Berbulan-bulan setelah intervensi misterius Sang Guru Berbayang, ketegangan di antara kaum vampir tidak mereda. Volturi, yang terpaksa mundur, kini diselimuti oleh perpaduan rasa takut dan amarah. Aro, yang tak pernah melupakan wajah Sang Guru Berbayang—atau ketiadaan wajahnya di balik topeng—semakin yakin bahwa kekuatan tak dikenal ini adalah ancaman terbesar bagi dominasi mereka. Informasi yang dikumpulkan mata-mata mereka, meski samar, mengkonfirmasi bisikan tentang The One Sang Pembantai dari benua timur, sebuah legenda yang kini terasa sangat nyata dan mengancam. Mereka tidak bisa membiarkan kekuatan sebesar itu berdiri di luar kendali mereka.
Sementara itu, di Forks, keluarga Cullen hidup dalam kewaspadaan yang tinggi. Kedekatan Alice dengan Adrian (Sephiroth) semakin dalam, sebuah ikatan yang membingungkan Alice sendiri. Kecurigaan Edward terhadap Adrian tetap ada, namun urgensi ancaman Volturi lebih mendominasi pikiran mereka. Mereka tahu, ini hanyalah jeda. Volturi akan kembali, dan kali ini, mereka tidak akan menyerah begitu saja.
Penggalan Rencana Volturi
Di Volterra, Aro menyusun strategi baru. Ia tidak akan lagi mengirim pasukan besar untuk pertarungan terbuka yang bisa dihentikan oleh entitas misterius itu. Kali ini, ia akan menggunakan taktik yang lebih halus dan mematikan. Volturi mulai mengirimkan agen-agen rahasia mereka ke seluruh dunia, bukan hanya untuk mencari saksi atau sekutu, tetapi untuk memprovokasi ketidakstabilan di antara ras-ras vampir lainnya. Mereka menyebarkan desas-desus, memicu konflik internal, dan bahkan secara diam-diam memanipulasi kejadian agar kekuatan vampir lain saling melemahkan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa ketika mereka akhirnya bergerak, tidak akan ada cukup vampir kuat yang tersisa untuk bersekutu dengan Cullen, dan yang lebih penting, tidak ada kekuatan misterius yang akan campur tangan lagi.
Target utama mereka adalah The Veil. Volturi tahu bahwa organisasi manusia bertopeng itu adalah perpanjangan tangan dari kekuatan yang lebih besar. Mereka mulai memburu agen-agen The Veil secara sistematis, berusaha melumpuhkan jaringan yang tak terlihat itu, menganalisis metode mereka, dan mencari tahu siapa yang ada di balik topeng-topeng itu. Konflik ini terjadi di balik layar, dalam kegelapan kota-kota besar dan lorong-lorong tersembunyi, sebuah perang intelijen dan pembunuhan diam-diam.
Reaksi Keluarga Cullen dan Sekutunya
Keluarga Cullen merasakan tekanan yang meningkat. Alice melihat penglihatan yang semakin gelap dan terfragmentasi, tanda-tanda ancaman yang lebih tersebar dan sulit dipahami. Mereka tahu Volturi tidak akan datang dengan cara yang sama. Carlisle mulai mengirimkan utusan untuk mencoba memperkuat aliansi lama, namun banyak dari mereka melaporkan adanya gangguan aneh, konflik internal, atau ketidakpercayaan yang tumbuh di antara komunitas vampir.
Jacob dan Suku Quileute juga merasakan ketegangan. Mereka memperkuat patroli mereka, merasakan bahwa kedamaian di antara mereka dan vampir Forks sangatlah rapuh. Mereka tetap siap sedia untuk melindungi Renesmee, meskipun mereka merasa ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih menyeramkan yang sedang bergerak di luar pemahaman mereka.
Adrian di Tengah Badai
Adrian tetap menjadi guru yang tenang di Forks High School, persona manusianya tak pernah goyah. Namun, ia adalah mata badai, pusat dari semua kejadian ini. Ia menyadari pergerakan Volturi yang baru, taktik mereka yang lebih licik, dan upaya mereka untuk melumpuhkan The Veil.
Perasaannya terhadap Alice, sebuah ketertarikan yang tak dapat ia definisikan, kini menjadi sebuah motivasi yang tak terduga. Ia tidak akan membiarkan Alice dan keluarganya hancur dalam konflik ini. Namun, ia juga ingin melihat seberapa jauh Volturi akan pergi, seberapa kuat mereka, dan bagaimana mereka akan beradaptasi dengan kehadiran The Veil.
Ia mulai memberikan instruksi yang lebih spesifik dan mendesak kepada The Veil. Bukan hanya untuk menyingkirkan agen Volturi yang dikirim, tetapi juga untuk secara diam-diam membalikkan manipulasi Volturi, memicu konflik di tempat lain untuk mengalihkan perhatian, atau bahkan menanamkan informasi palsu yang akan memecah belah kekuatan Volturi dari dalam. Perang yang sesungguhnya kini berlangsung di balik layar, antara Sephiroth dan Volturi, menggunakan bidak-bidak mereka yang tidak menyadari siapa pemain utamanya.
Alice, yang semakin dekat dengan Adrian, sering berbagi kekhawatirannya tentang penglihatan yang tidak jelas dan ketidakmampuan untuk melihat masa depan dengan pasti. Adrian akan mendengarkan dengan sabar, kadang memberikan petunjuk halus yang tidak disadari Alice justru membantunya menavigasi kekacauan ini.
Konflik baru telah dimulai, jauh lebih berbahaya daripada konfrontasi di dataran salju. Ini adalah perang intelijen, manipulasi, dan perebutan pengaruh, dengan The One Sang Pembantai sebagai pemain utama yang tak terlihat, dan Alice Cullen sebagai variabel yang menarik perhatiannya, sebuah bayangan yang kini semakin jelas di mata visioner itu.