Ficool

Chapter 27 - Bab 27: Bayangan di Antara Badai dan Tumbuhnya Kecurigaan

Bulan-bulan berlalu di Forks, membawa serta drama dan ketegangan seperti yang digariskan takdir. Adrian (Sephiroth) tetap mempertahankan persona manusianya dengan sempurna. Rambut hitam, mata abu-abu, dan perilaku yang tenang dan observatif membuatnya menjadi sosok yang tak mencolok, hanya seorang guru sejarah dan sastra yang sangat cerdas di Forks High School. Alice Cullen, meskipun memiliki kekuatan visioner, tetap mengira Adrian adalah manusia biasa. Namun, kaburnya penglihatan Alice mengenai Adrian terus menjadi titik keanehan yang menggelitik.

Adrian menyaksikan plot Eclipse terungkap. Ia mengamati kebangkitan pasukan vampir baru yang dipimpin oleh Victoria, konflik yang meningkat antara vampir dan werewolf, dan pergulatan emosional Bella antara cintanya pada Edward dan ikatan yang tak terpisahkan dengan Jacob. Sephiroth mengamati setiap detail, setiap strategi pertarungan, dan setiap emosi yang meledak, mencatatnya sebagai data berharga untuk rencananya di masa depan. Ia melihat bagaimana kerja sama yang enggan antara Cullen dan Quileute terjalin, sebuah aliansi yang rapuh namun efektif melawan ancaman bersama.

Kedekatan yang Mengkhawatirkan

Interaksi Adrian dan Alice semakin dalam dan rumit. Alice, yang semakin nyaman dengan Adrian, sering berbagi kekhawatirannya tentang masa depan yang buram, tentang penglihatan yang tidak jelas, dan tentang beban tanggung jawab yang ia rasakan. Adrian akan mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali memberikan saran yang tampak bijak namun sebenarnya adalah pemicu halus bagi arah tertentu.

"Terkadang," kata Alice suatu sore di perpustakaan, suaranya pelan, "aku berharap aku tidak bisa melihat. Terkadang, ketidakpastian itu... lebih damai."

Adrian menatapnya, matanya yang biasa terlihat kosong. "Ketidakpastian adalah fondasi dari semua kemungkinan, Alice. Sebuah berkah tersembunyi. Hanya mereka yang bisa merangkul kegelapan yang benar-benar bisa melihat cahaya." Kata-kata ini, yang keluar dari mulut makhluk yang telah menguasai kegelapan, memiliki resonansi yang dalam bagi Alice, meskipun ia tidak tahu maknanya yang sebenarnya.

Alice semakin terikat pada Adrian karena rasa nyaman yang ia berikan, dan karena Adrian adalah satu-satunya orang yang tidak dapat ia 'lihat'. Itu memberinya rasa misteri yang menarik dan, anehnya, semacam kedamaian dari beban penglihatannya. Edward dan anggota keluarga Cullen lainnya memperhatikan kedekatan ini. Mereka tidak dapat mendeteksi apa pun yang berbahaya dari Adrian, namun ketidakmampuan Edward untuk membaca pikiran Adrian, dan anomali penglihatan Alice, membuat mereka tetap waspada. Carlisle dan Jasper beberapa kali mencoba menyelidiki latar belakang Adrian, namun semua informasi yang mereka temukan sempurna, tanpa celah.

Bibit Kecurigaan

Meskipun Alice tetap yakin Adrian adalah manusia, beberapa insiden kecil mulai menanamkan bibit kecurigaan halus, bahkan bagi dirinya sendiri.

* Reaksi Tak Lazim: Suatu ketika, di lapangan sekolah, sebuah bola bisbol melesat tak terkendali ke arah Adrian. Sebelum ada yang bisa berkedip, Adrian, tanpa terlihat bergerak terlalu cepat, berhasil menangkap bola itu dengan satu tangan tanpa usaha, seolah itu adalah hal yang paling alami di dunia. Ia lalu mengembalikannya dengan lemparan yang terlalu mulus untuk seorang "manusia biasa". Alice, dengan kecepatannya, melihat kilatan aneh di mata Adrian sesaat sebelum ia bergerak. Itu terlalu cepat, terlalu sempurna untuk manusia mana pun.

* Pengetahuan yang Tak Masuk Akal: Dalam diskusi tentang mitologi atau sejarah kuno, Adrian seringkali menunjukkan pemahaman yang luar biasa, melampaui apa yang mungkin dimiliki seorang profesor sekalipun. Ia akan meralat detail-detail kecil yang tidak ada dalam buku, atau berbicara tentang peristiwa ribuan tahun lalu seolah ia hadir di sana. Alice, dengan ingatannya yang tajam, mulai menyadari pola ini. Itu bukan sekadar pengetahuan; itu adalah pengalaman langsung.

* Keheningan Pikiran: Hal yang paling mengganggu bagi Edward dan Alice adalah fakta bahwa pikiran Adrian tetap menjadi kehampaan. Bagi Edward, itu adalah anomali yang konstan. Bagi Alice, yang terbiasa melihat visi yang kabur, kini mulai meragukan apakah ketidakmampuannya melihat Adrian hanya karena Adrian itu 'kosong', atau karena Adrian itu 'tidak dapat dilihat' oleh kemampuannya.

Sephiroth menikmati setiap momen dari permainan ini. Ia membiarkan sedikit demi sedikit keanehan terpancar, hanya untuk melihat bagaimana para vampir super cerdas ini akan merespons. Ia ingin melihat sejauh mana mereka akan menyelidiki, dan bagaimana kecurigaan itu akan tumbuh. Ini adalah bagian dari rencana yang lebih besar: memanipulasi mereka dari dalam, bukan dengan paksaan, tetapi dengan teka-teki.

Dunia Twilight terus berputar pada porosnya, dengan alur cerita menuju pernikahan Bella dan Edward serta kelahiran Renesmee. Adrian, sang guru misterius, tetap berada di tengah-tengah semua itu, bayangan yang semakin mendekat, dengan sebuah teka-teki yang semakin besar di mata Alice Cullen.

More Chapters