Ficool

DEATH&IMMUNITY

Cyclone_Ezyy
21
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 21 chs / week.
--
NOT RATINGS
1.1k
Views
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1

Sekolah Menengah Atas Kurozakura. Tempat di mana rumor berkembang lebih cepat daripada nilai ujian matematika yang merosot. Dan di antara semua rumor, satu nama selalu berhasil membuat murid-murid menunduk saat melewatinya.

Asuka Valkryie.

Julukan yang melekat padanya: Touch of Death.

Konon, siapa pun yang menyentuh gadis itu, bahkan hanya ujung bajunya, akan mati. Bukan pingsan.

Bukan sakit perut. Tapi mati. Titik.

Satu-satunya alasan ia belum dikeluarkan dari sekolah adalah karena tidak ada bukti nyata, dan entah bagaimana… para guru justru ikut menjaga jarak dengan wajah waswas.

Bahkan kepala sekolah pun tidak berani menepuk bahunya saat pembagian nilai.

Di kelas 2-B, ia duduk di pojok belakang dekat jendela, seperti karakter anime yang terlalu overpowered dan dijauhi masyarakat.

Semua berjalan biasa saja. Sepi, sunyi, dan dingin. Sampai pada suatu hari—sebuah kejadian kecil mengubah segalanya.

---

Tangga sekolah. Waktu istirahat.

Asuka berjalan pelan menuruni anak tangga sambil membaca buku kecil di tangannya. Kebiasaan lamanya.

Mungkin satu-satunya hiburan di tengah hari-harinya yang selalu kosong.

Sayangnya, nasib buruk tidak kenal julukan. Tumit sepatunya terpeleset.

"Ah—!"

Tubuhnya meluncur ke bawah, kehilangan keseimbangan.

Namun sebelum sempat mencium lantai sekolah, sebuah tangan menangkap pergelangan tangannya dengan gerakan cepat dan santai.

Tak ada efek dramatis. Tak ada musik latar. Hanya sebuah kontak fisik... yang seharusnya mustahil.

Mata Asuka membelalak.

Yang menangkapnya adalah seorang pemuda tinggi, rambut hitam dua jari, ekspresi malas, dan wajah yang seperti baru bangun tidur.

"Ichigo..." gumam Asuka, terkejut.

Pemuda itu menatap wajahnya dengan datar.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya, ringan.

Asuka menatap tangan Ichigo yang masih memegang pergelangan tangannya. Ia menunggu.

Menunggu tanda-tanda... apa pun. Detak jantung berhenti. Mata memutih. Jatuh terkapar. Apa saja.

Tapi tidak ada.

Ichigo hanya mengangkat alis.

"Kau... menyentuhku..." bisik Asuka, pelan.

"Ya. Kalau tidak, kau jatuh dan mungkin gegar otak."

"Kenapa kau tidak mati?"

Ichigo mengangkat bahu. "Entahlah. Mungkin aku terlalu keras kepala untuk mati."

Kemudian, dengan sangat tenang, ia melepas tangannya dan berjalan pergi begitu saja, seolah tidak ada hal luar biasa yang terjadi.

Asuka berdiri diam di anak tangga itu, masih terkejut. Wajahnya merah.

Tidak karena malu. Tapi karena panik. Tidak... mungkin juga sedikit malu.

Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya, bukan karena kemampuannya… tapi karena hatinya sendiri.

---

Keesokan harinya.

Kelas 2-B menjadi sedikit lebih ramai dari biasanya.

Ichigo duduk di kursinya seperti biasa, menatap langit dari jendela dengan ekspresi bosan.

Tapi sesuatu terasa… berbeda. Pandangan seluruh kelas tidak lagi fokus ke pojok jendela belakang, melainkan ke satu arah.

Tepat ke kursinya.

Lebih tepatnya… ke gadis yang kini berdiri di sebelah kursinya.

"Asuka... Valkryie?" gumam salah satu murid.

Gadis itu berdiri diam. Ia menatap Ichigo tanpa berkedip.

Ichigo menoleh santai. "Ada apa?"

"Kau tidak mati."

"Masih belum."

"Aku ingin bicara."

"Sekarang?"

"Sekarang."

Tanpa menunggu izin, Asuka duduk di kursi kosong di sebelah Ichigo.

Seluruh kelas menahan napas.

Seseorang menjatuhkan pensil. Yang lain pelan-pelan mengambil ponsel dan mulai merekam dengan sembunyi-sembunyi.

Dan Ichigo?

Dia menguap.

seperti biasa nya