Ficool

Chapter 7 - 08 MASIH MENGHINDAR

saat ini mama nya sudah tertidur pulas. untung saja Maura dan juga Gio pandai membalikkan suasana agar mama nya tidak mengingat papa mereka.

"kalau besok mama nanya lagi, kita jawab apa bang?"

Gio menoleh ke arah Maura. ada benar nya juga, bagaimana kalau mama nya bertanya keberadaan sang papa yang mereka pun tidak tau keberadaan nya.

"kita akan mencari alasan lain bila perlu kita juga akan mencari keberadaan papa."

"MAURA TADI KETEMU SAMA PAPA" teriak Maura yang langsung dibekap oleh Gio. untung saja mereka berdua sedang berada di taman rumah sakit, gimana kalau berada di kamar inap mama nya? bisa gawat semuanya.

"Mauraa, bisa kan bicara nya pelan pelan saja?"

dia langsung mengangguk dan segera mengatur napasnya. "aku tadi ketemu papa di kafe bersama wanita lain dan wanita itu bernama Anita" jawab Maura.

"Anita? nama wanita itu kaya engga asing deh," ucap Gio yang langsung diangguki oleh Maura.

karena, nama wanita tersebut memang tidak asing dan bahkan mereka seperti kenal dengan wanita tersebut. siapa sebenarnya Anita itu?

"besok kita cari." putus Gio dari pada ia harus menunggu lama dan berujung penasaran lebih baik mereka mencari.

***

KEESOKAN HARI NYA,

seperti biasa Maura kembali ke sekolah tercintanya. hari ini adalah hari yang sangat ia gemari karena sekola Nusa Bangsa sedang mengadakan lomba basket antar sekolah lain dan sudah pasti tidak akan belajar selama seminggu. biasanya, tim yang akan lomba adalah tim Erlan dan sudah pasti akan selalu menang karena, semua orang mengakui kalau mereka memang sangat jago dan keren.

"WOI! LO LAMA BANGET SIH DATANG NYAA."

sudah bisa ditebak kalau teriak-teriak gini pastinya suara Karina, sahabat Maura. mereka berdua ini sangat tidak bisa dipisahkan apapun yang terjadi mereka selalu bersama-sama.

"acara nya udah mau dimulai ege." ucap Karina sambil menggandeng lengan sahabatnya ia sudah dari tadi menunggu kedatangan Maura dan bukan hanya Karina saja yang menunggu melainkan ada Erlan and Genk.

"yauda, ayo langsung kesana."

"lo tau? Erlan bolak-balik nanyain lo udah datang atau belum. tumben banget dia nanyain tentang lo eh, atau jangan-jangan dia udah mulai suka sama lo deh." ucap Karina dengan sangat-sangat excited.

"masa sih? padahal semalam dia nyuruh gue menjauh. kenapa sekarang malah sok sok perduli?"

"DIA NYURUH LO MENJAUH?" teriak Karina. sudah biasa, selain Maura ada Karina yang lebih suka teriak-teriak dan aneh nya tidak ada satu orang pun yang protes akan suaranya yang menggema itu kecuali Maura.

"bisa pelan-pelan aja ga sih Rin? telinga gua hampir—"

"MAURAA, SINII."

belum selesai Maura berbicara kepada Karina, ia langsung mendapat teriakan dari Kenzo. disana sudah ramai ada Erlan, Fano, Bima dan lawan main mereka serta pendukung dari sekolah lain.

Kenzo langsung berlari ke arah Maura, "lo kemana aja Mau? dari tadi Erlan uring-uringan karna lo belum datang. kami kirain lo engga bakal datang dan syukur nya lo datang Mau." ucap Kenzo dengan napas yang ngos-ngosan bagaimana tidak, ia berlari-lari dari jarak yang lumayan cukup jauh.

"gua udah pasti datang buat dukung lo. ayo kesana pertandingan udah mau dimulai itu" jawab Maura.

akhirnya, mereka bertiga menuju ke tempat pertandingan. Kenzo balik ke lapangan sementara Maura dan Karina mencari tempat duduk.

"kira-kira kali ini tim kita bakal menang ngga ya Mau?"

"gua sih percaya seratus persen bakal menang" jawab Maura sambil mencuri-curi pandang ke arah Erlan. dia masih sama seperti sebelumnya, sama sama masih ganteng dan berwibawa.

pertandingan dimulai. tim Erlan yang bernama TS (tampan squad) dengan tim sekolah lain yang bernama YG (YAN GENK) mulai merebutka bola basket.

saat ini bola tersebut berada di tangan Erlan, ia mulai mengoper kesana kemari hingga akhirnya... bola tersebut masuk ke dalam ring dan mereka mencetak satu poin. semuanya bersorak kegirangan, murid-murid Nusa Bangsa turut memberikan semangat kepada tim TS.

"ERLAAANN YANG SEMANGAT YAA GANTENGG."

"NUSA BANGSA KEREN BOSS."

"kenzo sayangg, semangat bubub"

"fano, bima, buat kalian semua semangat yaa"

begitulah teriakan anak-anak murid dari Nusa Bangsa yang menyemangati tim mereka.

"lo engga nyemangati Erlan kaya biasanya?" tanya Karina. dia menyadari kalau sikap Maura kepada Erlan benar-benar aneh yang biasanya sangat excited ini malah hanya sekedar nya saja. sebenarnya, ada apa dengan mereka berdua?

"gua dukung mereka semua." jawab Maura yang kembali fokus ke permainan tersebut. ia sadar kalau masih di tatap Karina namun, tidak mungkin ia jelaskan disini sementara tempat ini sangat ramai.

Karina menoleh ke arah Maura. "lo udah move-on?" ucapan Karina spontan membuat Maura kaget luar biasa.

"kenapa bisa berkata seperti itu?" jawab Maura sambil berbisik-bisik ia takut saja kalau orang orang yang berada di samping mereka mendengar percakapan tersebut.

Karina terdiam sejenak lalu berkata, "engga biasanya lo diem gini doang tanpa cari perhatian dari Erlan." benar, apa yang dikatakan oleh Karina sangat benar. biasanya ia selalu caper agar mendapatkan perhatian Erlan namun sekarang ia tidak melakukan seperti itu lagi.

Maura tidak tahu ingin menjawab apa dia mengalihkan tatapan ke arah pertandingan dan berharap Karina tidak menuntut jawabannya.

saat ini poin 5-2 sudah dengan jelas tim TS akan menang karena waktu tinggal 2 menit lagi.

hingga hitungan ke 1...2...3 dan, akhirnya sekolah mereka memenangkan pertandingan bola basket tersebut. lagi lagi tim TS memenangkan pertandingan untuk kesekian kalinya. tim mereka benar-benar tidak bisa diragukan dan selalu unggul kalau soal bola basket dan bola voli.

semua murid-murid Nusa Bangsa bersorak gembira beserta guru yang turut hadir untuk melihat pertandingan tersebut. ada yang langsung turun untuk memberikan hadiah mereka dan ada juga yang berfoto dengan piala dan medali nya.

"lo engga mau ngasih selamat sama gua?"

saat Maura sedang fokus menatap keramaian tersebut, ia dikejutkan dengan kedatangan Erlan yang sudah berada disampingnya. aura nya itu lohh, aur auran sekali.

"eh gue mau kesana dulu ya," bukannya menjawab Maura malah pergi begitu saja dari Erlan. gimana yaa, didekat Erlan itu sangat tidak cocok buat jantung beserta antek-anteknya.

GIMANA DIA MAU MOVE-ON KALAU ERLAN DENGAN PESONA PEMIKAT NYAAA.

dasar!

dia langsung pergi walaupun sadar, dari tadi Erlan fokus pada Maura dan sudah pasti membuat Maura deg-degan luar biasa dengan jantung yang sudah sangat kacau.

SIAL!

Erlan benar-benar membolak-balik hati nya.

BERSAMBUNG.

ini mah fix Erlan mulai tumbuh benih benih cinta kali yaakkk? baca terus sampai tuntas yaa teman teman. lov uu all

More Chapters