Ficool

Chapter 12 - Mati Suri di Malam Satu Suro

Bab 12: Ujian Daging

Raka terjatuh dari pusaran cahaya, dan kali ini ia mendarat… di dalam dirinya sendiri.Tapi versi lain.

Ia berdiri di sebuah rumah mewah, penuh cermin, emas, dan patung-patung batu bergaya Majapahit. Jendela terbuka menghadap taman penuh bunga aneh yang memancarkan cahaya merah muda. Angin berhembus wangi, seperti dupa dan kenanga.

Di meja makan, tersedia hidangan yang tak pernah ia lihat sebelumnya—buah berdarah, daging asap beraroma madu, dan air dalam kendi kristal yang mengeluarkan cahaya lembut.

Dan di ujung ruangan, berdiri seorang wanita muda berpakaian indah, dengan mata berkilau seperti batu akik.

"Selamat datang, Penyeimbang," katanya lembut."Ujian waktumu sudah kau lewati. Sekarang, kau boleh memilih."

"Memilih apa?" tanya Raka.

Wanita itu tersenyum.

"Untuk hidup... di atas semua.""Di sini, kau bisa memiliki segalanya. Kekuatan untuk menutup atau membuka spiral mana pun. Hidup abadi. Atau hidup kembali sebagai manusia… tapi lebih tinggi dari yang lain.""Tanpa roh gentayangan. Tanpa beban. Tanpa kematian kedua."

Raka berjalan perlahan melewati meja-meja yang penuh kenikmatan. Aroma makanan itu mengusik perutnya. Tapi lebih dari itu, ada sesuatu dalam dirinya yang berbisik:

"Kenapa harus menderita kalau bisa menguasai?""Kenapa mengorbankan dirimu untuk dunia yang tidak tahu kau menyelamatkannya?"

Wanita itu mendekat. Tangannya dingin dan halus.

"Kau tak perlu jadi Penyeimbang, Raka. Jadilah Penguasa Spiral.Kami bisa menjadikanmu Dewa dalam dunia perantara. Kau hanya perlu menginginkannya."

Raka hampir menyentuh tangan wanita itu.

Namun tiba-tiba…

Simbol spiral merah di lengannya membakar.Cahaya putih keluar dan menghancurkan ilusi.

Wajah wanita itu berubah.Kosong. Hitam. Tanpa mata.Makhluk dunia bawah—penjaga godaan—yang mencoba menyesatkan niat manusia.

"Kau gagal menikmati. Maka kau akan kehilangan."

Raka menatap makhluk itu dan menjawab, tegas:

"Aku tak di sini untuk menikmati. Aku di sini untuk menjaga.""Dan tak akan ada kenikmatan yang lebih besar dari menutup gerbang yang seharusnya tertutup."

Makhluk itu menjerit. Ruangan terbakar menjadi debu.

Dan Raka kembali ke lingkaran spiral para Penjaga.Tubuhnya lelah. Tapi jiwanya… lebih kokoh.

Penjaga Kedua berbisik:

"Ujian Daging... selesai."

Penjaga Ketiga, siluman bertanduk emas, melangkah maju.

"Sekarang, ujian terakhir…Ujian Gaib.Kekuatan akan datang. Dan hanya kekuatan yang bisa membawamu pergi."

"Tapi ingat… kekuatan yang tak dikendalikan akan membentuk tuannya sendiri."

More Chapters