Ficool

seseorang yang lahir dari perang

Gabriel_Hutagalung_1579
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
0
Views
Table of contents
VIEW MORE

Chapter 1 - bab 1

Malam itu, kota perbatasan terbakar habis. Api menjilat langit, menelan rumah, istal, dan tubuh-tubuh yang tak lagi bergerak.

‎Asap hitam menutup bintang, menyisakan langit merah darah.

‎Di tengah kobaran itu, seorang prajurit muda melangkah sendirian.

‎Pedang di tangannya meneteskan darah segar, menetes ke tanah yang sudah basah oleh genangan merah.

‎Dialah Kael Varin.

‎Tidak ada ketakutan di wajahnya, hanya tatapan dingin yang kosong.

‎Prajurit lain di belakangnya berbisik, suaranya nyaris tertelan kobaran api.

‎"Dia… tidak normal."

‎"Kenapa dia tidak gentar sama sekali?"

‎Kael tidak peduli. Dia maju, menembus kerumunan musuh seorang diri.

‎Setiap ayunan pedangnya merobek daging, setiap tebasannya mengakhiri hidup. Tak ada belas kasihan. Tak ada keraguan.

‎Musuh yang melihatnya bergidik ngeri. Mereka berbisik seolah sedang menyaksikan iblis yang menyamar sebagai manusia.

‎Namun Kael terus bergerak, maju, dan maju, hingga tubuhnya dipenuhi noda darah yang bukan miliknya.

‎Di kejauhan, api memantulkan bayangan istana musuh yang masih berdiri tegak. Kael berhenti sejenak, menatapnya.

‎Senyum tipis terukir di wajahnya—senyum yang tak pantas muncul di medan perang.

‎"Suatu hari… semuanya akan runtuh. Dan aku akan berdiri di atas abu mereka."

‎Saat kata-kata itu terucap, sebuah bisikan gelap menyusup ke telinganya.

‎Bukan suara manusia. Bukan pula suara hati nuraninya.

‎"Bunuh lebih banyak… bakarlah semua… Aku akan memberimu kekuatan."

‎Kael menutup mata, membiarkan suara itu menyatu dalam pikirannya.

‎Dan untuk pertama kalinya, dia menjawab bukan dengan pedang, tapi dengan kata-kata.

‎"Aku mendengar-Mu."