Ficool

Chapter 8 - 09 CEMBURU

"lo kenapa?"

Erlan tersentak dalam lamunannya. "ngagetin gua aja lu!" jawabnya dengan ketus dan fokus ke arah Maura berada. dia masih menatap Maura yang sedang tertawa dengan Karina dan seorang cowo yang ia tidak mengenalnya.

"engga bakal hilang kok cewe nya." sindir Kenzo sambil menyenggol lengan Erlan.

ia tahu kalau dari tadi Erlan tidak berhenti henti untuk menatap Maura dari kejauhan dan ia juga melihat saat Erlan samperin lalu ditinggal pergi oleh Maura.

sebenarnya, ada apa dengan mereka berdua?

"cowo yang sama Maura itu siapa si, kenal kaga lu?"

mendengar itu dengan spontan Kenzo tersedak minuman yang sedang ia minum. sejak kapan Erlan memperdulikan orang orang yang berada disekitar Maura? biasanya, ia tidak perduli Maura mau berbicara dengan siapa, tertawa dengan siapa pun dia tidak pernah perduli cuma kali ini saja dia cukup aneh.

"kalau minum itu hati hati." ucap Erlan yang masih fokus menatap Maura dengan jarak yang cukup jauh.

"lu kenapa sih Lan? hari ini dan hari-hari yang sebelumnya lu benar-benar aneh tau kaga?"

"jangan kan lu, gua aja berpikir kenapa dengan diri gua ya?" jawab Erlan yang terdiam sejenak. sebenarnya ada apa dengan dirinya? apakah ia sudah mulai terpikat dengan Maura?

"Maura jauhin gua Ken," ucap Erlan dengan lesu dan tidak bersemangat.

"lah, kok bisa? pantes aja dari tadi dia engga ada rasa excited buat nyemangatin lu bahkan, dia lebih care sama gua kayaknya dari pada sama lu."

ucapan 'care' membuat hati Erlan sedikit memanas. ia langsung memberikan tatapan sinis ke arah Kenzo seolah-olah tidak terima kalau Maura lebih perduli Kenzo dari pada dirinya.

"santai dong,"

"gua nyuruh dia menjauh."

"APAAA? UDA GILA YA LU?!" teriak Kenzo.

dia tidak pernah menyangka kalau Erlan segitu tidak mau nya dengan Maura. secara fisik Maura cantik banget soal akademik ia juga lumayan namun, minus nya cuma emang sering terlambat saja itu juga karena Erlan agar mendapatkan perhatian dari Erlan makanya Maura dengan sengaja terlambat tiap hari.

"sebenarnya, lu cari yang gimana si Lan? udah jelas jelas cewe yang mendekati sempurna ada didepan mata malah disia-siakan. mau lu paan sih?" karena, kesempurnaan cuma milik Tuhan Yang Maha Esa.

mendengar ucapan Kenzo, Erlan terdiam sejenak. ia berpikir, 'apa yang sedang dia cari?'.

Maura? ia tolak. bahkan, wakil ketua osis yang dimana mana selalu aktif dalam kegiatan dan acara apapun juga ia tidak melirik walaupun ia tahu kalau Rara menyukai dirinya.

"Kenzo, dipanggil Pak Ozan." ucap Maura yang tiba-tiba ada didekat mereka. dia tidak mempedulikan keberadaan Erlan kali ini Maura cuma menatap Kenzo lalu pergi begitu saja.

"makasih ya Mau," teriak Kenzo yang dibalas anggukan dan senyum tipis dari Maura.

"gua ke tempat Pak Ozan dulu yaa Lan? gua duluan," pamit Kenzo yang dibalas anggukan oleh Erlan.

ia hanya tidak fokus dan benar-benar menyadari perubahan Maura padanya. walaupun Maura berada didekatnya namun, wanita itu tidak pernah menganggap keberadaan dirinya. bahkan, untuk melirik saja Maura enggan melakukannya.

***

sementara, disisi lain ada Karina yang sedang menunggu penjelasan Maura dengan apa yang terjadi sehingga ia menjauhi cowo pertama yang ia sukai bahkan, dia rela menjadi cegil cuma untuk mendapatkan cinta cowo tersebut.

"itu tadi lu benar-benar cuekin Erlan? SEORANG ERLAN LOH MAURA." tanya Karina dengan tidak percaya bahkan sangat-sangat tidak percaya. biasanya, ia selalu mencari cara buat bertemu dengan Erlan namun, sekarang? bertemu sudah sering namun untuk melihat Erlan saja Maura tidak melakukannya.

"dia udah nyuruh gua buat jauhin dan engga ganggu kehidupan dia lagi jadi, ada yang salah Rin?"

Karina terdiam sejenak lalu menggelengkan kepalanya. "apa yang lu lakuin udah benar." jawab Karina ia menatap Maura dengan tatapan yang sulit diartikan.

"are you okay?"

Maura menatap Karina lalu memeluk sahabatnya dengan sangat erat. "gua sakit hati Rin sama perkataan Erlan namun, disatu sisi gua benar-benar mencintai dia. mencoba buat menjauh saja sebenarnya itu menyakitkan buat gua tetapi, gua juga punya hati dan logika buat ini semua." jelas Maura yang sudah terisak dipelukan Karina.

Maura juga tidak pernah terpikir kalau Erlan sebegitu tidak mau nya dia didekati oleh Maura. cantik? Maura cantik dan lucu kok tapi yaitu, Erlan kan suka sama wanita yang anggun, kalem dan lemah lembut sangat berbanding terbalik sekali dengan Maura.

tetapi, kalau sudah jadi pacar Maura bisa saja lemah lembut cuma untuk Erlan seorang.

"lu boleh cerita apapun sama gua Mau. menjauh dari Erlan juga itu udah jalan yang sangat tepat. kalau dia udah cinta sama lu dan gamau kehilangan lu dia bakal berusaha mendapatkan perhatian dan cintanya Maura lagi."

"dia kaya nya engga akan pernah cinta sama gua Rin,"

"kita engga tahu hati manusia. lu cukup melakukan apa yang seharusnya lu lakukan jangan berpikir yang engga harusnya lu pikirin" ucap Karina.

Maura melepaskan pelukannya, "makasih yaa Rin, lu selalu ada disaat gua membutuhkan orang yang benar-benar menerima cerita dan apa yang gua rasain sekarang. sekali lagi gua benar-benar sangat berterima kasih, jangan ngecewain gua yaa Rin? gua engga siap." balas Maura dengan senyuman yang lebar walaupun mata sudah berkaca-kaca.

di hadapan orang-orang dia memang terlihat tegas dan galak namun, kalau bersama Karina dia bebas mengeluarkan sifat aslinya yang sangat manja, cengeng dan bersyukur nya Karina tidak pernah mempermasalah semua itu.

"gua engga bisa janji namun, gua bakal berusaha buat yang terbaik untuk persahabatan kita."

ucapan Karina membuat Maura tersenyum dengan lebar. bahagia, ia sangat bahagia bisa bertemu dengan Karina yang kini menjadi sahabat rasa saudara.

KAFE CEMPAKA,

Gio sedang mengamati pergerakan papa nya.

saat ia ingin bersantai sejenak dan menenangkan pikiran namun, ia malah bertemu dengan papa nya dengan seorang wanita yang Gio hanya mampu untuk memantau dari jauh pergerakan mereka berdua.

apakah itu yang bernama Anita?

wajah wanita itu tidak bisa terlihat dengan jelas karena jarak mereka yang memang lumayan jauh. untung saja percakapan mereka masih bisa di dengar oleh Gio.

"Mas, kapan kamu bakal publish aku didepan anak-anak kamu? mereka harus tau kalau papa nya sudah menikah lagi." ucap wanita tersebut dengan suara yang dengan sengaja didayu-dayukan.

"sabar Anita."

benar, wanita ini adalah Anita yang pernah dibicarakan oleh ia dan Maura.

"aku sudah tidak sabar lagi Mas! dari kemarin-kemarin juga kamu nyuruh aku sabar terus dan sekarang, aku harus sabar untuk kesekian kalinya Mas? aku juga pengen semua orang tau beserta anak-anak kamu kalau aku juga istri kamu Mas." ucap Anita dengan wajah yang muram.

"apa kata orang-orang kalau aku publish kamu? aku belum menceraikan Mama mereka." jawab Reno, papa mereka.

"kamu masih takut pandangan orang-orang Mas? kalau mikirin seperti itu, bagaimana kalau anak aku tau Ibunya cuma dijadikan istri kedua bahkan, aku selingkuhan kamu."

Gio yang mendengar langsung tersenyum sinis. wanita itu tahu kalau salah namun, kenapa harus tetap dilanjutkan? gara-gara harta? atau emang saling mencintai?

"dia anak tunggal Mas, aku tidak sanggup untuk membesarkan ia sendirian walaupun aku tahu kalau dia sudah dewasa dan bisa apa-apa sendiri dengan mandiri. tapi dia tetap masih butuh peran Ayah untuk membimbing nya kan Mas?"

"aku tahu apa yang kamu rasakan. bagaimana, dengan mantan suami kamu?" balas Reno.

"dia benar-benar sudah gila Mas. seharusnya, dari awal aku tidak mengkhianati cinta kita kalau ujung-ujungnya bakal seperti ini Mas. maafkan akuu,"

mengkhianati, cinta kita?

FLASHBACK ON,

saat Gio masih berumur 8 tahun ia selalu mendengar Mama dan Papa nya bertengkar gara-gara wanita yang masih dicintai oleh Papa nya.

BERSAMBUNG.

sebenarnya, siapa Anita? kenapa Gio dan Maura tidak asing dengan nama tersebut. yuk, ikutin terus cerita ini ada banyak hal-hal yang tidak terduga dan membuat kalian terhibur, emosi, senang dan juga sedih.

More Chapters