Ficool

Chapter 53 - Bab 52 – Api di Timur: Pertempuran Pengaruh dan Titik Balik Nigeria

Bab 52 – Api di Timur: Pertempuran Pengaruh dan Titik Balik Nigeria

Satu bulan setelah kesepakatan besar antara keluarga Nava dan keluarga Melon, situasi geopolitik mulai bergeser secara drastis. Dana 1,5 miliar dolar telah disalurkan secara diam-diam ke berbagai kelompok—terutama nasionalis ekstrem di Ukraina dan jaringan ekstremis di beberapa wilayah pengaruh Rusia di Timur Tengah, seperti Suriah dan Irak.

Kelompok-kelompok ini tidak hanya menerima senjata dan pelatihan, tetapi juga dukungan teknologi, propaganda, dan pengaruh media sosial dari tim intelijen swasta yang dibayar oleh BitWhale. Dalam waktu singkat, kerusuhan mulai merebak di berbagai kota di Ukraina timur yang dulunya bersimpati pada Rusia. Spanduk besar bertuliskan "Ukraina untuk Ukraina, Bukan Moskow!" berkibar di tengah-tengah kerumunan yang memprotes pemerintahan boneka Rusia.

Di Kharkiv, Odessa, dan wilayah Donbas, pasukan paramiliter yang telah didanai mulai menyerang infrastruktur milik atau dikelola oleh jaringan Rusia. Beberapa titik logistik pasokan militer Rusia di Ukraina dihancurkan. Tentara lokal pro-Rusia mulai kehilangan kendali.

Di Timur Tengah, sejumlah milisi Syiah yang selama ini dekat dengan Iran dan Rusia tiba-tiba diserang oleh faksi-faksi Sunni bersenjata yang ternyata mendapatkan dukungan logistik baru. Di balik layar, penyamaran dilakukan dengan sangat rapi—semuanya tampak seperti konflik internal sektarian, padahal ini adalah operasi untuk menciptakan gangguan pada garis suplai Rusia dan sekutunya.

Rezim-rezim lokal mulai mempertanyakan efektivitas Rusia sebagai mitra strategis. Terjadi pembelotan kecil-kecilan di tingkat komandan militer, dan secara politis, kepercayaan terhadap Rusia mulai terkikis.

Di Moskow, para penasihat Kremlin menggelar pertemuan darurat dengan Presiden. Laporan intelijen menunjukkan lonjakan pendanaan yang tidak dapat dijelaskan dalam operasi-operasi pemberontak di wilayah mereka.

> "Mereka menggunakan uang, bukan tentara," ujar salah satu penasihat utama Putin. "Taktik ini... sangat familiar. Ini metode kapitalis. Mereka membeli perlawanan."

Presiden Rusia mendengus kesal. Ia sadar, ini bukan hanya persoalan Nigeria—ini sudah menyangkut kredibilitas dan pengaruh global Rusia.

Namun, realitas di lapangan membuat Kremlin harus realistis. Terlalu banyak titik api yang menyala dalam waktu bersamaan. Dan Nigeria, yang tadinya hanya target untuk menunjukkan dominasi, kini tidak lagi menjadi prioritas utama.

Akhirnya, Rusia secara perlahan menarik mundur sebagian besar dukungan aktifnya di Nigeria. Mereka berhenti menyuplai dana kepada separatis, dan para agen lapangan mereka mulai dievakuasi.

Sementara itu, di Nigeria, kemenangan terasa di pihak BitWhale dan keluarga Nava. Keamanan di tambang dan kilang minyak Nava diperketat dengan teknologi dan kontraktor militer swasta. Presiden Nigeria, setelah menerima "dukungan diplomatik" tambahan dari Amerika dan Eropa, menyampaikan pidato tegas menolak pengaruh Rusia dan berjanji memperkuat kerja sama dengan "mitra ekonomi sah."

Keluarga Nava dan Melon merayakan kemenangan diplomatik dan strategis ini di balik layar. Arvid menerima laporan dari jaringan keuangan global bahwa nilai investasi mereka di Afrika meningkat 14% setelah krisis mereda.

> "Rusia telah tergelincir," ujar Arvid sambil menyesap anggur di ruang privat keluarga. "Tapi jangan salah. Mereka belum kalah."

Samuel Melon mengangguk.

> "Benar. Tapi hari ini... mereka belajar bahwa pengaruh tidak hanya berasal dari senjata dan gas. Uang... adalah senjata paling sunyi, tapi paling mematikan."

More Chapters