Berbulan-bulan di Forks High School telah menjadi panggung bagi Adrian (Sephiroth) untuk mengamati dan secara halus berinteraksi dengan para karakter utama. Ketertarikannya pada Alice Cullen, si visioner yang tak bisa melihat takdirnya, semakin dalam, mengubah dinamika permainan pikiran mereka dari sekadar pengawasan menjadi sesuatu yang lebih personal. Alur cerita film Twilight dan New Moon mulai terungkap, dan Adrian memilih untuk tetap menjadi pengamat bayangan, menikmati kompleksitas emosi dan konflik yang ia lihat.
Pengamatan dalam Kekacauan
Adrian menyaksikan romansa Bella Swan dan Edward Cullen yang berkembang pesat. Ia mengamati intensitas cinta mereka, tantangan yang mereka hadapi dari dunia manusia dan supernatural. Ia melihat bagaimana Edward berjuang dengan insting vampirnya dan keinginan Bella untuk menjadi salah satu dari mereka. Sephiroth, yang tidak memiliki emosi, mencerna setiap drama, setiap ciuman, setiap perpisahan, sebagai data berharga tentang ikatan makhluk fana dan abadi.
Ia juga mengamati kebangkitan dan transformasi Jacob Black menjadi Werewolf. Adrian merasakan ledakan energi primal dari Jacob, melihat kekacauan emosionalnya, dan pahitnya cinta bertepuk sebelah tangan. Ia mencatat bagaimana ikatan Suku Quileute dan peraturan mereka bekerja, dan bagaimana hal itu bergeser dengan masuknya Bella ke dalam lingkaran mereka.
Ketika Victoria mulai membalas dendam atas kematian James, dan ancaman James Davies muncul di New Moon, Adrian tetap diam. Ia mengamati setiap langkah Victoria, setiap tindakan vampir nomaden, dan respons keluarga Cullen. Ia melihat bagaimana dunia supernatural di Forks saling berinteraksi, mengungkapkan kelemahan dan kekuatan mereka. The Veil, di balik layar, terus bekerja, membersihkan jejak-jejak yang mungkin terlalu menarik perhatian manusia, atau memastikan informasi tidak bocor ke pihak yang tidak diinginkan, semua tanpa diketahui oleh siapapun.
Kedekatan yang Tak Terduga dengan Alice
Di tengah semua itu, interaksi Adrian dengan Alice semakin sering dan dalam. Rasa penasaran Alice terhadap guru baru yang misterius ini terus tumbuh. Adrian, menggunakan persona lembut dan pengetahuannya yang luas, perlahan meruntuhkan dinding pertahanan Alice.
Mereka mulai sering berbincang setelah jam sekolah, tentang buku-buku, sejarah, atau bahkan tentang sifat takdir dan pilihan. Adrian akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang membuat Alice berpikir keras tentang kemampuan visinya.
"Menurutmu, Alice," Adrian pernah bertanya saat mereka berdua di perpustakaan yang sepi, "apakah takdir itu sudah tertulis, atau apakah setiap pilihan kecil kita membentuknya?"
Alice, yang biasanya yakin dengan penglihatannya, akan terdiam. "Aku... aku melihat apa yang akan terjadi. Tapi itu berubah. Selalu berubah."
Adrian akan tersenyum samar. "Begitu ya. Jadi, bahkan penglihatanmu pun tidak mutlak. Menarik."
Setiap kali Alice mencoba melihat masa depan yang melibatkan Adrian, visinya tetap buram. Namun, bukannya menjauh, Alice justru semakin tertarik. Kehampaan yang ia rasakan dari pikiran Adrian bukan lagi menakutkan, melainkan memikat. Adrian adalah satu-satunya entitas yang membuatnya merasa "terkejut," membuat kemampuannya yang luar biasa terasa kurang berdaya. Ia merasa Adrian adalah sebuah puzzle yang ingin ia pecahkan.
Bagi Adrian, kedekatan ini adalah sebuah eksperimen yang menarik. Ia mempelajari setiap ekspresi Alice, setiap perubahan dalam energinya, dan bagaimana kemampuan visionernya berinteraksi dengan kehadirannya yang tak terlihat dalam masa depan. Ia melihat betapa Alice peduli pada Edward dan Bella, dan ia mencatat setiap ikatan emosional sebagai potensi poin manipulasi di masa depan. Ia memberikan petunjuk-petunjuk kecil yang, entah bagaimana, selalu membantu Alice dalam situasi tertentu, tanpa terlihat mencolok. Misalnya, ia mungkin menyarankan Alice untuk melihat "suasana hati yang akan datang" di sebuah lokasi tertentu, yang kebetulan akan menyelamatkan Edward dari situasi berbahaya.
Kedamaian yang Aneh di Forks
Dunia di luar Forks tetap dalam Kedamaian Sang Pembantai. The Veil memastikan tidak ada ancaman besar yang muncul, menjaga stabilitas yang Sephiroth inginkan. Di Forks, drama vampir-werewolf berjalan sesuai alurnya, seolah menjadi teater pribadi bagi Sephiroth. Ia adalah penonton sekaligus sutradara tak terlihat, menikmati setiap babak yang ia saksikan.
Kedekatan antara Adrian dan Alice tumbuh, menciptakan sebuah tautan aneh antara makhluk dengan kekuatan tak terbatas dan visioner yang tak bisa melihatnya. Sephiroth belum sepenuhnya mengungkapkan tujuannya, namun ia telah menempatkan dirinya di posisi yang sempurna untuk mengendalikan takdir di masa depan, menikmati setiap momen dari permainan barunya.