Ficool

Chapter 2 - Hutan yang Hilang Secara Tiba-Tiba

Bab 2: Penjaga dari Dunia Lain

Asap kehijauan itu terus membubung dari retakan tanah, membentuk sosok mengerikan yang kini berdiri di hadapan Arvan. Makhluk itu tinggi seperti pohon, tubuhnya berselimut akar melingkar dan lumut basah, tanpa wajah—hanya rongga hitam menganga di tempat seharusnya mata berada.

Langkah kakinya seperti bunyi cabang kering dipatahkan.

Crak. Crak. Crak.

Arvan membeku. Tubuhnya ingin kabur, tapi otaknya tak bisa memerintah kakinya.

Makhluk itu berhenti hanya dua meter darinya. Udara menjadi berat. Suara dari dalam rongga gelapnya kembali terdengar:

"Kau membawa sesuatu yang bukan milikmu."

Arvan tersadar—batu spiral yang ia masukkan ke tas! Ia merogoh dengan panik dan mengeluarkannya. Cahaya hijau dari batu itu semakin terang, nyaris menyilaukan.

"A-aku tidak tahu apa ini… Aku hanya—aku peneliti!" Arvan berteriak, suaranya gemetar.

Makhluk itu tak menjawab. Tapi tiba-tiba, lingkaran cahaya muncul di tanah—sebuah simbol rumit menyala di sekeliling batu spiral, memancarkan energi yang membuat udara bergetar.

Dalam sekejap, bayangan Arvan muncul kembali.

Namun bukan hanya itu—seluruh area tanah kosong itu berubah.Dari kejauhan, muncul deretan pohon-pohon tinggi yang tumbuh dengan kecepatan mustahil. Daun-daun mekar dalam detik, akar menghujam tanah kembali, dan hutan Blambangan mulai… kembali.

Tapi tidak sama.

Arvan berdiri terpaku melihat hutan yang terwujud ulang di hadapannya—dalam formasi yang aneh, terlalu simetris, terlalu tenang. Tak ada suara burung. Tak ada serangga.Hutan itu hidup, tapi tidak alami.

Makhluk itu menghilang dalam asap, meninggalkan suara terakhir:

"Keseimbangan telah terganggu. Kau kini terikat. Kau penjaga berikutnya."

Arvan jatuh terduduk. Dadanya sesak. Otaknya dipenuhi tanda tanya.

Penjaga?

Apa yang harus ia jaga?

Kenapa dia?

Dan yang paling penting…

Jika hutan bisa menghilang dalam semalam... apakah kota juga bisa?

More Chapters