Ficool

Chapter 101 - Bab 102 – Api di Timur Tengah dan Bayangan Red Queen 3.0

Bab 102 – Api di Timur Tengah dan Bayangan Red Queen 3.0

Maret 2018. Dunia tersentak oleh peristiwa mendadak: seorang petinggi intelijen Israel dibunuh dalam serangan terkoordinasi yang diklaim dilakukan oleh cabang militer Hamas. Serangan tersebut bukanlah satu-satunya. Dalam waktu bersamaan, rentetan ledakan dan aksi teroris melanda beberapa wilayah penting di Israel, termasuk Tel Aviv dan Ashkelon.

Pemerintah Israel merespons dengan cepat dan brutal. Dalam 48 jam, pasukan khusus melancarkan operasi balasan besar-besaran ke wilayah Gaza, menghantam target-target yang diklaim sebagai markas dan jalur logistik milik Hamas. Dunia pun menyaksikan kekacauan membara di layar televisi dan siaran digital.

Amerika Serikat menyatakan dukungan terhadap "hak Israel untuk membela diri", namun menyerukan de-eskalasi. Rusia mengecam tindakan balasan yang "tidak proporsional", sementara Tiongkok menyerukan investigasi independen. Negara-negara mayoritas Muslim pun pecah: sebagian pemerintah mengutuk kekerasan dari kedua belah pihak, sementara kelompok-kelompok radikal merayakan insiden tersebut sebagai "pembalasan ilahi".

Namun, di balik panggung kekerasan ini, peristiwa lain yang jauh lebih tersembunyi bergerak di balik bayang-bayang: peluncuran sistem Red Queen 3.0 oleh Bitwhale dan keluarga Nava.

Dengan investasi gabungan sebesar 15 miliar dolar untuk pengembangan AI dan tambahan 5 miliar untuk pembangunan superkomputer di dekat kantor pusat Bitwhale di California, Red Queen 3.0 diluncurkan secara internal. Versi ini membawa peningkatan luar biasa dalam kecepatan analisis, pengolahan data, dan sistem pengawasan lintas benua. Red Queen kini bukan hanya mengawasi Bitwhale, Bitcapital, dan Blue Umbrella—melainkan juga 30% sektor energi di Nigeria, serta satelit-satelit kerja sama dengan SpaceX.

Sebagai sistem pendukung intelijen, Red Queen 3.0 menjadi pilar utama aliansi CAA—koalisi rahasia antara keluarga Nava, keluarga Melon, keluarga Bosch, dan Pentagon. Di kawasan Afrika Barat, terutama Nigeria, CAA menjadi penyeimbang kekuatan terhadap pengaruh Cina dan Rusia, sekaligus menjaga aset vital energi dan data global milik Bitwhale.

Ketegangan Timur Tengah hanya memperkuat urgensi keberadaan sistem seperti Red Queen. Sementara dunia terpaku pada layar-layar yang menayangkan perang, sistem pengawasan dan analisis yang dikendalikan dari California diam-diam mengatur ulang permainan kekuasaan global.

---

More Chapters