sekte Zhu Tian bagian timur, gunung Qiang Li—
Salah satu gunung yang tinggi dengan gugusan gunung rendah nya di penuhi kabut kabut awan putih, ini adalah alam bawah manusia. Sejenis Burung bangau bersih jernih nya terlintas di langit, pelangi yang melintang tepat nya dibalik gunung rendah itu, para individu manusia memilih kebiasaan hidup masing-masing tapi sebagian dari mereka lebih memilih jalan keabadian, tepat nya kultivator terendah dan terkuat, itu berada berbagai sekte sekte bagian provinsi dari wilayah dan paling terkenal terkuat dari urutan pertama itu berasal dari sekte Zhu Tian bagian timur ini.
Ruangan itu tidak begitu megah akan tetapi sangat sederhana, di susun buku-buku dari rak kosong. Meja kecil ini berada di tengah dan berdekatan dengan kasur. seorang pemuda berambut hitam terikat panjang. saat ini berada di atas kasur dan terbaring lurus. Tak lama ini, pemuda ini akan segera bangun dan bangkit dari tidur pulas nya.
“tidak!, jangan lakukan!.” kata pemuda itu, Dia kaget dan terengah engah. Wajah nya agak memucat. Pemuda itu dengan cepat berkeringat dingin.
Pada saat ini juga, ada murid yang memanggil namanya dengan terheran-heran.
“guru!, ada apa dengan mu?.” kata murid ini bernama Ming hao menanyakan kondisi nya dengan penuh perhatian. Dia adalah murid sekte Zhu Tian. Berbasis kultivasi 'pembentukan esensi jiwa' Tahap akhir, Mengenakan paru baya berwarna putih abu-abu. Dan, ikat pinggang nya digantungi plat giok.
Pemuda terbangun itu bernama Chen xiao sebagai guru sekte dan sekaligus ketua zhu Tian dari clan mystical heavenly sky. Mengenakan pakaian paru baya yang sederhana. Tubuh nya gagah dan kuat. Wajah nya sangat tampan dibandingkan pria lain nya. Kulit nya putih seperti susu segar. Mata nya sangat cerah dan hitam. Rambut panjangnya memakai aksesoris perak di kepalanya.
Dia adalah salah satu kultivator terkuat. Ranah kultivasi 'inti ilahi' Tahap akhir, Dia menyegel basis kultivasi nya dan orang orang disana hanya mengetahui kultivasi terendah nya yaitu 'Ranah kemuliaan roh tahap menengah', Hanya ini dia lakukan untuk melindungi sekte dan mengamankan diam-diam.
Chen xiao merenung sejenak. “ini sudah seminggu, saya bermimpi seperti ini lagi. Ada apa dengan saya. Siapa dia?, mengapa dewa-dewa itu ingin membunuhnya?.”dia terus terang berpikir keras.
Ming hao Lang sung duduk di depan Chen xiao dari tempat tidur nya. Melihat nya saja sudah membuat kebingungan. Ming hao merasa diabaikan oleh guru nya.
“guru, guru. Ada apa denganmu?.” kalimat ini berulang kali memanggil nya.
Chen xiao terkejut apa yang dikatakan nya. “ah, iya. Saya tidak apa apa. Justru saya mengalami mimpi buruk saja.”chen xiao tersenyum ringan. Melihat ke arah Ming hao yang sedang duduk di hadapan nya
Ming hao mendengar nya menjadi khawatir melihat nya seolah Chen xiao menyembunyikan sesuatu. Dia sedikit menundukkan kepala nya, namun Ming hao menawarkan sarapan untuk gurunya, dia langsung berubah ekspresi. “guru, apakah kamu mau bubur?.”Ming Hao tersenyum.
Chen xiao segera mengangguk ringan dan tidak menolak sama sekali. “hm,”
Ming hao buru-buru bersemangat ke ruangan lain dan mengambil bubur dari dapur.
Sebuah mangkuk berisi bubur di atas meja, minghao mengambil nya dan menaruh nya di nampan. Dan, Ming hao kembali ke tempat ruangan guru nya. “guru makanlah, saya menyuapi kamu.”
Chen xiao meringis saat minghao memberikan suapan bubur buatannya, dia merasa malu seakan seperti anak kecil yang ingin menyuapi ibunya. “biar saya saja memakan sendiri, kamu taruhkan saja di meja bawah ini.”
Ming hao mengangguk. Hanya saja mula-mula senyuman datar.
Chen xiao turun ke bawah meja kecil ini. Dia langsung duduk bersantai dibawah karpet sederhana, tidak terlalu lebar. Dia mulai memakan buatan bubur Ming hao. Setelah mencoba nya ini benar-benar terasa lezat di lidah maupun perasa nya.
Ming hao melihat guru nya memakan bubur nya tidak terlalu lahap, dia merasa sangat senang dan wajah nya tiba-tiba menjadi terbinar-binar. “guru, apakah buatan ku enak?.”ming Hao bertanya kepada gurunya.
“ini sangat lezat. kamu memang pandai membuat nya.”chen xiao memuji dengan senyuman.
“kalo begitu saya akan membuat bubur setiap pagi untuk kamu guru.”ming Hao senang riang.
Chen xiao tersenyum dan menggeleng kepalanya, berkata. “kamu tidak perlu membuat bubur untukku setiap pagi nya, Karena selera makan saya tidak sesuai yang kamu harapkan.”chen xiao sudah menyelesaikan makan nya. Dan, menaruh mangkuk itu di meja kecil nya.
Sekarang ini Chen xiao memberitahu Ming hao bahwa Chen xiao ingin menyendiri dari ruangan nya. Namun, menasehati nya untuk latih berkultivasi. Ming hao mendengar kata-kata guru dengan ambisius. Lalu, mangkuk ini telah dirapih kan oleh Ming hao. Dia langsung kembali bergegas ke dapur. Dan, mulai melatih di aula dalam.
Setelah Ming hao pergi dari ruangan nya, Chen xiao mengindip ngindip dan waspada dari ruangan untuk keluar. Dia langsung melompat dari jendela nya, dengan diam-diam tanpa diketahui siapa pun.
—Aula Dalam, Sekte Zhu Tian—
Aula dalam adalah tempat pelatihan murid murid sekte, tempat ini sangat lah luas jika dipandang sekeliling nya, memiliki altar arena dan datar. Murid-murid tua dan muda sekitar lima belas tahun sampai sembilan belas tahun bahkan berlatih pedang dan bela diri mereka di sana.
Mereka sangat berambisi dan serius melakukan ini. Singkat nya mereka adalah kultivator termuda dan jenius.
Namun, saat berlatih pandangan mereka terpana kepada seorang perempuan cantik dan menawan. Dan di satu sisi mereka membicarakan mengenai Perempuan itu sangat semangat mengayunkan pedang nya, tubuh yang terlihat ramping dan anggun. Dia Sangat muda seperti tujuh belas tahun, Pakaian nya berwarna merah muda, Bahkan pemuda-pemuda itu tertarik hati. Perempuan cantik itu bernama Li-mei. Sekarang Li mei sedang berdiri dan berhenti menggerakkan tubuh nya, dan wajah nya sedang menahan kesal. Dia marah.
Ming hao tiba, dan menyapa Li-mei dengan senyuman. Li-mei langsung menunjukkan pedang nya ke arah Ming hao. Ujung pedang yang tajam hampir mengenai hidung dan wajah Ming hao, mata Ming hao membuat nya juling melihat itu. Semua kekesalan Li-mei sudah terlampiaskan olehnya.
“xiao Hao!, apakah kamu tidak tahu dari sini saya menunggu kamu dari tadi. Mengapa kamu lama sekali?.”raut wajah Li-mei mencibir dan mengerutkan alisnya.
Ming hao takut, mengangkat kedua tangan nya, dan mengangkat lehernya karena ujung pedang Li-mei sudah mendekatinya.
“senior, tenang lah. Saya minta maaf karena datang terlambat. Kali ini saya tidak akan mengulangi nya lagi.”wajah Ming hao cemas.
Li-mei langsung menurunkan pedang di tangannya, berbalik dan merajuk.“kamu memang tidak bisa menepati janji.”
Ming hao bergumam dan membujuk dengan lembut. “senior, saya memang salah. Bisakah kamu memaafkan saya. Senior, lihat lah di sekeliling aula ini, banyak orang yang memperhatikan kita.”kata ming Hao. melihat murid murid itu tidak suka padanya dari tadi, dan Ming hao harus menanggung rasa malu itu di depan murid-murid sekte.
Murid tua dan muda ini melihat nya sekilas saja merasa cemburu dengan menahan emosi. Akibat nya Li-mei sangat cantik, jika ada yang mendekati nya, Ini mudah menarik perhatian di sini.
Salah satu dari mereka memperingatkan murid lainnya. “lebih baik kita berlatih saja, daripada kita harus melihat mereka seperti itu.”kata murid lelaki itu segera mencibir dan berkerut. Di antara mereka mengangguk buru-buru.
Murid murid itu langsung masa bodoh dan tetap berlatih saja.
Li-mei langsung berubah ekspresi, berkata.“baiklah..tapi kamu harus janji tidak akan mengulangi kesalahan lagi.”Li-mei menunjuk jari ke wajah Ming hao.
Ming hao mengangguk dan takjud. “ehm.”
Saat itu, Li-mei menarik lengan Ming hao dengan buru-buru. “ayo!.”
Ming hao menjadi kaget. Kaki nya hampir terjatuh saat di tarik oleh nya. Saat kedua dari mereka mulai berlari, Murid-murid aula itu melihat nya tercengang. salah satu dari mereka ada yang menjatuhkan pedang nya dengan kesal. Yang lain nya sedikit bertegun.
“Itu..”
“lihat saja, jika saya berlatih lebih kuat. Saya mungkin akan membuat senior mei, terpesona dengan saya.”kata murid lelaki bertubuh tinggi sangat narsis.