Bab 8: Dilema Pena Emas dan Pemburu di Balik Tembok
[Kebuntuan Moral di Atas Atap]
Kai mencengkeram pena patah itu—alat tulis Operator System. Pena itu terasa dingin dan licin, bukan dari logam biasa, melainkan dari semacam kristal plot yang memancarkan aura busuk dari fiksi yang terkorbankan.
Di bawahnya, Kai bisa merasakan kehadiran Mizuki. Tepat di bawah lantai papan tua itu.
Kai (Internal Monologue):Mizuki tahu aku di sini. Dia hanya menunggu. Jika aku menghancurkan pena ini, energi plot akan dilepaskan secara liar. Ini bukan Konoha atau AoT. Ini dunia Iblis dan Sacred Gear. Energi liar akan memicu semua lonceng alarm di Klub Okultisme.
Ryan (Proyeksi, tampak putus asa):"Kai, jangan ragu! Hancurkan! Itu adalah cara tercepat untuk melumpuhkan System. Biarkan dunia mereka kacau! Kita hanya perlu menghancurkan Operator!"
Kai: (Berbisik) "Tapi mereka tidak bersalah, Ryan. Rias, Akeno, bahkan si mesum Issei. Mereka hanya karakter yang terikat pada plot konyol. Jika aku menghancurkan pena ini, aku akan menjadi Villain yang lebih buruk dari siapa pun yang pernah kutulis."
Inilah titik balik karakter Kai. Dia tidak lagi hanya seorang patcher plot; dia adalah entitas moral yang terjebak di antara keberadaannya dan keharusan System.
Percakapan dengan Proyeksi Fiksi
Kai menjauh dari retakan dimensi dan duduk di atas tumpukan karung berdebu. Ia mengaktifkan proyeksi Ryan agar terlihat lebih jelas di depannya, memulai dialog strategis.
Kai: "Ryan, aku butuh analisis logismu. Jika aku menghancurkan pena ini dan kabur, bagaimana Operator akan bereaksi?"
Ryan: (Menyesuaikan dasi imaginer, menganalisis dengan cepat) "Operator akan terkejut. Kelemahannya terbuka. Tapi dia akan segera memperbaiki Server, dan dia akan tahu persis siapa yang melakukannya. System akan mengerahkan semua Tokoh Self-Aware untuk memburumu Sasuke, Mizuki, Eren, dan mungkin juga Villain dari plot lain. Kau akan menjadi 'Plot Virus' yang harus dihapus."
Kai: "Lalu jika aku tidak menghancurkannya?"
Ryan:"Mizuki akan lelah menunggu. Dia akan mencari cara lain untuk mengintrusimu, atau Sasuke akan datang. Tapi setidaknya, kau membeli waktu untuk mencari tahu siapa Operator itu sebelum kau menyerangnya."
Kai: "Waktu... Mizuki memberi saya 48 jam untuk bosan. Dia ingin aku lelah dengan keindahan palsu Kuoh Academy."
Ryan:"Ambil penawaran Mizuki! Gunakan 48 jam itu. Pelajari dunia ini. Jika Operator System itu mendapatkan energi dari plot hole klise, maka weak point ini pasti terletak di bawah tempat yang paling klise di seluruh sekolah. Bukan di atap, tapi di inti logikanya."
Infiltrasi Mendalam: Observasi Iblis
Kai menyembunyikan pena itu di dalam saku seragamnya. Keputusannya bulat: Infiltrasi mendalam.
Ia keluar dari atap dan menuju ke inti plot: Klub Penelitian Ilmu Gaib.
Koridor menuju klub itu elegan, tetapi aura iblis di sana sangat pekat, seperti udara yang terdistorsi oleh panas. Kai berdiri di depan pintu.
Kai (Internal Monologue):Ini adalah pusat kendali mereka. Jika aku ingin mencari plot hole fundamental di dunia ini, aku harus melihat bagaimana Tokoh Utama menjalani hidup mereka.
Ia mengetuk. Pintu terbuka.
Asia Argento, gadis polos dengan sayap Malaikat yang sekarang menjadi bidak Iblis, menyambutnya dengan senyum malu-malu.
"A-Apakah Anda mencari Rias-sama?" tanyanya.
"Ya," jawab Kai dengan suara yang lebih mantap dari sebelumnya. "Saya ingin tahu lebih banyak tentang klub ini."
Interaksi dengan Ratu dan Strategi Halus
Kai memasuki ruangan. Suasananya seperti ruang tamu mewah, tetapi setiap kursi dan meja berbau sihir. Rias Gremory dan Akeno duduk santai, dan Koneko Toujou (Iblis kucing) melirik dengan curiga. Issei (tokoh utama mesum) tampak sibuk mengintip majalah di sudut.
Rias tersenyum. "Kaito-kun, saya senang Anda berubah pikiran."
Kai: "Saya hanya ingin tahu, Senpai. Saya mendengar banyak desas-desus. Apakah benar kalian adalah... Iblis?"
Ini adalah pertanyaan bodoh, tetapi ia bertujuan untuk menguji batas plot.
Rias: (Tertawa kecil, tampak menawan) "Itu hanya cerita horor. Tapi kami memang kuat. Kami bisa memberimu perlindungan di sekolah ini."
Kai: "Perlindungan dari apa? Dari plot yang buruk?"
Suasana tegang sesaat. Rias menyipitkan mata.
Rias: "Anda bicara misterius. Kami hanya melindungi siswa dari... bahaya."
Kai memfokuskan pandangannya pada Koneko. [OBSERVE PLOT: Tokoh Koneko Toujou. Status: Curiga Tinggi. Titik Plot Sensitif: Kekuatan Nekoshou. Weak Point Plot: Sangat setia pada Rias.]
Kai: (Menoleh ke Koneko) "Koneko-chan, Anda terlihat tidak senang. Apakah Anda mencium bau aneh di sini?"
Koneko tersentak, tatapan datarnya pecah. "Aku mencium bau... anomali."
Akeno: (Suaranya menenangkan) "Jangan khawatir, Koneko. Kaito-kun hanya bercanda."
Kai tahu dia harus membuat satu langkah berani. Ia mengeluarkan sebuah kalung dari sakunya (yang ia beli dari Author Shop dengan sisa Essence of Plot — [Kalung Penarik Plot Hole]).
Kai: "Saya ingin bergabung, Senpai. Tapi saya hanya membawa ini. Saya tidak punya Sacred Gear."
Kai meletakkan kalung itu di meja. Kalung itu segera menarik perhatian Rias. Kalung itu bukanlah Sacred Gear, melainkan sebuah alat yang dirancang Kai untuk menarik perhatian plot hole di sekitarnya.
Pemicu Konfrontasi: Pintu Belakang System
Saat kalung itu menyentuh meja, energi Iblis di ruangan itu bergetar hebat. Issei tersentak dari majalahnya.
Issei: "Wah! Energi apa ini? Ini membuat Boosted Gear milikku bersemangat!"
Rias segera meraih kalung itu. Wajahnya serius. "Apa ini, Kaito-kun? Ini bukan mainan."
Tiba-tiba, kalung itu menunjuk, tidak ke Rias atau Issei, tetapi ke dinding di belakang rak buku yang dipenuhi naskah.
Ryan (Internal Monologue):"Itu dia! Itu adalah Pintu Belakang! Weak Point System yang tersembunyi di bawah plot paling tebal!"
Kai tahu dia harus bertindak sekarang.
Kai: "Senpai, kalung itu adalah hadiah. Tapi itu juga memberitahu saya, ada sesuatu yang tersembunyi di balik rak bukumu."
Rias dan Akeno saling pandang, aura Iblis mereka langsung menyala penuh.
Rias: "Kaito-kun, dari mana kamu tahu tentang itu? Itu adalah portal ke dimensi pribadi kami."
Tepat saat Rias bersiap untuk menyerang, pintu Klub Penelitian Ilmu Gaib terbuka dengan ledakan yang dramatis.
Cliffhanger Sejati: Serangan Pemburu
Angin kencang dari ledakan itu membawa bau belerang dan chakra yang terbakar.
Di ambang pintu, berdiri Sasuke Uchiha, mengenakan jubah Akatsuki yang compang-camping dan tersenyum sinis, disebelahnya Mizuki tertawa histeris. Mereka berhasil melacak Kai.
Sasuke: (Rinnegan-nya menyala) "Aku tahu kau di sana, Penulis! Kau menyentuh Weak Point System. Permainan sudah berakhir."
Mizuki: "Dan kami di sini untuk memberimu ending yang layak: Kematian di tengah plot yang kau benci!"
Rias Gremory dan Akeno langsung berdiri, terkejut dan marah.
Rias: "Siapa kalian?! Ini adalah wilayahku!"
Sasuke bahkan tidak melirik Rias. Ia langsung menembakkan Jurus Bola Api ke arah Kai, yang kini berdiri di antara Iblis dan Pemburu Plot.
Bab 8: Dilema Pena Emas dan Pemburu di Balik Tembok
(: Sasuke menembakkan Jurus Bola Api ke arah Kai...)
Reaksi Iblis: Pertahanan Plot
Bola api raksasa yang ditembakkan Sasuke melesat dengan kecepatan mematikan, cahayanya yang membakar menerangi ruangan Klub Penelitian Ilmu Gaib. Itu adalah Jutsu (teknik ninja) yang murni, tanpa sihir, namun memancarkan aura kehancuran yang nyata.
Rias Gremory bereaksi instan. Dalam sepersekian detik, ia melompat ke depan, melepaskan kekuatan Iblis murninya.
"Hancur!" teriak Rias.
Energi kehancuran (Aura Destruction) berwarna merah tua yang pekat keluar dari tangannya, membentuk perisai dan bertemu dengan bola api Sasuke. Suara ledakan memekakkan telinga, dan dinding Klub yang kokoh retak. Asap tebal memenuhi ruangan, disusul bau belerang dan chakra yang terdistorsi.
Kai terdorong mundur ke rak buku. Ia tidak terluka, tetapi terkejut oleh kekuatan Iblis murni dan kebrutalan serangan Sasuke.
Akeno Himejima bergerak lebih cepat. Mata ungunya memancarkan kilat. "Jangan sentuh Rias-sama!" Listrik petir berwarna kuning keemasan menyambar, mengarah ke Mizuki.
Mizuki tertawa, tubuhnya gesit. Ia melompat mundur, menghindari sambaran petir, dan mendarat di ambang pintu.
Mizuki: "Pertahanan yang menarik, Iblis! Sayangnya, kami tidak datang untuk bertarung dengan kalian. Kami datang untuk 'Penulis' itu!"
Ujian Kepercayaan dan Tuduhan Sasuke
Sasuke melangkah maju, Rinnegan dan Sharingan-nya memindai setiap detail, mengabaikan Rias. Ia menunjuk ke saku seragam Kai.
Sasuke: "Dia menyembunyikan Pena Emas alat yang digunakan Operator untuk menulis ending tragis kita semua! Dia adalah Penulis yang menipu kalian, Iblis! Tanyakan padanya tentang plot hole di belakang rak bukumu!"
Rias menoleh ke Kai, matanya memancarkan kemarahan. Tuduhan itu terlalu spesifik untuk diabaikan.
"Kaito-kun," suara Rias tajam, tanpa kelembutan sedikit pun. "Apa yang dia bicarakan? Apa yang ada di sakumu?"
Kai berada di persimpangan jalan yang mustahil: jika ia mengungkapkan kebenaran, Iblis akan menganggapnya ancaman. Jika ia berbohong, Sasuke akan membeberkan semuanya.
Kai: (Menghela napas, memutuskan untuk jujur setengah hati) "Dia benar, Senpai. Ada sesuatu di saku saya. Dan ada sesuatu di balik rak buku itu. Saya... Saya bukan Kaito Arisawa. Saya adalah orang yang berusaha memperbaiki dimensi kalian."
Akeno: "Memperbaiki? Atau menghancurkan?"
Kai: "Alat ini," Kai mengeluarkan Pena Emas yang patah. "Ini adalah kelemahan System yang memenjarakan kalian dalam cerita. Sasuke ingin aku menghancurkannya untuk membalas dendamnya, bahkan jika itu berarti menghancurkan dimensi kalian."
Logika Melawan Plot: Perdebatan Sengit
Sasuke: (Mengejek) "Jangan dengarkan kebohongannya, Rias Gremory! Dia adalah penciptamu! Dia membuatmu jatuh cinta pada si bodoh Issei hanya demi Energi Harem Plot! Dia membuat klanku menderita hanya demi drama!"
Tuduhan Sasuke menyerang langsung fondasi plot Rias. Wajah Rias pucat. Meskipun klaim itu terdengar gila, energi meta di sekitar Kai dan Pena Emas itu terlalu nyata.
Rias: "Bukti! Beri kami bukti bahwa Anda bukan sekadar villain yang melarikan diri dari dimensi lain!"
Tiba-tiba, proyeksi Ryan si CEO muncul di samping Kai, hanya terlihat oleh Kai dan mungkin Sasuke.
Ryan (Proyeksi):"Cepat, Kai! Gunakan logika! Serang logika plot mereka!"
Kai: (Menatap Rias) "Anda ingin bukti, Rias-senpai? Tanya diri Anda. Mengapa seorang Ratu Iblis yang kuat dan kaya, pewaris Iblis peringkat tinggi, jatuh cinta pada seorang pervert yang bodoh tanpa alasan logis? Itu bukan cinta, itu adalah program!"
Serangan verbal Kai tepat sasaran. Rias terdiam, ekspresi di wajahnya adalah campuran kemarahan dan keraguan yang menghancurkan.
Koneko Toujou melangkah maju, auranya liar. "Jangan bicara buruk tentang Rias-sama!"
Mizuki: (Tertawa) "Lihatlah, Iblis! Penulismu sendiri mengakui kelemahan cerita kalian!"
Keunggulan Mizuki: Menutup Weak Point
Melihat Rias goyah, Sasuke dan Mizuki bergerak serentak. Sasuke melancarkan Chidori (sambaran petir) ke arah rak buku, dan Mizuki melemparkan segel peledak ke lantai.
"Kami tutup celah ini!" teriak Mizuki.
Ledakan itu sangat besar. Rak buku hancur, mengungkap portal dimensi kecil (Weak Point System) yang berkedip-kedip di dinding.
Rias: "Tidak! Itu portal rahasia kami!"
Mizuki: "Itu adalah Pintu Belakang System, Iblis! Dan kami akan menguncinya!"
Sasuke menggunakan Jutsu elemen petir, membombardir retakan itu. Energi chakra yang tidak stabil itu mulai menyegel retakan dimensi itu.
Kai: "Sial! Jika mereka menyegelnya, aku tidak akan pernah menemukan Operator!"
Kai harus memilih. Menghancurkan Pena Emas di sana dan saat itu juga.
Ryan:"Hancurkan, Kai! Biarkan kekacauan terjadi! Itu satu-satunya cara!"
Pilihan yang Menentukan: Menjadi Perusak Plot
Kai menarik Pena Emas itu dari sakunya, dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Matanya dipenuhi tekad yang dingin.
"Aku minta maaf, Iblis," bisik Kai. "Tapi aku tidak bisa membiarkan Operator kalian menang."
Ia menghantamkan pena itu ke lantai.
Ledakan Bukan Fisik: Tidak ada suara ledakan, tetapi ada gelombang energi yang terasa seperti kerusakan file data yang masif.
[SYSTEM WARNING: ALAT TULIS OPERATOR HANCUR. ENERGI PLOT LIAR DILEPASKAN (Tingkat: Eksponensial).]
Energi itu menyebar cepat. Rias, Akeno, dan Koneko ambruk, mencengkeram kepala mereka. Plot mereka mulai bergetar. Issei tiba-tiba memegang Boosted Gear-nya, yang berteriak kesakitan.
Mizuki: (Wajahnya panik) "Dia menghancurkannya! Tapi dia tidak mati!"
Sasuke: (Rinnegan-nya menyala lebih terang, mengumpulkan chakra terakhir) "Dia bodoh! Sekarang dia menjadi target System yang lebih besar!"
Kai: "Bukan hanya System!"
Cliffhanger Sejati: Kekuatan Baru dan Musuh Baru
Karena hancurnya Alat Tulis, System bereaksi secara otomatis untuk melindungi Operator.
[PENGARANG TELAH MENJADI VIRUS PLOT. INITIATING SELF-DEFENSE PROTOCOL.]
Tiba-tiba, energi plot yang dilepaskan tidak menghancurkan Kai. Sebaliknya, energi itu diserap oleh kalung yang diletakkan Kai di meja! Kalung itu kini bersinar dengan cahaya kosmik.
Kai merasakan kekuatan aneh. Itu bukan Sacred Gear, melainkan Otoritas Penulis yang sebenarnya.
[SYSTEM FAILSAFE: PENGARANG MENGAKSES KEKUATAN 'AUTHORITY OF ORIGIN' (Lvl 1)]
Kai menatap Sasuke, Mizuki, dan Iblis yang terluka. Ia mengangkat tangannya.
Kai: "Kalian ingin ending? Aku akan menulisnya sendiri!"
Dia tidak menggunakan Jutsu atau sihir. Dia hanya berpikir.
[PENGGUNAAN AUTHORITY OF ORIGIN (Lvl 1): MEMBUAT PLOT HOLE SEMPURNA.]
Plot Hole Kai: Lantai klub di bawah Mizuki dan Sasuke tiba-tiba menjadi sangat rapuh, dan mereka berdua langsung jatuh ke dimensi plot hole yang gelap.
Mizuki: (Berteriak saat jatuh) "TIDAK! Aku akan kembali!"
Sasuke: (Melayang di jurang) "Kau hanya menunda kematianmu!"
Mereka lenyap. Keheningan jatuh di ruangan yang hancur. Rias dan Iblis lainnya menatap Kai, ketakutan, bukan karena sihirnya, tetapi karena kekuatan untuk mengubah realitas di depan mata mereka.
Rias: (Berbisik, terengah-engah) "Siapa... Anda?"
Kai menoleh ke Rias, tangannya yang memegang kalung bersinar itu kini memegang Pena Emas yang hancur. Matanya dipenuhi tekad baru yang dingin.
Kai: "Aku adalah The Author. Dan sekarang, aku datang untuk Operator yang menulis takdirmu."
[
