BAB 15 – Meja Terakhir
Nama "Pesugihan untuk Penglaris" telah menjadi legenda digital.Bukan hanya di desa, tapi menyebar ke kota-kota besar, ke forum internet, bahkan ke dark web.
Setiap yang membaca, selalu merinding.Tapi sebagian… tidak pernah selesai membaca.Karena mereka menghilang sebelum mencapai bab akhir.
Seorang programmer anonim dari Ukraina, Sergey K, mencoba menghapus semua jejak digital cerita ini dari dunia maya.Ia terganggu karena cerita itu tak bisa ditakedown.Setiap file yang dihapus, muncul dua versi lain dengan nama berbeda: "dapur_abadi.txt", "lidah_penglaris.pdf", "warung_mandikerep.html"
"Ini bukan virus biasa… ini seperti… hidup."
Sergey akhirnya mencoba satu hal ekstrem:Mengakses langsung sumbernya melalui koneksi satelit ke koordinat GPS:
📍 -7.777, 111.111
Tapi begitu koneksi tersambung…
Seluruh server mati.
Layarnya menyala merah, dan muncul video:
Seorang lelaki tua bertopi blangkon, sedang mengaduk panci besar.Di sekelilingnya, kursi-kursi kosong… tapi bayangan banyak.
Suara serak menyapa:
"Kamu ingin menghapus kami? Tapi kamu sudah diundang duduk.""Dan di sini, semua yang duduk… akan disajikan setelah kenyang."
Dunia digital mulai terganggu.
Situs pemerintah diretas dengan banner:
"Warung Kami Terbuka 24 Jam. Tanpa Batas Negara. Tanpa Batas Nyawa."
Beberapa streamer terkenal membaca cerita ini secara live—dan kamera mereka merekam momen ketika seseorang tak terlihat mencengkram leher mereka.
Viewers menyaksikan langsung… kematian di depan layar.
Di satu ruangan sunyi, seorang gadis bernama Keyla, hanya pembaca biasa, baru menyelesaikan Bab 14.Ia ragu untuk klik "Bab 15 – Meja Terakhir".Tapi rasa penasaran mengalahkan rasa takut.
klik.
Dan layar laptop-nya meredup.Dari speaker keluar suara-suara:panci… sendok… suara mangkuk jatuh… dan doa yang dibacakan terbalik.
Satu pesan terakhir muncul di layarnya:
"Terima kasih. Sekarang… kamu bagian dari cerita ini."
EPILOG:
Di dunia nyata, tak ada yang tahu siapa penulis asli "Pesugihan untuk Penglaris."Tak ada yang tahu di mana Rahmat, Bayu, atau Reza sekarang.
Tapi satu hal pasti.
Setiap kali cerita ini dibaca, satu piring akan terisi.Dan ketika piring itu penuh,makhluk dari warung akan menjemput "bahan segar" berikutnya.
TAMAT