— Hutan luar, Gunung Qiang Li —
Pohon-pohon itu terlihat akar nya, rindang dan terdengar suara angin ringan. Semak-semak lebat di lewati oleh kupu-kupu yang berkeliling.
Alun-alun sungai yang panjang di tepi rumput-rumput kasar nya. Lalu, Sebongkah batu besar berada di tepi yang sama.
Saat ini, Batu besar itu di duduki oleh seorang pemuda. Pemuda itu sedang bermeditasi. Selama satu jam, pemuda itu membuka mata nya pelan-pelan.
“Kubus jiwa abadi ini, sulit mengubah segala hal. bagaimana ini?, jika jalan keabadian saya akan terhambat pada waktu nya. Ini bener-bener tidak aman.”kata pemuda itu jelas-jelas Chen xiao. Dia berpikir keras untuk menaklukkan benda itu dari tubuhnya. Dan, hari ini dia mencoba lagi. Sekali lagi. Chen xiao memasuki bawah alam sadarnya kembali.
Fenomena yang aneh dengan aura signifikan menakutkan, pedang xin’mo jauh dari jangkauan nya. Dan pedang immortal qink mengalir kehampaan dan kecemerlangan. dia berdiri di atas air lautan dalam. Berjalan menuju benda kuno kubus jiwa abadi terlihat sinar redupan dan mengalami penyusutan lembut.
Chen xiao sudah berada ditempat itu. Jalur budidaya nya masih tetap sama. Tidak ada perubahan hanya di kecuali kan kubus jiwa abadi yang sedang berkontraksi aneh. Chen xiao menarik kubus jiwa abadi dengan tangannya. Dalam lima menit, kubus itu menghindari sentuhan dari Chen xiao. Dia mula-mula bingung dan sekali lagi mengambil nya.
“kubus ini bener-bener membuat ku penasaran.”chen xiao menahan marah. Tak lama lagi, kubus jiwa abadi berlari tak karuan. Chen xiao langsung mengejar nya.
Sialan!
Chen xiao tak kan biarkan kekuatan nya merendah. Meskipun mempelajari metode-metode bela diri dan teknik formasi ini sudah cukup bagi nya. chen xiao meraih tangan panjang nya namun kubus jiwa abadi berlika liku terus menerus, saat itu chen xiao terus mengikuti nya dan berhasil mengambil kubus itu, sebuah keberuntungan datang dengan cepat. Tetapi, ‘kubus jiwa abadi’ itu terus saja bergerak lagi seakan menarik-narik. Bergerak kesana dan kemari. Chen xiao tidak akan melepaskan benda itu sebelum dia menyerapkan benda ini kedalam lautannya.
chen xiao buru-buru menaklukkan nya, dan memasukkan nya kedalam lautan dengan paksa. dia terjun ke bawah memberikan kubus itu dengan kerangka tulang suci. kedua nya mula-mula ingin bergabung, chen xiao melihat reaksi kedua benda itu di hadapannya.
"saya harap ini akan berhasil." kata chen xiao tanpa berekspresi.
mengamati nya dengan baik meskipun tidak mengetahui secara jelas. pemahaman nya hanya tahu dari nya tanpa semacam buku panduan.
Setengah jam kemudian, kedua benda itu sudah bergabung, berbentuk domain aneh. Kerangka itu menjadi patah dan memisah ke segala arah. Diantara nya segera bergabung membentuk lingkaran yang tajam seperti matahari bercahaya. Lalu, muncul kelahiran tubuh manusia. Akan tetapi, Kulit dan daging masih belum melengkapi hanya saja Meridian ini mengalir ke seluruh tubuhnya, bergerak dari sudut sisi.
Chen xiao menjadi takjud dan mendekat, dia langsung merenung sejenak. “apa ini wujud kekuatan ilahi ku?. Tapi, mengapa terlihat setengah manusia nya saja?.”
Setelah Chen xiao berfikir -fikir bahwa dia telah berhasil menaklukkan kubus jiwa abadi dengan kerangka tulang suci menjadi sebuah domain kelahiran ilahi. Tapi, alhasil dia sedikit keraguan pada ketetapan ini.
sementara itu. Li mei mengajak Ming hao pergi ke hutan luar gunung Qiang Li. Di sana, mereka segera tertawa dan bermain bersama. Ming hao mengira senior nya ingin berlatih pedang dan terus memaki nya. tapi seperti nya tidak sekali lagi.
Namun, Ming hao memiliki keraguan, dia berpikir ingin berlatih serius. Ming hao langsung memberitahukan kepada senior nya, berkata dengan keraguan. “senior, saya tidak bisa begitu lama disini. Saya harus berlatih secepatnya. Jika tidak, saya akan dikecewakan oleh guru saya.”
Li-mei berbalik dan mendekati nya, berkata dengan memukul kepala nya.“kamu ini, tidak perlu takut dengan guru. Biar saya saja untuk bilang kepada nya. Bahwa aku akan mengajari mu belajar.”
Pada Saat yang sama, Chen xiao sudah selesai berkultivasi. Lalu, dia mendengar suara kecil dari kejauhan, dan tampak nya Chen xiao tahu siapa suara itu berasal, telinga Chen xiao sangat jelas didengar.
Chen xiao berdiri dan mengunjungi tempat mereka berada dari kejauhan.
Sesaat ini, sebelum Chen xiao berkunjung. Xiao Bai tiba dengan ke empat seperguruan nya dan melihat kedekatan Li-mei dan Ming hao, membuat nya sangat membenci dan cemburu terhadap Ming hao. Ini di sebabkan xiao Bai menyukai Li-mei sebelum Ming hao memasuki kedalam kehidupan nya. Segera itu, xiao Bai mengintimidasi Ming hao di hadapan Li-mei.
“cepat, serang dia!.”
“xiao bai!.”Li-mei berteriak dan maju selangkah menghadang mereka, Dia mengayunkan pedang ke arah senior bai dengan kelompok nya. Li mei mencibir dan bertatapan dingin.
Mereka langsung berhenti ketika Li mei menggertak.
“jika kamu menyakiti xiao Hao, aku akan melaporkan mu kepada guru!.”
begitu Chen xiao tiba, dia melihat kejadian ini sekilas, berkata keras dengan lembut.
“berhenti!, apa yang kalian lakukan?!.”
Li-mei mendengar suara guru nya, dia menurunkan pedang nya di hadapan kelompok senior bai, Para seniornya kaget ketibaan Chen xiao di sana. Mereka mengira Chen xiao berada diruangan. Tapi sekarang tidak sama sekali. Tanpa terus terang, mereka menunduk kepala mereka di hadapan guru nya. Chen xiao bergegas mendekati Ming hao dan li mei.
“mei kecil, apa yang kamu lakukan?.”chen xiao suara mereda.
“Guru, mereka memulai perlakuan ini, saya hanya membela Junior yang ingin ditindas oleh mereka.”li mei menjelaskan dengan tegas dan menatap xiao Bai dengan sinis.
Chen xiao memandang xiao Bai dan murid lain nya dengan kerutan.
“senior, Li-mei seharusnya kamu tidak perlu memperpanjang masalah ini ”Ming hao berbisik ke telinga Li mei.
“biarkan mereka di beri hukuman oleh guru, lagi pula mereka sering sekali menindas mu tanpa aku di sisi mu.”kata Li mei.
Chen xiao secara tegas memberikan para murid-murid itu hukuman yang berat. Menyuruh mereka untuk berkerja untuk kebutuhan di dapur selama sembilan bulan. Murid chen xiao tercengang, dan sedikit bertegun. “ta-tapi guru.”
Chen xiao mengerutkan alisnya dan menatap sinis. Murid mereka langsung mengangguk tegas. Tak lama lagi, Chen xiao membawa Li-mei dan Ming hao untuk pulang ke ruangan mereka. Sebelum mereka pergi ketika berbalik, xiaobai yang ingin dipercaya kan oleh guru nya pada akhirnya tidak dapat menarik perhatian nya, dikecewakan begitu saja. Tapi, xiaobai mula mula ingin membalas kejadian itu dari Ming hao, adik junior nya sendiri.
Hingga selebihnya, saat Chen xiao didampingi oleh kedua murid nya dari belakang, Ming hao bertanya dengan curiga mengenai guru nya dengan, tatapan nya yang ragu. Guru, apa kamu melompat dari jendela lagi?.
Mendengar ucapan nya, chen xiao terkejut, bertegun. Chen xiao menggarukkan kepalanya dengan meringis. I-Itu..
Chen xiao langsung berahlikan topik lain, berkata. “Berhenti menanyakan diriku, kamu harus berlatih dan tidak boleh bermain main, terutama kamu Li mei..
Chen xiao berhenti berjalan dan berbalik, kedua murid nya juga ikut berhenti. Wajah Chen xiao sudah mulai serius dari sini.
Li mei terdiam dan menunduk ketika dia melihat wajah guru nya. Ming hao melirik Li mei dengan penuh prihatin, Ming hao membela nya dengan maju selangkah. Berkata. “guru, senior mei tidak bersalah, ini semua salah ku. Aku yang mengajak nya bermain dengan senior dan mengganggu latihan nya.”
Chen xiao mendekati Ming hao dan li mei, menepuk bahu kedua murid nya. “aku tahu kalian suka bermain, tapi sekarang aku harap kalian bisa di mengerti. Kalian adalah murid ku, bahkan sudah seperti kedua anak ku sendiri. Aku tidak ingin kalian hidup tanpa ilmu jika aku tidak mengajarkan kalian tentang ilmu dan nasihat ku, apalagi jika kalian sudah dewasa.. apakah kalian akan terus bergantung pada makhluk lain jika kalian tidak memiliki kekuatan apapun?.”
..dua bulan menanti, guru guru akan mengadakan pengujian murid sekte. Jadi aku harap kalian berdua bisa berfokus berkultivasi, apa kalian mengerti.”chen xiao melepaskan tepukan bahu kedua murid nya.
Mulai besok aku akan mengajari kalian berdua metode niat membunuh' sebagai kultivator.”kata chen xiao.
Metode Niat membunuh?.”ming Hao dan Li mei terkejut.
Li mei mengangkat tangan kanan nya dengan mengeluh, berkata. “Guru, bukankah metode itu hanya untuk kultivasi bertinggi saja. Mengapa kami harus berlatih itu?.”
Ming hao setuju dan mengangguk, berkata. Itu benar..”
Chen xiao menjelaskan, metode niat membunuh adalah cara untuk menindaskan dan memperkuat tubuh berdasarkan kultivasi, bukan hanya bertinggi saja, jika dewa memakai metode itu mungkin seorang kultivator terendah dan terkuat nya akan merasakan ketakutan luar biasa.”
Singkat nya?, Li mei bertanya.
Itu bisa membuat musuh takut.”
Setelah berbicara lebih, Chen xiao pergi, minghao dan Li mei berdiskusi mengenai konferensi itu. Dan, kedua murid itu mulai serius bertekad melatih dari ajaran guru nya.
Disaat berikutnya, sebelum Chen xiao kembali ke ruangan nya. Dia bertemu dengan junior nya perguruan sekte, dia adalah master sekte Zhu Tian dari klan yang sama dengan nya.