Ficool

Chapter 1 - Luka Anak Pertama

Bab 1: Bukan Anak yang Manja

"Kalau kamu anak pertama, kamu harus kuat. Jangan tunjukkan lelahmu."

Itu adalah kalimat yang Nayla dengar sejak umur sembilan tahun. Saat teman-temannya masih bermain petak umpet dan boneka, Nayla sudah harus memandikan adiknya, membersihkan dapur, dan memastikan semua PR-nya beres sendiri.

Ibunya sering berkata, "Ibu capek, Ayah kerja. Kamu kakak, kamu harus bisa bantu."

Dan Nayla… menurut. Selalu menurut.

Tapi malam ini berbeda. Tangisnya pecah dalam diam. Ia duduk sendirian di sudut kamarnya yang sempit, memeluk lutut, menatap langit-langit yang rembes air hujan.

Tadi sore, ia baru saja mendapat nilai terbaik sekelas. Ia berharap… mungkin kali ini, ibunya akan tersenyum, ayahnya akan berkata bangga. Tapi yang didapat justru omelan:

"Cuma ranking satu? Rumah berantakan, adikmu nggak dikasih makan. Apa gunanya pinter kalau nggak bisa diandalkan?"

Itu bukan pertama kalinya hatinya diremukkan oleh orang yang seharusnya paling menyayanginya.

Dan di balik tembok kamarnya, ia masih bisa mendengar tawa adiknya. Entah kenapa, Nayla tak bisa ikut tertawa. Tak seperti dulu.

Seketika, teleponnya berbunyi. Sebuah pesan dari temannya:

"Nay, jadi ikut tes beasiswa keluar negeri?"

Tangannya gemetar.

Ia ingin menjawab ya. Ia ingin lari. Ia ingin hidup bukan sebagai kakak yang selalu harus "kuat". Ia ingin dikenal sebagai Nayla—bukan sekadar "anak pertama".

Tapi... bisakah ia benar-benar pergi?

More Chapters