Bab 3 – Pertemuan yang Tertunda
Dua bulan berlalu. Alya mencoba melupakan, tapi setiap langkah membawanya kembali ke bayangan Revan.Sampai suatu hari, di sebuah kafe kecil tempat dulu mereka pertama kali bertemu, suara itu terdengar lagi.
"Alya…"
Ia menoleh.Wajah itu — yang ia benci dan rindukan — berdiri di depan mata.Tapi kali ini ada sesuatu yang berbeda.Tatapannya dingin, seolah cinta mereka hanyalah mimpi buruk yang tak boleh diulang.
"Aku datang bukan untuk menjelaskan," kata Revan pelan."Tapi untuk memutus semuanya… sebelum racun ini membunuh kita berdua."
Bab 4 – Racun Cinta
Alya tersenyum getir.
"Kau pikir aku bisa sembuh hanya karena kau pergi?"
Tangannya gemetar, tapi matanya kuat.
"Cinta ini memang racun, Revan. Tapi aku sudah menelannya sepenuhnya. Dan sekarang, aku kebal."
Ia berjalan pergi, meninggalkan Revan berdiri sendiri.Dan untuk pertama kalinya, pria itu merasakan sakit yang dulu ia berikan pada gadis itu —bukan di tubuh, tapi di hati, yang perlahan membusuk oleh racun yang sama: cinta.