Ficool

Chapter 11 - JEMBATAN CINTA KITA

Chapter 11: Undangan dari Ibu Kota

Pagi itu, Ayra sedang menyapu halaman kecil di depan rumah kontrakannya ketika sebuah amplop cokelat terselip di bawah pintu.

Ia memungutnya, melihat nama pengirim: Gallery Arunika – Jakarta.

Alisnya mengerut. Ia membuka surat itu perlahan, dan matanya membelalak saat membaca isinya.

"Dengan ini kami mengundang Ren Aryasatya untuk berpartisipasi dalam pameran seni bertema 'From Silence to Soul' di Gallery Arunika, Jakarta, sebagai salah satu seniman tamu terpilih. Karya yang kami soroti: seri sketsa 'Bridge of Love'."

Ayra menutup surat itu dengan cepat. Matanya langsung mencari Ren.

Sore harinya di jembatan, Ren tampak lebih cerah dari hari sebelumnya. Tapi Ayra bisa merasakan ada kegelisahan di balik senyumnya—lagi.

"Aku dapat surat dari Jakarta," kata Ayra pelan sambil duduk di sebelahnya.

Ren menoleh. "Kau membacanya?"

"Aku tidak sengaja... tapi iya."

Ren tertawa pelan. "Aku belum siap bicara soal itu."

"Kenapa? Ini kesempatan besar, Ren. Nama dan karya-karyamu akan dikenal. Gallery Arunika bukan tempat biasa."

Ren diam cukup lama sebelum menjawab. "Karena... aku takut. Dunia seni di Jakarta tidak seperti di sini. Di sana, semua orang menuntut sesuatu. Uang. Nama. Ego. Dan aku bukan bagian dari itu."

"Tapi karyamu berbicara, Ren. Bahkan tanpa suara pun... mereka menyentuh orang."

Ren menatap Ayra. Lama. Dalam. "Dan kamu adalah inspirasinya. Jika aku pergi... aku takut kehilangan itu."

Ayra menghela napas. "Jika kamu pergi untuk mengejar mimpi, kamu tidak akan kehilangan aku. Tapi kalau kamu diam karena takut... kamu bisa kehilangan dirimu sendiri."

Ren menunduk. Kata-kata itu menghantamnya tepat di dada.

"Aku akan mendukung apa pun pilihanmu, Ren. Tapi jangan jadikan aku alasan untuk tidak tumbuh."

Senja mulai turun perlahan. Ayra berdiri dan berjalan pulang, meninggalkan Ren yang masih duduk sendiri—memegang surat undangan yang kini terasa lebih berat dari yang seharusnya.

Di langit, cahaya jingga mulai memudar, tapi di hati Ren... sebuah keputusan mulai menyala.

More Chapters