Bab 13: Spiral Global dan Kota di Atas Langit
Empat hari setelah insiden Papua, Arvan berdiri di atas atap markas Penjaga di Siluwangi. Angin berembus kuat, membawa aroma tanah basah dan bunga liar yang tumbuh di sela-sela akar raksasa. Di tangannya, sebuah peta dunia terbuka—namun bukan peta biasa.
Peta itu hidup, berdenyut seperti jantung, dan menunjukkan titik spiral aktif yang kini mencapai sembilan.
Liria datang membawa kabar buruk.
"Spiral di bawah kota Mumbai meledak kemarin. Seluruh stasiun bawah tanah lenyap. Tidak diberitakan. Ditutupi sebagai bencana gas."
Arvan menggertakkan gigi. "Mereka mulai menyerang pusat populasi."
Malam itu, Arvan dipanggil ke ruang rahasia oleh Dewan Penjaga Tertua. Di ruangan itu, berkumpul para Penjaga dari seluruh dunia—dari hutan Amazon hingga kutub utara. Mereka berbicara dalam banyak bahasa, tapi terhubung oleh satu tujuan.
Seorang Penjaga tua dari Peru membuka sesi.
"Kami percaya, hanya satu tempat yang bisa mengakses seluruh spiral sekaligus: titik pusat yang dulu dikenal sebagai Kota Udara Kuno."
Liria memutar bola energi dan menampakkan gambar bayangan kota di atas awan, terapung di langit. Kota ini disebut dalam catatan tua sebagai Zanovaar, tempat pertama kali spiral ditutup ribuan tahun lalu.
"Masalahnya," ujar Liria, "kota itu hanya bisa diakses oleh Penyeimbang."
Semua mata beralih ke Arvan.
Esoknya, ritual pemanggilan dilakukan.
Dengan energi spiral dalam tubuhnya, Arvan menyeimbangkan antara cahaya dan kegelapan, membentuk lingkaran teleportasi spiral utama.
Tubuhnya mulai melayang. Suara dari dimensi spiral memanggilnya:
"Zanovaar telah tertidur terlalu lama. Bangunkan, dan seluruh dunia bisa diselamatkan. Atau... dihancurkan seluruhnya."
Cahaya menyelimuti Arvan.
Dan dalam sekejap…
Ia menghilang.
Ketika membuka mata, Arvan berdiri di tempat yang tidak bisa dijelaskan dengan logika manusia.
Langit ada di bawahnya. Tanah transparan. Bangunan dari kristal dan cahaya.Burung bercahaya melayang bebas, dan di pusat kota… terdapat jam spiral raksasa, berputar dalam dua arah sekaligus.
Selamat datang di Zanovaar. Kota penjaga pertama dan terakhir.
Namun di bawahnya, di dunia nyata…
Dirga muncul kembali—di markas bayangan mereka, bersama para pengabdi spiral.
"Dia pikir dia bisa menghentikan kami dengan keseimbangan?"
"Kalau begitu, kita kirim spiral terbesar… tepat ke jantung dunia: Tokyo."