Namun, tanpa menyadari, Zhu xilin memanggil namanya dengan wajah keheranan, berkata. “senior xiao, senior xiao.”
Chen xiao terkejut, dia kembali ke akal sehatnya. Begitu dia menyadari bahwa dia masih di tempat ini bersama junior dan murid nya. Zhu xilin menatap Chen xiao dengan bingung. “ada apa dengan mu, senior?.”
Chen xiao menjawab singkat dengan tatapan tenang. “Tidak apa apa.”
Salah satu kesembilan ahli sekte, menguap dan mengusap mata nya.“Baiklah semuanya, ehm..ada yang ingin jaga duluan malam ini biar besok kita bisa keluar dari sini kan.”
“Benar sekali..”Murid lain perlahan lahan lelah pada malam ini. kemudian, mereka tertidur lelap di bawah lorong ini. Zhu xilin sudah tertidur lebih dulu dari Chen xiao.
Kali ini, chen xiao membuat rencana untuk memasuki lorong tersebut dan berkesempatan menunggu mereka tertidur pulas. beberapa saat berikutnya, Chen xiao mulai bangkit dan berdiri di tempat, dia melihat junior dan murid nya tertidur disekelilingnya. Dia mulai bergegas memasuki lorong lebih dalam dan memasang jimat di dinding lorong sebagai pengendap suara di sini, dia berpikir untuk melakukan itu pasti tidak akan mengacaukan rencana nya, apalagi membangunkan mereka.
Lorong ini perlahan lahan semakin luas, lebih seperdalaman kilometer dari jauh. Setiap sudut tempat tercium aroma bangkai lebih menyengat dari pada sebelumnya. Chen xiao berada disini dengan mengernyit, dia menemukan sisa sisa tulang makhluk lain, bahkan mayat manusia dengan sisa daging busuk menyebar di mana mana.
Chen xiao mengevaluasi mayat ditempat ini. Dan, pertama dia lihat adalah mayat makhluk lain yang menyebabkan aroma busuk lebih menjangkau dari lainnya. Tepat nya adalah manusia laba laba berkaki enam, makhluk ini jarang sekali terlihat. Kemunculan makhluk ini mengingat perkelahian Chen xiao dengan makhluk itu yang hampir nyaris terbunuh di alam bawah saat berusia lima belas tahun.
Namun, ini kedua kalinya Chen xiao bertemu makhluk langka ini, tanpa berpikir jelas dia segera memastikan untuk mencoba masuk lorong yang tak berujung. Dan, ingin mengetahui apakah lorong ini ada penghuni selain mayat mayat bangkai disini?.
Kemudian, setelah memasuki lorong tak berujung, Chen xiao melihat jurang dengan lubang yang lebih luas tak terbatas seperti raksasa. Setiap sudut di atas langit ada sebuah bungkusan jaring jaring tak terhitung jumlahnya bergelantungan disana. Dan, di setiap sudut sisi, sebrang jurang, ada beberapa api kobaran kecil berwarna merah di dinding luas, hampir tampak berbayang bayang dibawah cahaya api.
Lalu, beberapa rantai bercabang cabang di kedua sisi tembok, terbungkus energi hitam yang murni, tempat ini berada di atas altar yang menyala. Selain itu, di atas altar ini ada binatang kuno berbentuk kepala singa dengan mata merah seperti kelelawar.
Ketika Chen xiao melihat semua di sekitarnya, dia merenung sebentar dengan ekspresi tenang, berkata. “sudah ku duga, tempat ini memang ada penghuni nya.”
Saat berpikir, tatapan chen xiao bergerak ke arah sebrang jurang, dia melihat sebuah altar yang tampak misteri membuat nya menebak di lintasan pikiran nya. “seperti nya, itu adalah formasi penyegel yang membuat rekanku tidak dapat menggunakan kemampuan Qi nya. Aku harus segera menyingkirkan nya jika tidak sulit bagi aku untuk keluar dari hutan ini.”
Hal ini, Chen xiao mencoba menyebrang di tepi jurang itu, dia berjalan selangkah demi selangkah melintas lubang besar. Tepat selepas di depan altar itu, Chen xiao perlahan lahan menyentuh rantai terlebih dahulu. Lalu, sosok makhluk besar di bawah jurang muncul menyerang Chen xiao dari belakang di tepi jurang.
Makhluk itu ternyata adalah tuan manusia laba laba, memiliki wujud manusia dengan berkaki delapan. Laba laba itu telah mencapai tingkat enam. Kedua kaki tuan manusia laba laba menerkam Chen xiao dan berteriak ganas.
Matilah!
Chen xiao melirik belakang nya dengan menyempitkan mata, dia mencibir ketika wajah nya berubah dingin, tubuh Chen xiao tiba tiba melonjak dan meledak dengan kekuatan sihir dan kilat petir nya.
Bam!
Kilatan petir itu meletus dan menyebar di mana mana, bahkan kekuatan sihirnya meledak dan mengepul sampai muncul ribuan percikan cahaya, dengan riak gelombang sedikit menyebar.
Manusia laba laba terkejut, dia terlempar berjungkir balik dan kaki nya terhuyung huyung di langit. Untungnya, manusia laba laba tidak jatuh ke jurang besar, dia mendarat di dinding sebrang jurang dari depan lorong, dengan menggunakan jaring nya. Dalam keadaan merayap dia berangsur-angsur turun ke permukaan.
Klik klik klik!
Wajah manusia itu tercengang ketika melihat sosok itu sangat kuat melawan dirinya, berkata. “seorang kultivator?.”
Chen xiao berbalik ke arah sebrang sana, melihat tuan manusia laba laba mulai mencibir ketika bertatapan temu dengan nya. “berani sekali kamu menyentuh formasi itu!.” kata manusia laba laba, dia menunjuk jari telunjuk di sebrang sana, tampak menahan emosi di wajah nya.
Chen xiao tersenyum sinis, ekspresi nya berubah menjadi agak dingin, kedua tangan nya melipat di balik pinggang dan berkata. “ternyata memang benar jika formasi ini sangat penting disini. Tapi sayang sekali hari ini aku akan menyingkirkan nya.”
Kamu!
Tuan laba laba itu geram, dia melemparkan cairan jaring jaring nya di sebrang sana, menargetkan ke arah Chen xiao mengenai sasaran bagian kepala dan tubuhnya. Namun, Chen xiao acuh tak acuh menghindari jaring milik nya dengan menggerakkan tubuh gagah.
Bayangan sosok Chen xiao berkedip kedip dan muncul di tempat dia berdiri. Akan tetapi, serangan tuan laba laba meleset dari Chen xiao dan bertarget kan ke arah rantai bercabang, satu demi satu rantai itu berangsur angsur putus di atas altar.
Tidak!
Tuan laba laba berteriak dan tampak cemas. Mendengar teriakan itu, Chen melirik belakang nya, dia tersenyum sinis lagi, tepat dia duga tidak salah menghindari serangan nya. Dan, Chen xiao merasa beruntung hari ini, dia tidak perlu repot-repot memutuskan rantai bercabang segala arah itu.
Mata dan alis chen xiao berubah menjadi mengejek dan berkata. “hoh, apa ini?, bukankah kamu ingin menyerangku? Mengapa sasaran mu meleset dan menyerang formasi milik mu sendiri?, haha, seperti nya aku beruntung malam ini, aku cukup berterima kasih sekali jika kamu sengaja melakukan nya.”chen xiao terkekeh sedikit di sudut mulut nya.
“Manusia rendahan!.”tuan manusia laba-laba, mengepalkan tangannya. Ekspresi dia sangat emosi yang membuat pikiran nya ingin meledak ledak. Makhluk itu menggertakan gigi dengan geram sekali.
Di sebrang jurang besar, tuan manusia laba laba bergegas terbang ke udara dan mendarat di sebrang chen xiao. Dia menyiapkan pukulan tinju nya dengan cahaya sirna dan niat membunuh bergelojak. Dia perlahan lahan menyerang bertarung dengan chen xiao. Makhluk itu tampak agak liar dan buas.
