Ficool

Chapter 19 - Bab 19: Operasi Pertama dan Kedekatan yang Tumbuh

Dengan Aethel Tech sebagai tulang punggung operasional mereka, Justice League mulai beroperasi dengan efisiensi yang belum pernah ada sebelumnya. Daniel Vance menyediakan markas rahasia baru di bawah gedung Aethel Tech, sebuah fasilitas canggih yang dijuluki "The Watchtower" (meskipun lebih tepatnya adalah "The Bunker" untuk saat ini). Dari sana, Elara dan timnya menyediakan intelijen real-time, memantau ancaman global, dan mengelola logistik untuk misi-misi Liga.

Operasi pertama mereka dengan dukungan penuh Aethel Tech terjadi ketika sebuah kelompok teroris internasional, Kobra, berhasil mencuri sebuah perangkat nuklir kecil dan mengancam akan meledakkannya di jantung kota Tokyo.

"Satelit Aethel Tech telah mengidentifikasi lokasi perangkat itu," lapor Elara, hologram tiga dimensi Tokyo terpampang di tengah meja. "Mereka menyembunyikannya di bawah Tokyo Tower, berencana untuk meledakkannya dalam waktu kurang dari satu jam."

"Terlalu banyak warga sipil," kata Superman, rahangnya mengeras. "Kita harus masuk dengan cepat dan tanpa korban."

Batman mengangguk. "The Flash, kau akan menonaktifkan perimeter keamanan. Wonder Woman, kau akan mengamankan area di sekitar perangkat. Aquaman, bersiaplah untuk membanjiri jika ada kontaminasi. Cyborg, kau akan meretas perangkat itu dan menonaktifkannya. Superman, kau adalah penekan utama."

Daniel Vance, yang mengamati dari ruang kendali utama, memberikan instruksi tambahan. "Elara, aktifkan protokol pengalihan lalu lintas udara dan darat di sekitar Tokyo Tower. Pastikan tidak ada warga sipil yang mendekat. Dan siapkan tim dekontaminasi jika terjadi ledakan."

Misi berjalan dengan presisi yang luar biasa. The Flash bergerak seperti kilat, menonaktifkan sensor dan kamera keamanan dalam hitungan detik. Wonder Woman, dengan kecepatan dan kekuatannya, dengan cepat melumpuhkan para teroris yang menjaga perangkat. Aquaman bersiaga di perairan terdekat, siap jika ada skenario terburuk. Cyborg, dengan antarmuka digitalnya, dengan cepat mengidentifikasi dan menonaktifkan perangkat nuklir itu hanya beberapa menit sebelum waktu ledakan. Superman dan Batman bekerja bersama, membersihkan sisa-sisa ancaman.

Misi itu adalah sukses besar, tanpa korban jiwa. Dunia tidak tahu detailnya, tetapi mereka tahu bahwa Tokyo telah diselamatkan dari bencana. Kepercayaan publik terhadap Justice League perlahan mulai tumbuh, meskipun masih ada skeptisisme.

Di sela-sela misi, hubungan antara Daniel Vance dan para anggota Liga mulai berkembang.

Superman sering kali menemukan dirinya menghabiskan waktu lebih lama di Aethel Tech, berbicara dengan Daniel tentang berbagai hal—mulai dari teknologi Krypton yang Daniel tunjukkan (dengan dalih "penelitian kuno") hingga filosofi tentang keadilan dan peran mereka di dunia. Setiap kali mereka berinteraksi, rasa familiar yang aneh itu semakin kuat bagi Superman, seperti melodi yang nyaris bisa ia ingat. Daniel, dengan kebijaksanaannya yang tersembunyi, memberikan nasihat yang bijaksana dan dukungan emosional yang Clark, sebagai Superman, jarang dapatkan. Ada ikatan yang tak terucapkan yang mulai terbentuk, sebuah koneksi yang melampaui hubungan sekadar sekutu.

Sementara itu, Wonder Woman semakin tertarik pada Daniel. Ia sering mencari Daniel di antara misi, tertarik pada percakapan mereka yang mendalam tentang sejarah, peradaban, dan sifat manusia. Diana menemukan bahwa Daniel memiliki pandangan dunia yang luas dan pemahaman yang mendalam tentang konflik dan harapan umat manusia, sesuatu yang sangat ia hargai. Ia melihat Daniel sebagai pribadi yang kompleks, seorang pria yang tidak hanya cerdas tetapi juga memiliki hati yang besar dan tujuan yang mulia. Ketertarikan Diana bukan hanya pada kecerdasannya, tetapi juga pada ketenangan dan karisma yang Daniel miliki, kontras dengan kekacauan dunia superhero. Ia melihat Daniel sebagai sosok yang dapat ia percayai, dan mungkin, lebih dari itu.

Batman tetap waspada, namun ia mengakui efektivitas dukungan Aethel Tech. Ia dan Daniel sering berdiskusi tentang strategi dan intelijen, saling menghargai kecerdasan masing-masing. The Flash dan Cyborg lebih sering berinteraksi dengan Elara dan tim teknisnya, terpesona oleh gadget dan data baru yang mereka dapatkan.

Daniel Vance mengamati semua ini dengan kepuasan yang mendalam. Rencananya berjalan sesuai harapan. Ia tidak hanya melindungi keponakannya, tetapi juga membantu membentuk tim yang akan melindungi planet ini. Dan dengan ketertarikan Diana pada dirinya, ia tahu bahwa ia telah membangun ikatan yang lebih dalam dengan para pahlawan, memastikan bahwa mereka akan tetap berada di jalur yang benar.

More Chapters