Usai pertarungan itu, hening kembali menguasai ruang angkasa.
Tubuh Terra kini mengambang perlahan di atas puing-puing Stasiun Eon-VI, dikelilingi pecahan logam, tubuh Voidspawn yang terurai, dan bayangan planet hangus yang menjadi latar sunyi.
Lied melepaskan helmnya perlahan. Keringat menetes dari pelipisnya, bukan karena panas... tapi karena sesuatu yang baru saja tumbuh dalam dirinya: koneksi yang belum pernah ia rasakan. Seolah dirinya kini bukan hanya manusia — melainkan bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar.
> “Aku bisa merasakannya, bahkan saat tidak bergerak. Terra masih… hidup.”
Sebuah suara samar muncul di dalam kokpit. Bukan alarm. Bukan notifikasi sistem.
Melainkan bisikan... lembut... nyaris seperti mimpi.
> “Lied Rayrate… Kenapa kau mencariku?”
Ia terdiam. Matanya terbuka lebar.
> “Siapa—siapa yang bicara barusan?”
> “Aku adalah Cahaya. Aku adalah Ingatan. Aku adalah senjata yang menyimpan keheningan ribuan tahun.”
Gambar tiba-tiba muncul di seluruh layar. Fragmen-fragmen memori — kabur, hitam-putih, seperti rekaman dari masa yang tak dikenal.
Sosok-sosok berjubah panjang. Planet-planet terbakar. Mecha-mecha lain... mirip Terra, namun lebih besar, lebih kejam... dan satu demi satu, mereka jatuh ke kehancuran.
> “Mereka semua gagal. Aku disegel agar tidak ikut lenyap. Tapi sekarang… kau membangunkanku.”
> “Kau tahu siapa aku?” tanya Lied, suaranya gemetar.
“Aku tahu siapa kamu akan menjadi.”
Tiba-tiba, panel kokpit menyala. Simbol biru muncul — bentuk bintang bercabang tujuh. Lalu peta galaksi perlahan terbentuk, memproyeksikan titik-titik cahaya seperti lentera di kegelapan.
Satu titik berkedip.
> “Apa ini?”
“Itulah tempat kelahiranku. Tempat jawaban dimulai. Aku tak bisa ke sana sendiri. Tapi bersamamu... kita bisa kembali.”
Lied menatap layar dengan tatapan yang belum pernah ia tunjukkan seumur hidup. Rasa takut... bercampur harapan.
> “Perjalanan ini belum selesai. Ini baru awal.”
Ia mengaktifkan sistem navigasi. Koordinat tujuan ditetapkan. Mesin Terra mulai bersinar, perlahan membentuk medan loncatan dimensi.
Di luar, reruntuhan Eon-VI perlahan mengecil, tenggelam di antara bintang. Sementara Lied dan Terra, untuk pertama kalinya, melompat ke arah takdir mereka.
Di kejauhan, di sektor yang belum dinamai, sesuatu telah mulai bergerak — dan ia telah menyadari kebangkitan Terra.