Bab 3 – Gadis dari Dalam Sumur
Keesokan paginya, Raka menemukan seorang gadis di halaman rumahnya.Rambutnya panjang, mata hitam pekat, dan kulitnya pucat seperti embun dini hari.
"Namaku Lara," katanya dengan suara lembut namun dingin."Aku… tinggal di dekat hutan."
Sejak hari itu, Lara sering datang.Ia tahu banyak hal tentang desa, bahkan tentang masa lalu Raka yang tak pernah ia ceritakan pada siapa pun.Dan semakin lama, Raka mulai merasa ada sesuatu yang aneh —setiap kali Lara menghilang, aroma tanah basah dan suara air menetes terdengar dari arah hutan.
Bab 4 – Rahasia Terkubur
Dari seorang tetua desa, Raka akhirnya tahu:Dua puluh tahun lalu, seorang gadis bernama Lara menghilang setelah dikejar warga karena dituduh menyimpan roh jahat.Mereka melemparkannya ke sumur tua di tengah hutan…tapi jasadnya tak pernah ditemukan.
"Sejak itu, siapa pun yang memanggil nama Lara di dekat sumur akan melihatnya kembali."
Raka terdiam.Ingatannya berputar — suara dari sumur, aroma tanah, mata hitam itu…Lara yang ia kenal bukan manusia.
Bab 5 – Cinta dan Kutukan
Malam terakhir bulan purnama.Raka kembali ke hutan, membawa bunga melati — permintaan terakhir Lara sebelum ia lenyap dari dunia.Ia tahu, satu-satunya cara memutus kutukan adalah menggantikan posisi penunggu sumur itu.
"Kau gila, Raka!" jerit warga yang membuntutinya."Dia bukan manusia!"
Tapi Raka tersenyum.
"Mungkin cinta memang gila. Tapi aku tidak menyesal."
Ia melompat ke dalam sumur.Cahaya biru menyala dari kedalaman, diikuti keheningan panjang.Dan sejak malam itu, suara perempuan tak lagi terdengar di hutan.Namun kadang, jika kau berdiri di dekat sumur saat bulan purnama…kau bisa mendengar bisikan lembut dari dalam:
"Aku dan dia… akhirnya bersama."