Ficool

Chapter 5 - Bab 5: Kebangkitan Kembali di Bumi

Sensasi terbakar di sekujur tubuh, lalu kegelapan. Zor-El terbangun dengan napas terengah-engah, tergeletak di sebuah padang rumput hijau yang luas. Aroma tanah basah dan dedaunan memenuhi indranya—aroma yang asing sekaligus familiar. Ia berusaha bangkit, merasakan setiap ototnya protes. Di atasnya, langit biru membentang tanpa awan, dan sebuah matahari kuning hangat menyinari wajahnya. Bukan dua matahari merah Krypton. Ini Bumi. Ia berhasil.

Bagaimana? Ia tidak ingat naik wahana lain. Kenangan terakhirnya adalah ledakan Krypton, bersama Jor-El dan Lara. Apakah ada semacam protokol darurat yang ia sembunyikan dalam teknologi Krypton? Atau ini adalah kebetulan, sebuah lompatan spasial yang tidak disengaja? Pikirannya terasa berkabut. Ia hanya tahu, ia ada di sini.

Zor-El sadar ia tidak punya apa-apa. Tidak ada identitas, tidak ada uang, hanya pakaian Krypton yang kini terasa aneh di tubuhnya. Ia harus beradaptasi, dan ia harus cepat. Dengan pengetahuannya yang luas tentang teknologi dan ilmu pengetahuan, serta pemahaman samar tentang budaya Bumi dari kehidupannya yang lalu, ia memutuskan untuk memulai dari bawah.

Ia mencari pemukiman terdekat, sebuah kota kecil yang ia kenali sebagai Smallville. Di sana, ia mengamati manusia, mempelajari kebiasaan mereka, bahasa mereka, dan cara mereka berinteraksi. Dengan cepat, ia menyadari bahwa kekuatan fisiknya, meskipun tidak sekuat Kal-El di bawah matahari kuning, masih jauh melampaui manusia biasa. Ia bisa melakukan pekerjaan fisik yang berat tanpa lelah, dan otaknya bekerja dengan kecepatan yang mencengangkan.

Dengan menggunakan sedikit uang yang ia "temukan" (pengetahuan Krypton-nya tentang mineral langka terbukti sangat berguna), Zor-El memulai sebuah bisnis kecil. Ia menggunakan pengetahuan ilmiahnya untuk mengembangkan teknologi sederhana namun inovatif, seperti efisiensi energi yang jauh melampaui apa yang ada saat itu. Dari sana, ia perlahan membangun jaringan. Dengan nama samaran Daniel Vance, ia menampilkan dirinya sebagai seorang genius eksentrik yang misterius, selalu selangkah lebih maju dari orang lain.

More Chapters