Ficool

Chapter 7 - Kejutan Kecil di Tengah Keramaian

Acara mulai masuk sesi hiburan. Ada lomba-lomba kecil untuk anak-anak: lomba membawa kelereng, balap karung, dan tebak-tebakan. Akbar diminta membantu sebagai juri.

"Rul, tolong jagain garis start, ya!" teriak Abi sambil sibuk menyiapkan karung untuk balapan.

Fahrul berdiri di ujung garis, melambaikan tangan ke anak-anak yang sudah siap. "Siap… satu, dua, tigaaa!"

Anak-anak melompat-lompat dalam karung, ada yang jatuh tertawa, ada yang sengaja menggoyang-goyangkan badan biar lebih cepat. Penonton bersorak heboh, ibu-ibu berteriak menyemangati anak-anak mereka.

Di tengah keramaian itu, tiba-tiba seorang anak kecil — mungkin sekitar empat tahun — berjalan mendekati Fahrul sambil membawa es krim setengah leleh. "Abang mau?" katanya polos.

Fahrul terkekeh. "Wah, makasih, dek. Tapi abang lagi jaga garis nih."

Anak kecil itu memaksa menyodorkan es krim. "Nih… buat abang."

Fahrul akhirnya jongkok, menerima es krim itu sebentar, lalu tersenyum. "Makasih ya, baik banget." Anak kecil itu tertawa kecil, lalu berlari kembali ke ibunya.

Buat orang lain, mungkin itu cuma momen sepele. Tapi buat Fahrul, di tengah lelah, panas, dan ributnya acara, kejutan kecil seperti itu rasanya seperti minum air dingin di tengah gurun. Ada kebahagiaan sederhana yang tiba-tiba mengalir masuk ke dadanya.

Ia berdiri lagi, melambaikan tangan. "Ayo, ayo! Siapa cepat, siapa juara!" teriaknya sambil tertawa.

Di saat itu, Fahrul tahu: yang membuat acara seperti ini berarti bukan hanya panggung besar atau tamu penting, tapi momen-momen kecil yang diam-diam menyentuh hati.

More Chapters