🔥 CHAPTER 2 — "Evolusi Tubuh Baru & Teknik Pertama Dewa Tertinggi"
(MC: Damien Valtreos)
---
Cahaya perak yang meledak dari lingkaran rune akhirnya mereda, meninggalkan ruangan bawah tanah di dalam sunyi yang mencekam.
Damien terbaring di lantai batu, napasnya pelan tapi stabil.
Tubuhnya berbeda.
Ia tidak lagi terasa lemah, lembek, atau berat.
Sebaliknya…
"…gila. Badanku berasa kayak di-upgrade jadi versi mahal."
Ia menatap tangannya, cahaya tipis bulan mengalir di bawah kulitnya seperti aliran energi yang hidup.
Namun sebelum ia sempat mengagumi perubahan tubuhnya—
[Bangun, bocah.]
Suara itu muncul lagi.
Terdengar santai… seolah sedang menguap.
Damien mendengus.
"Kau ini Dewa Tertinggi atau penjaga kos kosan sih? Nada bicaramu bikin ku pingin nabok."
[Cobalah.]
"…enggak jadi."
[Bagus. Sekarang dengarkan baik-baik. Kau baru saja membuka Lunar Core, inti energi versi paling dasar dari warisanku.]
Damien mengangkat salah satu alis.
"Versi dasar? Yang benar saja… tubuhku hampir meledak barusan!"
[Itu baru tahap pemanasan.]
"…kau serius mau membunuhku?"
[Jika aku mau kau mati, kau sudah mati sejak tadi.]
Damien terdiam.
Oke, itu argumen yang valid.
---
🌙 Tubuh Baru Damien
Perubahan pada tubuhnya terasa jelas:
Meridian yang tadinya mati → sekarang penuh aliran energi bulanan.
Organ dalam terasa diperkuat, seolah dilapisi sesuatu yang elastis namun keras.
Otot-ototnya memadat, tapi tetap lentur.
Penglihatan meningkat drastis, ia bisa melihat detail kecil dari ukiran dinding puluhan meter.
Damien berdiri, mengepalkan tangan.
"Kalau begini… Kurasa aku bisa meninju pohon besar sampai tumbang."
[Kau bisa meninju gunung kecil, sebenarnya.]
"…"
"…aku suka gaya hidup ini."
---
⚔️ Teknik Pertama: Eclipse Vein Art
Suara misterius itu berbicara lagi.
[Sebagai pewaris baruku, aku memberimu teknik dasar—]
Halo-nada sombong menggema.
[ECLIPSE VEIN ART — Seni Pembuluh Gerhana.]
Rune di lantai menyala lagi.
Simbol-simbol bulan, kegelapan, dan cahaya melingkar di bawah kaki Damien.
Dalam sekejap, ratusan informasi masuk ke dalam kepalanya:
Cara mengatur energi bulan.
Cara mengubah emosi menjadi kekuatan.
Cara memadatkan energi ke titik tertentu.
Cara melepaskan serangan berbasis ilusi atau realitas.
Bahkan cara mempengaruhi persepsi musuh.
"A-aku… bisa melakukan semua ini?" gumam Damien terpana.
[Tentu saja. Ini teknik pemula. Teknik bayi.]
"…BABY?"
[Lihat dirimu. Tidak bisa berkultivasi seumur hidup. Tentu aku mulai dari teknik balita.]
Damien memejamkan mata.
"Sumpah aku ingin marah, tapi aku tidak bisa bantah…"
---
🌓 Percobaan Pertama
"Baik. Mari coba teknik bayi-mu itu."
Damien mengangkat tangannya.
Ia mengatur napas.
Mengalirkan energi lunar ke meridian.
Membentuk bayangan gelap di sekeliling tangan.
WUSHHH—
Udara bergetar.
Lingkungan sekitarnya tampak melengkung seperti ilusi air.
Damien meninju udara.
BOOM!!!
Gelombang energi hitam-perak meluncur ke dinding batu — dan menghancurkan separuh ruangan bawah tanah dalam satu tembakan.
Kepingan batu beterbangan.
Damien membeku.
"…itu teknik bayi?"
[Iya.]
"…kalau teknik dewasa?"
[Kau akan menghapus benua.]
Damien:
"…."
Lalu ia tersenyum lebar.
"Saya suka warisan ini."
---
💠 Perubahan Mata Damien
Saat ia menutup matanya, ia merasakan sensasi dingin lembut pada bola matanya.
Ketika ia membuka kembali—
✨ Mata Damien bersinar perak pekat dengan pola gerhana di dalam iris. ✨
[Itu Silver Eclipse Eyes. Mata para penguasa bulan.]
"Aku bisa apa dengan ini?"
[Melihat aliran energi. Emosi. Kebohongan. Celah pertahanan musuh. Bahkan batas kekuatan mereka.]
"Oho… Jadi aku bisa melihat level orang-orang sombong itu nanti?"
[Bukan hanya melihat. Kau bisa menertawakan mereka.]
Damien mengangguk mantap.
"Warisan ini cocok dengan kepribadianku."
---
🌑 Sudut Terpencil Ruangan, Sebuah Kotak Hitam
Tepat sebelum ia keluar, ada kotak gelap kecil di pojok ruangan.
Tidak berdebu. Tidak bercahaya.
Seolah ia menunggu seseorang.
Damien mengangkatnya.
Benda dingin… berat… dan terasa hidup.
Suara misterius itu mendadak lebih serius.
[Jangan buka itu dulu.]
"Hah? Kenapa?"
[…Karena itu bukan bagian dari warisanku.]
Damien menegang.
"…kalau bukan bagian dari warisan, lalu itu apa?"
Hening.
[Itu adalah… sesuatu yang bahkan aku tidak bisa jelaskan sekarang. Simpan saja.]
Tone suaranya berubah gelap.
Tidak bercanda seperti biasanya.
Damien menutup kotaknya.
"Baik, aku simpan."
---
🌘 Keluar dari Ruangan Bawah Tanah
Ketika ia naik ke permukaan, cahaya bulan menyambutnya.
Tubuhnya terasa ringan seperti makhluk baru.
"Dari sampah menjadi pewaris dewa tertinggi…"
Damien menarik napas panjang.
"Aku yakin… hidupku baru saja mulai kacau."
Tapi senyumnya muncul — dingin, cerdas, dan sedikit licik.
"Aku suka kekacauan."
---
CHAPTER 2 END
