Ficool

Chapter 5 - JEMBATAN CINTA KITA

Chapter 5: Bayangan di Ujung Jembatan

Ayra tidak tahu kenapa malam ini terasa lebih dingin dari biasanya. Angin bertiup kencang, membawa suara daun-daun yang berdesir lirih. Tapi tetap saja ia berdiri di jembatan, menanti Ren seperti biasa.

Namun berbeda dari hari-hari sebelumnya, Ren belum juga datang.

Sudah hampir satu jam. Ayra gelisah.

Ia membuka ponsel. Tak ada pesan. Tak ada panggilan. Tapi bukankah mereka memang belum saling bertukar nomor?

"Mengapa aku tidak pernah meminta kontaknya?" gumam Ayra, sedikit kesal pada dirinya sendiri.

Saat ia hendak berbalik pulang, suara langkah terdengar dari ujung jembatan.

Namun itu bukan Ren.

Seseorang lain berjalan perlahan mendekat. Sosok pria muda dengan ransel di punggungnya, mengenakan jaket hitam dan wajah yang... Ayra kenal.

Jantungnya berdegup keras.

"Dimas?" bisiknya nyaris tak terdengar.

Pria itu berhenti di depannya, menatapnya dengan mata yang dulu pernah ia dambakan.

"Ayra," katanya. "Akhirnya aku menemukanmu."

Ayra membeku. Semua perasaan yang ia kubur dalam-dalam muncul kembali seperti ombak yang menggulung.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" suaranya bergetar.

Dimas menatap jembatan sejenak sebelum menjawab. "Aku... lari dari semuanya dulu. Tapi aku sadar, aku lari dari satu-satunya hal yang membuatku hidup—kamu."

Ayra menahan napas. Ada luka, ada marah, tapi juga ada kepingan rindu yang mencoba menyusup.

"Aku tahu aku salah. Tapi izinkan aku memperbaiki semuanya," lanjut Dimas.

Langit gelap, namun di hati Ayra badai yang lebih besar sedang mengamuk.

Sebelum ia bisa menjawab, suara langkah lain terdengar dari arah seberang jembatan. Ren muncul, membawa buku sketsanya, dan langsung terdiam saat melihat Ayra... bersama pria lain.

Ayra menoleh. Tatapan mereka bertemu.

Dan dalam sekejap, jembatan itu menjadi saksi bisu dari pertemuan tiga hati—satu ingin menebus masa lalu, satu sedang belajar menyusun masa depan, dan satu... harus memilih di antara keduanya.

More Chapters