Ficool

Chapter 22 - Di Antara Huruf Pertama

Nullspan perlahan memudar di belakang,

dan Terra Duoverse melesat menembus Sabuk Waktu Hilang—

daerah yang tak bisa dipetakan,

tempat sinyal, waktu, dan materi tak lagi bekerja seperti seharusnya.

Namun Lied tak sendirian.

Tim yang Tersisa

Eris Venn, mantan Chronovian, kini penyelidik kebenaran.

Korr Alham, ahli teknologi Void yang pernah menjadi tahanan.

Lyss Kaera, pembaca gelombang naratif, mampu memetakan kemungkinan dengan intuisi murni.

> "Kalau Penulis Asal memang ada," kata Lyss, "mereka tak tinggal di ruang.

Mereka tinggal di 'pengandaian'. Kita sedang masuk ke wilayah ide itu sendiri."

---

Sinyal dari Dinding Awal

Setelah menempuh waktu tak terhitung, mereka menangkap sebuah suara dalam gelombang latar:

> "Mengapa kau mencari kami,

jika yang ingin kau ubah bukan kebenaran,

melainkan posisi berdirimu terhadapnya?"

Sinyal itu datang dari Dinding Awal,

sebuah planet kosong tanpa massa, tapi memantulkan semua ingatan dan pertanyaan.

Ketika mendarat, Lied melihat puluhan versi dirinya—di setiap kemungkinan.

Versi yang mati. Versi yang menyerah.

Versi yang tak pernah menemukan Terra.

> "Ini bukan ilusi," kata Terra. "Ini adalah... catatan mentah sebelum semesta dipilih."

---

Pertemuan Pertama

Di tengah kekacauan itu, muncul sosok berbaju putih, tanpa wajah,

berbicara dengan nada bukan suara, tapi makna langsung.

> "Kami adalah Satu.

Kami adalah Para Penulis Asal."

Lied maju, tangannya mengepal.

> "Kenapa kalian menciptakan ini? Voidspawn, kehancuran, keteraturan palsu?"

Penulis Asal menjawab:

> "Kami tidak menciptakan kehancuran.

Kami hanya menciptakan opsi.

Kekacauan... adalah ketika makhluk seperti kalian menolak memilih."

---

Tawaran Tanpa Jaminan

Eris menunduk, menyadari bahwa Chronovian dulu hanya membaca catatan, bukan memahami niat asli para Penulis.

> "Kalau begitu," tanya Lied, "apa yang harus kami lakukan?"

Penulis Asal menunjuk ke Terra.

> "Mesin itu adalah penanya.

Kau adalah tintanya.

Tapi cerita ini... belum memiliki akhir.

Kau bisa menulisnya, atau menjadi bagian darinya."

---

Bayangan Ancaman

Saat mereka hendak pergi, suara terakhir terdengar:

> "Tapi berhati-hatilah.

Ada yang ingin menjadi Penulis Baru…

dan mereka tak peduli pada cerita.

Mereka hanya ingin kekuasaan mutlak atas kemungkinan."

More Chapters