Bab 2: Membentuk Koin Digital
Setelah malam penuh diskusi yang penuh semangat, Milimnava, Wiliam, dan Arvid menyadari bahwa ide mereka bisa menjadi lebih dari sekadar sebuah konsep. Mereka mulai menggali lebih dalam, mencari tahu cara mewujudkan koin digital yang mereka impikan, sebuah sistem keuangan yang tidak terikat oleh peraturan pemerintah atau bank tradisional. Dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini memberi mereka dorongan untuk bertindak.
Milimnava, yang memiliki bakat luar biasa dalam bidang komputer dan kriptografi, mulai merancang sistem yang akan menghubungkan semua ide mereka. Ia menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari di depan komputernya, membaca berbagai artikel dan forum tentang blockchain, kriptografi, dan bagaimana teknologi ini bisa digunakan untuk menciptakan sistem keuangan yang lebih aman dan transparan.
"Blockchain adalah kuncinya," kata Milimnava pada suatu malam saat mereka duduk bersama di ruang tamu. "Ini adalah teknologi yang memungkinkan kita membuat sebuah sistem yang sepenuhnya terdesentralisasi. Tidak ada satu entitas pun yang bisa mengontrolnya. Semuanya tercatat secara publik, dan setiap transaksi dapat diverifikasi oleh siapa saja."
Wiliam mengangguk dengan penuh perhatian. "Jadi, kita bisa membuat sebuah buku besar digital yang terbuka untuk semua orang? Tidak ada pihak ketiga yang terlibat, hanya pengguna yang melakukan transaksi langsung satu sama lain?"
Milimnava mengangguk, wajahnya serius. "Itulah yang kita inginkan. Sistem di mana setiap orang bisa terlibat tanpa ketergantungan pada perantara. Itu akan menghilangkan banyak biaya dan memungkinkan kita untuk menciptakan bentuk uang yang benar-benar bebas."
Arvid, meskipun lebih berhati-hati, mulai melihat potensi dalam ide itu. "Tapi bagaimana dengan masalah keamanan? Kita harus memastikan bahwa sistem ini aman dari peretasan atau manipulasi."
"Blockchain sudah memiliki mekanisme keamanan yang sangat kuat," jawab Milimnava. "Setiap transaksi akan diverifikasi oleh jaringan pengguna, dan karena data disimpan dalam blok yang terhubung, hampir tidak mungkin untuk mengubah informasi tanpa mempengaruhi seluruh jaringan. Ini jauh lebih aman daripada sistem tradisional."
Namun, meskipun mereka memiliki ide yang jelas tentang bagaimana sistem ini seharusnya berfungsi, mereka tahu bahwa tantangan terbesar mereka adalah menciptakan koin digital yang benar-benar dapat digunakan sebagai mata uang. Mereka membutuhkan nama, simbol, dan cara untuk mendistribusikan koin tersebut agar bisa digunakan oleh orang-orang di seluruh dunia.
Wiliam yang selalu berpikir praktis mulai membicarakan cara untuk mendistribusikan koin ini. "Bagaimana jika kita menciptakan sistem yang memungkinkan siapa saja yang ingin berpartisipasi untuk 'menambang' koin ini? Mereka bisa menggunakan daya komputasi mereka untuk memvalidasi transaksi dan mendapatkan koin sebagai imbalannya."
Arvid menyarankan, "Kita perlu membuat sistem yang adil, di mana siapa saja bisa terlibat tanpa perlu investasi besar. Dengan cara ini, orang-orang dari berbagai lapisan masyarakat bisa berpartisipasi."
Milimnava mengangguk. "Kita bisa menciptakan algoritma yang memungkinkan siapa saja yang memiliki komputer dapat menambang koin. Tidak perlu peralatan mahal, hanya komputer yang terhubung ke jaringan."
Dengan ide tersebut, mereka mulai merancang Bitcoin, sebuah koin digital yang dapat digunakan secara langsung oleh siapa saja tanpa perantara. Mereka merancang sistem yang memungkinkan setiap transaksi dicatat di blockchain, sebuah buku besar digital yang terdesentralisasi. Setiap orang yang ingin berpartisipasi dalam jaringan bisa mengunduh perangkat lunak dan mulai menambang, memvalidasi transaksi, dan mendapatkan imbalan dalam bentuk Bitcoin.
Namun, meskipun ide mereka sangat ambisius, mereka tahu bahwa dunia belum siap untuk menerima sesuatu yang baru. Bitcoin tidak hanya akan menjadi tantangan dari sisi teknis, tetapi juga menghadapi tantangan besar dari sisi kepercayaan masyarakat. Milimnava, Wiliam, dan Arvid mulai menyadari bahwa mereka harus bekerja lebih keras untuk meyakinkan dunia bahwa Bitcoin adalah alternatif yang lebih baik.
Di tengah dunia yang masih terhimpit krisis, mereka memulai perjalanan untuk membangun fondasi yang kuat bagi Bitcoin. Mereka tidak tahu apakah dunia akan menerima ide mereka atau tidak, tetapi mereka percaya bahwa ini adalah kesempatan untuk menciptakan perubahan yang mendalam dalam cara dunia memandang uang dan sistem keuangan.
---
Mereka mulai bekerja tanpa henti. Milimnava terus menulis kode, menguji sistem yang mereka bangun, sementara Wiliam berfokus pada aspek pemasaran dan distribusi. Arvid, sebagai pemimpin keluarga, berusaha mencari cara untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang yang mungkin tertarik dengan ide mereka.
"Bagaimana kita bisa meyakinkan orang bahwa ini bukan sekadar skema atau eksperimen?" tanya Arvid pada suatu malam, ketika mereka berdiskusi tentang langkah berikutnya.
Wiliam berpikir sejenak. "Kita perlu menunjukkan keunggulan teknologi ini. Kita harus menjelaskan bahwa Bitcoin adalah solusi untuk masalah yang dihadapi dunia finansial. Itu bukan hanya tentang keuntungan, tetapi juga tentang memberikan kebebasan finansial kepada setiap orang."
"Dan kita harus memulai dengan mereka yang sudah memahami teknologi dan kriptografi," kata Milimnava. "Jika kita bisa menarik perhatian orang-orang ini, mereka akan menjadi pendukung awal yang penting."
Dengan langkah pertama yang jelas, mereka pun melangkah ke dunia yang sama sekali baru. Mereka tahu bahwa Bitcoin, meskipun tampak seperti sebuah eksperimen kecil pada awalnya, memiliki potensi untuk mengubah cara dunia bertransaksi dan mendefinisikan kembali arti uang.
Namun, perjalanan mereka tidak akan mudah. Ada banyak tantangan yang akan mereka hadapi, dari masalah teknis hingga rintangan yang datang dari para pembuat kebijakan dan lembaga keuangan. Tapi untuk Milimnava, Wiliam, dan Arvid, ini adalah langkah pertama untuk mengubah dunia, dan mereka siap untuk menghadapi apapun yang datang di hadapan mereka.