Ficool

Chapter 35 - Cincin Aster

Tangan Leonardo terkepal kuat, dia memang menang pada akhirnya. Tapi membiarkan semua orang mengira kemenangannya hanya karena Ethan tidak menginginkannya membuat dia merasa harga dirinya terinjak.

Seolah-olah dia menang hanya karena belas kasihan dan pemberian orang lain.

Ratu Feliza menghela napas, dia tidak menyangka hal-hal menyebalkan seperti ini terjadi.

Disaat Raja ingin mengumumkan pemenang dan memberikan hadiah. Mereka semua dikejutkan dengan suara geraman batuk seekor kucing.

Kucing putih di dekat Evelyn mengeluarkan suara keras dan tersiksa, seakan ingin memuntahkan sesuatu.

Perilaku kucing itu seperti telah tersedak sesuatu yang belum bisa dicernanya. Evelyn mengerutkan kening dan menurunkan kucing itu untuk sedikit memijatnya.

Mereka belum memberikan makanan apapun pada Aru, benda apa yang telah membuatnya kesakitan.

Lalu dji hadapan semua orang, kucing di tanah itu mengeluarkan sesuatu, sebuah benda berkilau yang masih basah akan air liur kucing.

Sebuah cincin emas berbandul ruby–berkilauan di bawah cahaya sinar matahari.

Hening begitu pekat hingga napas pun terasa bising. Di antara semua orang, Evelyn dan Ethan lah yang paling kaget. Daritadi, mereka sama sekali tidak melihat ataupun menyadari keanehan dari Aru.

Tapi karena tidak ada dari mereka yang memberi makan kucing itu, mereka dapat menebak bahwa kucing itu menelan cincin ketika masih di dalam hutan.

Itulah sebabnya kucing itu hanya diam dan tampak lesu, rupanya menahan sakit di tenggorokannya.

Tidak ada yang tahu bagaimana kucing itu bisa menemukan dan menelan benda sebesar dan se berharga itu.

"I-inii." Tangan Raja menunjuk cincin yang berada di tanah dengan gemetar dan gugup.

"Penjaga!! Periksa itu." Untuk pertama kalinya Raja berteriak dan berbicara dengan tergesa-gesa.

Penjaga segera mengambil cincin itu, mmembersihkannya dan segera memberikannya kepada Raja.

Sekitaran seketika membeku, beberapa bangsawan bahkan ternganga, seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja keluar dari mulut seekor kucing.

Semua mata mengamati pergerakan cincin itu dalam diam. Ketika benda itu akhirnya dibersihkan dan memperlihatkan kilau megahnya.

Semua orang tahu benda apa itu–benda pusaka yang dicari-cari selama puluhan generasi dan sangat misterius.

Sebuah cincin yang hanya ada dalam legenda dan buku sejarah turun temurun lengkap beserta gambarannya.

Cincin yang telah menghilang dari tangan Ratu kedua kerajaan. Cincin milik Ratu Asteria atau yang lebih dikenal dengan cincin Aster.

Sekarang benda yang di anggap mitos itu muncul di hadapan mereka semua dan bahkan hampir tertelan oleh seekor kucing?!

Orang-orang menatap Ethan tak percaya, beberapa orang mundur ketakutan sementara yang lain bergumam takjub, betapa kuatnya dia yang telah berhasil menemukan cincin itu.

Tidak heran pangeran kedua berkata bahwa kucing itu lebih berharga daripada hadiah perburuan.

Memang benar...tidak bisa dibandingkan!

Tangan Raja bergetar halus, ia menerima dengan hati-hati cincin yang diberikan oleh penjaga. Beliau merasa senang, karena warisan kerajaan ini telah ditemukan.

Namun lebih dari itu, rasa khawatir dan cemas segera menyelimutinya. Beliau tahu... cincin ini tidak hanya akan membawa kebahagiaan bagi kerajaan, namun juga malapetaka yang lebih besar.

Ratu yang berada di sampingnya juga tak kalah kaget, tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Senyum anggunnya masih terukir, namun matanya bergetar, berkilau seperti kaca rapuh yang hampir pecah.

"Ini benar-benar cincin itu." Raja berseru keras dengan suara kaget namun juga senang.

"Hebat anakku. Kau benar-benar berhasil menemukan cincin warisan Ratu Asteria ini. Luar biasa."

Hatinya lega, Raja memberi pujian dengan senyum yang tak kunjung pudar.

Namun lebih dari itu, ia juga khawatir dan cemas. Seolah cincin Aster bukan hanya akan membawa kebahagiaan tapi juga malapetaka juga sampai ke tangan yang salah.

Tak lama, satu tepukan tangan menggema di tenpat sunyi itu yang berasal dari Steve Clooney. Semua orang ramai berseru setelah keheningan yang dalam.

Semua orang memuji keberuntungan Ethan dan nasib baiknya. Suasana riuh dengan gema kebanggaan dan ucapan selamat kepada Ethan dan Evelyn.

Sementara Leonardo dan Emely yang beberapa saat lalu sibuk menyombongkan diri kini terdiam sunyi.

Senyum indah Emely retak, wajahnya pucat ketika berusaha sekuat tenaga mempertahankan keanggunannya.

Leonardo mengetatkan rahangnya, wajahnya yang tenang kini berubah pias. Matanya dingin dan sesaat kemudian ia berbalik, derap langkahnya menggema dalam diam menandakan kemarahan dari pemiliknya.

Keduanya tidak menyangka hal-hal akan berkembang sampai seperti ini.

Evelyn juga menatap tak percaya pada pria yang berdiri di hadapannya dengan wajah tenang sementara dalam hati, ia memuji. 'Seakan semua hal baik telah berputar disekitarnya... '

Louis juga masih terdiam, walau begitu dia segera tersadar dari lamunannya dan segera maju.

"Selamat kakak, anda hebat bisa menemukan cincin yang telah hilang ratusan tahun itu."

Ucapan Louis terdengar tulus, dia memandang dengan ramah dan kagum ke arah Ethan. Seperti seorang adik yang merasa bangga pada kakaknya.

Ethan menatapnya sedikit, tatapannya masih dingin dan tenang. Louis memberi acungan jempol kepada Ethan sembari ekor matanya melirik kakak pertamanya.

"Baiklah, karena pangeran kedua dengan hebat berhasil menemukan dan membawa cincin itu. Dengan ini saya umumkan bahwa pemenang perburuan tahun ini adalah Pangeran kedua, Ethan Sander De Coutland." Ucapan Raja menggelegar mematik semangat orang-orang untuk bertepuk tangan.

"Dan untuk hadiahnya, kerajaan sudah menyiapkan sebuah permata langka berwarna biru muda dan senjata berupa pedang yang telah diwariskan dari Jenderal generasi ke-9."

Hadiah yang diberikan Raja membuat semua orang lagi-lagi berseru kaget. Karena permata biru muda dan senjata jenderal ke-9 merupakan yang paling unggul dan mahal.

Padahal di tahun-tahun sebelumnya, hadiah bagi pemenang hanyalah berupa satu set perhiasan mewah dan baju zirah yang mahal.

Tapi mengingat pangeran kedua telah menemukan cincin itu, semua orang merasa hadiah ini sangatlah sepadan.

Evelyn dan Ethan berjalan maju dengan langkah tegas, menghampiri Raja untuk mengambil kedua hadiah tersebut.

Permata yang diberikan itu sangat indah dan berkilau. Permata langka dengan berat 150 gram itu segera membuat Evelyn menarik napas kagum.

Itu bukanlah perhiasan sebagaimana cincin atau kalung. Hanya sebatas berlian berwarna biru muda, tapi jika dijual atau dilelangkan, harganya sangatlah fantastis.

Senjata juga diberikan kepada Ethan secara langsung oleh Raja. Itu adalah pedang yang lebih besar dari pedang miliknya dan lebih berat.

Bilahnya tajam dengan ukiran unik kerajaan di bagian gagangnya dan ujung pedangnya bercabang seperti lidah ular.

Ethan dan Evelyn menerima hadiah itu dengan senyum anggun sebelum sedikit menunduk hormat.

Cincin ajaib yang tadi ditemukan, telah dipersembahkan kepada kerajaan untuk disimpan dan dijaga ketat sebagai barang warisan.

Emely menatap semuanya dengan hati yang panas. Matanya menatap Evelyn penuh arti, ia tahu–kedatangan gadis itu adalah ancaman terbesar untuk statusnya.

Evelyn dan Ethan memberikan hadiah itu kepada Kane untuk dikirimkan ke kediaman pangeran kedua.

Melihat pemenang telah turun dan mendekat, Emely segera menghampiri yang membuat langkah Evelyn terhenti.

More Chapters