Ficool

Chapter 12 - Chapter 11 – Auren yang Baru

 

Langit Marevia berubah warna.

 

Tidak semua orang menyadarinya—tapi mereka yang cukup sensitif, mulai merasa ada sesuatu yang bergeser. Daun tidak lagi hijau persis seperti kemarin. Suara tawa terdengar sedikit terlambat. Senyum para warga… terlalu lebar.

Di Drexan, efeknya lebih terasa.

Papan digital mati. Penjaga Kesadaran berhenti bergerak. Beberapa sistem pembersih meledak sendiri karena gagal membaca instruksi yang tidak lagi konsisten.

Tapi dampak paling besar tidak terjadi di luar.

Melainkan di dalam—dalam kepala Auren.

Sudah dua hari sejak dia mengakses terminal pusat. Kalea menjaganya—secara fisik. Tapi secara emosional, ia seperti kehilangan Auren perlahan.

Auren duduk di sudut ruangan gelap, memegang kepala. Ia bicara pelan, tidak pada siapa pun.

"Aku… masih Auren, kan?"

Kalea menatapnya. Rasa takutnya tumbuh, bukan pada sistem—tapi pada apa yang bisa terjadi saat manusia dibiarkan melihat terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat.

"Auren," katanya lembut, "ini cuma efek pantulan. Sistemmu mulai menyesuaikan diri. Kau belum sepenuhnya lepas dari jaringan."

"Tapi kenapa aku dengar suara… dari versi diriku yang lain?" bisik Auren. "Aku lihat aku… tapi bukan aku. Aku pikir sesuatu masuk ke dalamku. Atau… aku keluar dari sesuatu."

Kalea menggenggam tangannya, tapi Auren menatapnya dengan mata yang tidak seperti dulu. Penuh ketakutan, tapi juga keyakinan baru yang belum bisa ia kendalikan.

"Aku tak bisa percaya apapun lagi. Bahkan rasa ini…" Ia menekan dadanya. "Apakah ini takut? Atau… hanya pantulan rasa yang pernah ada?"

"Auren. Dengar aku," kata Kalea, tegas. "Kau bukan rusak. Kau bangun. Tapi bangun itu menyakitkan. Percaya saja… aku pernah di situ."

Auren menatapnya, lalu mengangguk perlahan. Tapi jelas, ia belum sepenuhnya kembali. Atau mungkin… ia sedang berubah menjadi sesuatu yang belum ia pahami.

Dan itu menakutkan, bagi mereka berdua.

More Chapters