Ficool

Chapter 11 - Lorong Berdarah

Lalu aku berjalan, menyusuri lorong yang menggigilkan anggota tubuhku yang lain.

Dindingnya sangat lembab, seperti menyimpan rahasia yang busuk perlahan.

Langkahku terbenam dalam aspal, mengunyah pelan-pelan telapak kaki.

Seakan menahanku agar tak sempat kabur dari ingatan.

Di sudut ruangan itu,

Ada sebuah lemari yang menyulap bau dengan kuku.

Laci-lacinya mengatup rapat, menyembunyikan sisa tubuh yang terpotong harapan.

Celah-celah kecil itu bukan lagi tempat cahaya merayap.

Melainkan mulut sempit yang menelan napas, dan meludahkan hampa.

Aku mendengar retak saling berbisik. Dari genting yang bergelantungan, seperti suara luka yang gagal dilenyapkan waktu.

Kusangka aku sedang singgah,

Rupanya aku sedang membusuk perlahan, di sebuah rumah yang tak pernah membiarkanku pergi mengejar mimpi.

Apakah aku terluka?

Ternyata, Aku Manusia.

More Chapters