Ficool

Chapter 5 - Ancaman Tersembunyi dan Pelajaran Pertama

Setelah pagi yang tenang menikmati pelajaran dari Master Yun di Bukit Langit, suasana di desa Sunyi tidak sepenuhnya damai. Kegelapan memang tak terlihat oleh mata biasa, namun kekuatan tersembunyi terus mengintai setiap gerak-gerik para pemuda yang mulai membuka jalan kultivasi mereka.

Li Chen dan Xia Mei kembali ke desa dengan langkah yang berat namun penuh tekad. Mereka tahu bahwa setiap waktu yang berlalu adalah kesempatan bagi musuh untuk mengatur serangan selanjutnya. Master Yun telah memperingatkan banyak bahaya tidak hanya dari luar, tapi juga dari dalam, di mana intrik dan pengkhianatan bisa menghancurkan lebih cepat daripada pedang yang menusuk.

Sore hari itu, ketika Li Chen tengah berlatih sendirian di ladang dekat desa, dia merasakan sesuatu yang aneh—udara di sekeliling berubah menjadi dingin dan kaku. Tubuhnya seolah diselimuti bayangan gelap yang tidak terlihat, membuat bulu kuduk berdiri.

"Tepat sekarang?" gumam Li Chen sambil memfokuskan Qi ke seluruh tubuhnya, mencoba merasakan getaran tak kasat mata.

Namun tak ada yang tampak dari arah manapun kecuali pepohonan yang bergoyang pelan tertiup angin. Beberapa detik berlalu, dalam keheningan yang tegang, senjata tajam berkilauan muncul secara tiba-tiba dari balik semak. Li Chen berhasil menangkisnya dengan tenaga Qi yang baru belajar ia kendalikan, tapi itu hanya awal.

Serangkaian serangan cepat mengalir tiada henti dari bayangan dalam kegelapan. Tangan-tangan licik yang lahir dari kelompok Sekte Hitam ingin memanen kekuatan sekaligus menghentikan tumbuhnya ancaman baru.

Pertarungan sengit terjadi di pinggir ladang, di bawah sinar senja yang mulai meredup. Li Chen menggunakan setiap pengetahuan dasar yang dia dapat, namun jelas bahwa kekuatan musuh jauh lebih terlatih dan berbahaya. Dalam keadaan ini, Xia Mei muncul dari arah lain, membawa panah bercahaya dengan kecepatan dan ketepatan luar biasa.

"Aku di sini!" teriaknya, memberikan kesempatan bagi Li Chen untuk mengatur ulang napas dan mengantisipasi serangan berikutnya.

Dua sahabat itu bekerja sama dengan energi yang mulai menyala, mengeluarkan teknik sederhana tapi efektif—campuran gerakan Qi yang terkoordinasi dan insting bertarung yang baru tumbuh. Perlahan, mereka mulai menguasai medan, memberikan tekanan balik pada antek Sekte Hitam yang semula yakin akan mudah menangkap Li Chen.

Namun, di tengah hiruk-pikuk dan pertarungan, sebuah suara dingin dan penuh penghinaan terdengar dari atas pohon besar, memecah kesunyian yang sementara.

"Kalian berani menantang kami? Tuan Sekte Hitam pasti kecewa jika hasil ini hanya sebatas itu."

Seseorang turun dengan gerakan luwes, mengenakan jubah legam dengan simbol misterius di punggungnya. Mata tajamnya memancarkan kebencian dan kekuatan yang jauh di atas antek biasa.

"Ini baru permulaan, Li Chen. Dunia kultivasi ini kejam, dan kau belum tahu apa-apa tentang bahaya sebenarnya," ucapnya dingin sambil melangkah ke depan, mengepalkan tinju yang mulai bersinar dengan energi gelap.

Master Yun yang datang menyusul dari kejauhan menghadang pria misterius itu. Aura kekuatannya langsung menghalangi gerakan lawan. "Kau terlalu cepat menganggap segala sesuatu mudah, anak muda. Li Chen belum sampai di tahap itu; kau hanya memperlihatkan betapa bahayanya jalur ini jika kau memilih kegelapan."

Pertarungan antara Master Yun dan penyerang itu membuat ladang di sekitar menjadi saksi bisu dari kekuatan yang luar biasa—suara dentingan energi saling bertemu, ledakan cahaya, dan angin yang mengamuk.

Sementara itu, Li Chen dan Xia Mei kembali mengumpulkan kekuatan, sadar bahwa perjalanan mereka akan jauh lebih berat dari yang dibayangkan. Persahabatan mereka menjadi jangkar di tengah gelombang kesulitan yang menghadang.

Di bawah langit yang mulai gelap, mereka berjanji satu sama lain untuk tidak pernah menyerah, tidak peduli betapa deras badai yang akan menghadang. Karena inilah jalan menuju keabadian—melawan kegelapan, melampaui takdir fana, dan menapaki jejak abadi menuju langit

More Chapters