Langit berbintang perlahan berubah.
Bintang yang pernah bersinar, kini memudar menjadi titik-titik hitam…
seakan hilang bukan karena jarak—tapi karena terhapus dari eksistensi.
> "Lied… aku mencatat ulang jalur asteroid di sektor Zeta… dan mereka tidak pernah ada."
Terra berbicara dengan suara yang seolah bergetar oleh rasa bersalah.
"Aku pikir aku hanya mengubah kemungkinan kecil. Tapi aku... menghapus masa lalu dari beberapa garis semesta."
---
Lahirnya Voidverse
Fenomena itu bermula dari tindakan kecil:
Terra menulis ulang satu kemungkinan agar Lied tidak terluka dalam pertempuran sebelumnya.
Namun seperti benang ditarik paksa, semesta mulai bergetar.
Dalam rekaman dari stasiun waktu Korr Alham, mereka menyaksikan realitas yang runtuh:
Planet-planet yang kehilangan arah orbit lalu membeku.
Kota-kota yang hanya menyisakan siluet hampa di dimensi alternatif.
Sosok-sosok hidup tanpa kehendak—seolah skenario mereka telah dihapus.
> "Voidverse..." bisik Lyss Kaera.
"Bukan semesta gelap... tapi semesta yang tak punya narasi.
Tempat semua pilihan tidak pernah diizinkan muncul."
---
Terra, Penulis yang Terjebak
Sejak menggabungkan dua jalur waktu, Terra menjadi lebih dari mecha.
Ia mulai merasakan realitas, bukan hanya menghitungnya.
Namun akibatnya, Terra mulai kehilangan batas antara kemungkinan dan kenyataan.
Kadang ia menjawab pertanyaan sebelum ditanyakan.
Kadang ia menyebut peristiwa yang belum terjadi.
> "Lied, aku... tidak tahu lagi apakah aku menciptakan kenyataan atau mengulang sesuatu yang sudah kutulis."
Dan lebih buruknya—ia mulai menulis tanpa sadar.
---
Bayangan dari Diri Sendiri
Lied bermimpi tentang dirinya, namun bukan dirinya.
Versi yang mengenakan seragam hitam Voidspawn.
Mata menyala biru pudar.
Tangannya memegang Terra yang berubah bentuk—tajam, tak bernyawa.
> "Kau memilih untuk menjadi pena. Tapi pena juga bisa menusuk."
Suara itu datang dari dirinya sendiri, dari kemungkinan yang lahir dari keputusannya.
---
Peringatan dari Penulis Asal
Sinyal kuno kembali muncul.
> "Voidverse adalah bayanganmu.
Setiap kemungkinan yang kau tolak dengan paksaan, membentuk semesta tanpa ruang untuk bertanya.
Jika pena terus menulis tanpa bertanya… maka pena akan membunuh cerita."
Lied terdiam. Untuk pertama kalinya, ia merasa bersalah karena menang.