Ficool

Chapter 13 - 14 PERHATIAN ERLAN

Di pagi hari yang cerah ini, se-cerah wajah Maura yang sedang berbunga-bunga karena berangkat sekolah dijemput dengan crush. apalagi, disaat ini bangun dan melihat ponsel disitu ada Erlan yang mengabari dirinya dan mengucapkan selamat tidur.

sungguh, sekolah kali ini dia sangat semangat.

Maura bolak-balik menyemprot kan parfum ke baju sekolah nya dan mencium baju nya untuk memastikan sudah harum atau belum. malu nanti dia kalau bau di dekat Erlan secara ini perdana mereka berangkat bersama-sama.

pada saat fokus untuk memakai maskara, ponsel Maura berdenting menandakan ada pesan masuk.

ERLAANN

{ aku otw yaa, sampai ketemu di rumah kamuu }

duh, membaca pesan dari Erlan saja sudah membuat dia deg-degan apalagi kalau berduaan diatas motor bisa-bisa jantung dia langsung loncat-loncat.

kira-kira hal romantis apa lagi yang akan dilakukan Erlan yaa? atau dia sudah mulai jatuh cinta makanya melakukan ini semua tapi, bagaimana perlakuan romantis ini cuma penebus maaf doang? iss, jadi overthinking!

tidak lupa setelah membaca pesan Erlan, Maura juga membalasnya.

MAURAA 

{ hati hati yaa }

dia dengan cepat menyelesaikan maskara nya dengan hati-hati karena kalau berantakan sudah pasti bakal merepotkan dengan waktu yang sudah mepet ini. setelah memakai maskara Maura langsung turun ke bawah untuk menunggu kedatangan Erlan.

"aku lama yaa?"

"engga kok, aku juga baru selesai." jawab Maura yang mencoba bersikap santai walaupun jiwa dan raga ingin salto dan gaya bebas.

ini Erlan kok makin hari makin tampan sih? duhh, ganteng ganteng ganteng bangeett.

"ini pakai helm nya dulu." ucap Erlan sambil memakai kan helm ke Maura. seperti nya ini helm masih sangat baru terlihat dari bentukan dan aroma barang baru.

"ini baru kamu beli?"

Erlan mengangguk lalu tersenyum. "suka? ini warna pink warna kesukaan kamu."

salting dan rasanya ingin jungkir balik Maura mendengar dan perlakuan Erlan padanya. inikah Erlan? kenapa dia sangat romantis dan sangat memperhatikan hal-hal kecil.

"terima kasih yaa,"

"sama-sama Maura. ayo naik, nanti kita bisa terlambat."

disaat perjalanan mereka berdua sama-sama larut dalam pikiran masing-masing. Maura sedang memikirkan sikap Erlan yang berubah sementara Erlan sedang berpikir bagaimana dia bisa lebih dekat dengan Maura tanpa ada rasa canggung seperti yang saat ini sedang ia rasakan.

dia baru pertama kali ber boncengan dengan perempuan selain Mama dan keluarganya.

"nanti aku turun di halte sekolah aja yaa?"

"ngapain disana? kenapa engga sama-sama masuk ke dalam sekolah lagi pula kelas kita juga sama." balas Erlan.

"aku cuma gamau murid-murid disana ngeliat kita berdua malah gosipin yang aneh aneh dan mereka malah salah paham."

Erlan yang mendengar langsung memicingkan matanya. kenapa Maura jadi takut? bukan kah seharusnya ia senang?

"baiklah," putus Erlan.

namun, disaat saat sudah dekat dengan halte sekolah ia malah mengencangkan kecepatan motor nya sambil tersenyum jahil. Maura yang sadar langsung memukul bahu Erlan, "kenapa malah dilewatin sih?" omel Maura yang malah bikin Erlan tertawa kencang.

ia suka kalau Maura sudah dalam mode marah-marah dari pada seperti kemarin mode cuek dan tidak perduli.

"sorry, kelewatan" ejek Erlan yang semakin membuat Maura terpancing emosi.

"gimana kalau mereka ngeliat kita? terus nanti mereka semua bakal salah paham dan beranggapan kalau kita berdua pacaran." jelas Maura dengan wajah yang masam. di mata Erlan ia malah terlihat semakin lucu dan malah sangat menggemaskan.

"bilang saja kalau kita lagi otw mau pacaran."

"ERLAANN, BUKAN BEGITU!" teriak Maura dengan emosi. sikap Erlan berubah seratus derajat menjadi sangat tengil dan suka jail.

walaupun, sebenarnya, ia juga suka. hehe...

saat melewati gerbang sekolah semua murid langsung melihat ke arah mereka berdua hingga tiba di parkiran mereka juga masih melihat sambil berbisik-bisik. ada yang menyoraki dan ada juga menggoda-goda Maura.

"liat kan?"

Erlan maju selangkah lebih dekat dengan Maura lalu setelahnya menatap Maura. "udah aku liat," jawab Erlan sambil memandangi wajah Maura dengan tatapan yang dalam.

"b-bukan aku! tapi mereka yang diliat." ucap Maura dengan jantung yang sudah jedag-jedug tak karuan. gebrakan Erlan sekarang susah ditebak yaa, suka bikin jantung dan hati tidak aman.

"CIEEE, YANG UDAH PUBLISH HUBUNGAN" ucap Karina dengan menyenggol lengan Maura sambil senyum mengejek.

"kapan nih makan makan nya?" sambung Kenzo sambil melirik Maura dan Erlan secara bergantian.

Karina dan Kenzo kalau soal mengejek mereka nomor satu dan tidak akan pernah ketinggalan apalagi soal hubungan Erlan dan Maura.

"apaan sih," ucap Maura yang menahan rona di wajah.

ia langsung menarik lengan Maura untuk menjauh dan pergi menuju kelas. ia harus cepat cepat mengamankan Karina agar sikap salah tingkah Maura terhadapi Maura tentu malu kalau ketahuan Erlan sedang salting.

"ih, ini kenapa harus narik narik segala sih? jadi udah resmi jadian? atau gimana nii," tanya Karina dengan senyuman yang lebar.

ia bahagia melihat Maura bahagia. dari awal datang nya Maura dan Erlan dia dan Kenzo langsung tersenyum penuh arti.

"belum jadian."

"LOH, KOK BISA?" teriak Karina dengan tidak percaya.

masa harapan dia harus pupus sih? tidak tidak, mereka berdua ini pasti sudah jadian namun, di rahasiakan karena tidak mau pamer.

"yaa bisa kan, Erlan nya belum ngajak pacaran." jawab Maura dengan santai. sementara Karina? wajah yang tadi senyum senyum berubah menjadi masam. hancur semua yang ada di otak nya!

sementara, di lain sisi ada Kenzo dan Erlan yang sedang duduk di kantin sambil menikmati kopi panas mereka. sudah menjadi kebiasaan mereka berdua kalau pagi pagi harus minum kopi Ibu kantin.

"gimana perkembangan lu sama Maura?"

"udah di tahap dekat tapi belum jadian karena, gua pikir kalau ngajak dia jadian masih terlalu cepat waktunya." jelas Erlan yang membuat Kenzo menganga tidak percaya.

jadi, Erlan dan Maura belum jadian? langsung buyar semua kebahagiaan nya.

"gua kira udah jadian." ucap Kenzo dengan lemas ia tadinya ceria langsung berubah tidak bersemangat.

"makanya jangan terlalu ber-ekspetasi tinggi. hancur sendiri kan lu? gua baru dekat sama Maura engga mungkin langsung gua tembak gitu aja semua itu perlu waktu Kenzo."

"waktu lu lama!" bantah Kenzo.

"semua butuh proses."

"proses lu sadar kalau lu jatuh cinta sama Maura aja bertahun-tahun apalagi ini?"

"doain yang terbaik buat gua aja." jawab Erlan sambil menyeruput kopi panas nya. ia juga tidak bisa membantah dengan apa yang dikatakan oleh Kenzo karena itu memang kenyataannya.

dia selalu mengelak dan membantah kalau tidak akan pernah mencintai Maura namun, kenyataannya? malah seperti nya dia yang sekarang terlihat kecintaan sekali dan tidak ingin jauh jauh dengan Maura. masih beberapa menit tidak bertemu dan melihat wajah cantiknya saja dia sudah kangen.

"kapan sih gua engga doain lu?"

Erlan terkekeh. dia dengan Kenzo memang sangat dekat mereka berteman sejak umur 6 tahun dan saat itu masih SD kelas satu. dari SD, SMP, hingga SMA mereka selalu satu sekolah makanya hingga sekarang makin akrab dan tidak bisa terpisahkan.

bahkan, pernah ada gosip kalau mereka berdua penyuka sesama jenis karena sama sama tidak memiliki pacar. namun, seiring berjalannya waktu gosip itu terpatahkan dengan Kenzo yang berpacaran dengan perempuan dan Erlan yang dekat dengan Maura.

lebih tepatnya, Maura yang mendekati Erlan.

BERSAMBUNG.

haii teman teman, terima kasih buat kalian yang sudah mampir untuk membaca cerita aku yaa. lov uu all

More Chapters