Ficool

Chapter 29 - Bab 29: Bayangan yang Menghangatkan Hati Visioner

Bulan-bulan menjelang konfrontasi dengan Volturi adalah masa-masa penuh ketegangan. Keluarga Cullen bergerak cepat, mengumpulkan sekutu dan saksi dari seluruh penjuru dunia vampir. Mereka mempersiapkan diri untuk pertempuran yang mungkin akan menjadi akhir dari segalanya. Di tengah badai yang bergejolak ini, Adrian (Sephiroth) tetap menjadi jangkar yang tenang di Forks High School, mempertahankan persona manusianya dengan sempurna. Namun, kedekatannya dengan Alice Cullen semakin dalam, melampaui batas-batas normal antara guru dan murid.

Alice, sang visioner yang biasanya selalu melihat ke depan, kini menemukan dirinya sering mencari Adrian. Beban penglihatan yang tak henti-hentinya tentang ancaman yang datang, serta ketidakpastian seputar nasib keluarganya, membuatnya merasa rapuh. Di sinilah Adrian, dengan ketenangan dan wawasan yang tak terduga, menjadi sosok yang menenangkan.

Keheningan yang Menenangkan

Saat-olah tahu kapan Alice membutuhkan jeda dari penglihatannya, Adrian seringkali "kebetulan" bertemu dengannya di perpustakaan sekolah yang sepi, atau di koridor setelah jam pelajaran berakhir. Mereka tidak selalu berbicara tentang hal-hal penting. Terkadang, Adrian hanya akan duduk di dekatnya, membaca buku, sementara Alice merenung dalam keheningan. Kehadiran Adrian, sebuah pikiran kosong yang tidak dapat ia tembus, ironisnya menjadi tempat pelarian yang damai bagi Alice. Di samping Adrian, ia tidak perlu menghadapi rentetan penglihatan yang menyesakkan.

"Pikiranmu selalu sibuk, Alice," Adrian pernah berbisik pelan suatu sore, saat Alice terlihat jelas sedang bergumul dengan visinya. "Kadang, keheningan adalah teman terbaik."

Alice menatapnya, matanya yang vampir yang tajam menyiratkan rasa ingin tahu. "Bagaimana kau bisa begitu tenang, Adrian? Dengan semua kekacauan di luar sana..."

Adrian hanya tersenyum samar. "Ada kedamaian dalam mengamati. Dalam memahami bahwa beberapa hal berada di luar kendali kita, namun cara kita bereaksi terhadapnya, itulah yang penting." Kata-katanya, meskipun sederhana, selalu beresonansi dalam diri Alice. Ia merasakan kebijaksanaan yang melampaui usia Adrian yang tampak.

Pengaruh Halus yang Tak Disadari

Sephiroth tidak mencoba mengubah takdir secara drastis melalui interaksi ini. Ia hanya terus mengamati dan, pada kesempatan tertentu, memberikan dorongan halus yang tanpa disadari Alice justru membantunya. Misalnya, ketika Alice panik tentang mencari hibrida lain sebagai bukti untuk Volturi, Adrian mungkin akan secara "tidak sengaja" menyebutkan sebuah legenda kuno tentang makhluk setengah-vampir yang pernah ia baca, yang tanpa disadari Alice menuntunnya pada informasi penting.

Alice, yang semakin menganggap Adrian sebagai tempatnya berbagi beban, mulai menceritakan lebih banyak tentang kekhawatirannya, tentang keluarganya, bahkan secara tidak langsung tentang kemampuan penglihatannya. Ia tidak pernah mengungkapkan detail sensitif, namun ia memberi Adrian gambaran yang lebih jelas tentang kerentanan dan kekuatan mereka. Adrian menyerap setiap informasi ini, memperkaya bank datanya tentang ras vampir.

Kedekatan mereka tidak pernah melampaui batas yang wajar untuk hubungan guru-murid di mata orang lain. Tidak ada sentuhan fisik yang tidak pantas, tidak ada romansa. Itu adalah sebuah koneksi yang lebih dalam, yang terjalin dari rasa penasaran Alice yang mendalam terhadap Adrian yang tak dapat ia lihat masa depannya, dan ketertarikan dingin Sephiroth terhadap anomali seorang visioner yang buta akan dirinya.

Edward dan anggota keluarga Cullen lainnya masih menaruh kewaspadaan terhadap Adrian. Ketidakmampuan Edward membaca pikirannya dan keanehan Alice tentang Adrian terus menjadi misteri. Namun, dalam menghadapi ancaman Volturi yang jauh lebih besar, misteri Adrian terpaksa ditempatkan di belakang. Mereka melihat kedekatan itu sebagai dukungan emosional bagi Alice, yang saat itu sangat membutuhkannya. Mereka tidak pernah menduga bahwa sosok manusia biasa yang menenangkan itu adalah entitas yang lebih kuno dan jauh lebih berbahaya daripada Volturi itu sendiri.

Sephiroth terus memainkan perannya dengan sempurna, bayangan yang menghangatkan hati seorang visioner, mempersiapkan panggung untuk klimaks yang akan datang, di mana ia akan memutuskan untuk akhirnya mengungkapkan dirinya, atau membiarkan takdir berjalan seperti yang telah ia amati.

More Chapters