Ficool

Chapter 6 - Kelahiran Kekuatan dan Jejak Musuh

Malammu terasa terlalu singkat bagi Li Chen. Setelah pertempuran sengit dengan antek-antek Sekte Hitam dan konfrontasi dengan sosok misterius bertopeng, tubuh dan pikirannya masih bergolak dalam kelelahan, kenyataan, dan harapan.

Di sudut pondok kecil yang disiapkan Master Yun, Li Chen duduk termangu, menatap batu pusaka keluarga yang berpendar lemah di tangannya. Meski kekuatannya baru setapak di jalan kultivasi, sebuah rasa tanggung jawab besar bertumpuk di pundaknya. Ia tahu, tidak hanya hidupnya yang dipertaruhkan, tapi juga nasib desa Sunyi dan bahkan lebih jauh lagi.

Master Yun datang membawa air hangat, duduk di samping Li Chen dengan tenang. "Kekalahan dan kemenangan adalah guru terbaik. Hari ini kau melangkah lebih jauh dibanding sebelumnya. Tapi jalan kita masih panjang, dan musuh semakin mengintai."

Li Chen mengangguk, lalu berkata dengan suara lemah namun tegas, "Aku harus menjadi lebih kuat. Aku tidak boleh lagi merasa takut atau ragu."

Hari-hari berikutnya diisi dengan latihan berat. Master Yun mengajarkan teknik dasar pengendalian Qi, cara membuka saluran energi dalam tubuh, serta memanfaatkan elemen alam sebagai sumber kekuatan. Li Chen dan Xia Mei berlatih bersama, saling memberi semangat dan kritik untuk mempercepat perkembangan masing-masing.

Namun ketenangan ini tidak berlangsung lama. Dalam mimpinya, Li Chen sering melihat bayangan gelap yang menyusup ke desa, merusak ketenangan dan mengintai dengan mata penuh niat jahat. Suatu malam, suara bisikan magis datang dalam tidurnya, memperingatkan bahaya besar akan datang. Batu pusaka di tangannya bergetar lemah, seolah turut merasakan ancaman itu.

Ketika hari mulai terang, berita buruk datang melalui seorang pengintai dari desa tetangga. Sekte Hitam membawa pasukan besar dengan kekuatan yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya, berencana menyerang desa Sunyi dan merebut kekuatan batu pusaka.

Li Chen mengumpulkan semua keberanian, menghadap Master Yun dan sahabatnya Xia Mei. "Ini adalah ujian terbesar kami. Jika kami gagal, bukan hanya kami yang akan hancur, tapi seluruh desa."

Master Yun menatap kedua pemuda itu dengan mata penuh kepastian. "Kalian harus siap, bukan hanya dengan kekuatan, tapi juga dengan strategi dan keberanian yang tak tergoyahkan."

Hari-hari berikutnya digunakan untuk mempersiapkan pertahanan, mulai dari mengukuhkan energi qi di sekitar desa, memperkuat jalinan persahabatan, hingga menyusun rencana menghadapi serangan sekte.

Saat malam serangan tiba, langit mendung menutupi bulan dan bintang, seolah alam pun tahu bahwa pertarungan dahsyat akan berlangsung.

Li Chen dan Xia Mei berdiri berdampingan di garis terdepan, dikelilingi para petani dan pejuang desa yang juga berlatih untuk melindungi tanah air mereka.

Detik-detik tegang berlalu sebelum suara teriakan dan gemuruh langkah kaki musuh mengguncang udara. Dari balik pepohonan, pasukan Sekte Hitam muncul dengan mata penuh kebencian dan tangan siap mencabut nyawa.

"Ini adalah saatnya!" Li Chen menggenggam erat batu pusaka, mengalirkan Qi yang ia kembangkan selama berbulan-bulan, menciptakan medan energi pelindung yang pertama kali dapat dia bentuk. "Kita tidak akan menyerah!"

Pertarungan hebat berlangsung—panah berkilauan di udara, serangan Qi menyambar tajam ke segala arah, dan jeritan keberanian terdengar keras menembus gelapnya malam.

Li Chen merasakan kekuatan baru dalam dirinya—sebuah percikan awal yang melangkah dari mortal menuju langit, menandai dimulainya legenda baru di desa kecil yang pernah terlupakan.

Bersambung Lanjut Bab 10

More Chapters