Ficool

Chapter 2 - Ambisi lily yang ingin mewujudkan mimpinya

Bab 5: Pijakan Pertama di Puncak

Lila melangkah ke gedung headquarters Kotagg dengan jantung berdebar. Dinding kaca setinggi langit memantulkan siluetnya yang mengenakan jaket resmi tim bergambar logo naga berkobar—simbol Kotagg. Tapi euforia penerimaannya segera pudar saat pertemuan pertama dengan tim inti. Di ruang strategi, lima pasang mata mengamatinya dengan sikap ambigu.

"Selamat datang, influencer," sapa Ryu, kapten tim dengan suara datar. Julukan itu diucapkan seperti sindiran. Ryu, legenda di dunia MOBA, terkenal dengan prinsip: hanya skill murni yang berbicara. Lila tersenyum tipis, menyadari ini ujian pertama: membuktikan diri bukan sekadar wajah brand.

"Kita ada turnamen Crossfire Championship bulan depan," kata Manajer Han, melemparkan dokumen ke meja. "Lila, kau akan jadi substitute player sekaligus wajah promosi. Tunjukkan bahwa Kotagg tidak salah pilih."

Lila mengangguk, tapi jari-jarinya mengepal. Substitute? Padahal dalam kontrak, dia dijanjikan posisi aktif. Sebelum sempat protes, Ryu menyela, "Btw, kita sudah punya carry utama. Fokus saja ke streaming-mu. Itu yang berguna buat tim."

Ruangan mendadak sunyi. Lila menelan ludah. Ini lebih sulit dari yang ia bayangkan.

Bab 6: Dua Identitas, Satu Pertaruhan

Malam itu, Lila membuka stream dengan wajah sumringah. 50.000 penonton menyambut, tapi kamera tak menangkap tangan gemetarnya yang menekan mouse. "Hari ini, kita coba grind rank sambil bahas strategi baru buat turnamen!" ujarnya riang.

Chat meledak:

"Lila GOAT! Bawa Kotagg menang!!"

"Cewek pertama di tim inti Kotagg, slay!!"

Tapi di balik layar, Lila harus multitasking: sambil bermain, ia diam-diam menganalisis rekaman latihan tim untuk mencari celah meningkatkan synergy. Sejak jadi substitute, Ryu selalu "lupa" mengundangnya ke sesi latihan tertutup.

Ding! Notifikasi email masuk:

"Permintaan kolaborasi ditolak: Konten tidak sesuai visi brand."

Lila mengerutkan kening. Proposalnya untuk membuat seri dokumenter latihan tim ditolak manajemen. Ternyata, Kotagg ingin ia tetap jadi "Lila si Streamer Ceria", bukan "Lila si Strategist".

"Tunggu," bisiknya. "Aku masuk ke sini bukan untuk jadi boneka."

Bab 7: Kode Rahasia di Balik Layar

Pukul 3 pagi, Lila menyelinap ke ruang server Kotagg. Kartu akses yang diberikan pada hari pertama ternyata bisa membuka pintu terlarang berlabel Archives. Di dalam, deretan hard drive menyimpan rekaman pertandingan rahasia tim selama 5 tahun terakhir.

"Kalau aku bisa memecahkan pola permainan mereka..." gumamnya, menyalin data ke cloud.

Esok harinya, di tengah stream, Lila sengaja "tersandung" membuka analisis taktisnya:

"Oh tidak! Tertukar file!" katanya pura-pura panik, sementara layar memperlihatkan diagram rotasi tim Kotagg yang ia modifikasi.

Chat langsung jadi ladang perdebatan:

"Wait, ini analisis level pro!"

"Ryu main terlalu agresif, ini bisa jadi titik lemah!"

Video itu trending di Twitter. Tagar #LilaTheTactician menggempur. Manajer Han menelepon marah: "Apa maksudmu?!"

"Aku hanya ngasal kok, Han!" jawab Lila polos. Tapi di matanya ada api. Ini baru permulaan.

Bab 8: Letusan Naga yang Terkunci

Seminggu sebelum turnamen, bencana datang. Ryu cedera tangan setelah latihan berlebihan. Tim panik. "Kita butuh carry cadangan!" teriak Manajer Han.

Semua mata tertuju pada Lila. Ryu cemberut: "Kau pikir bisa gantikan aku? Carry butuh jam terbang, bukan sekadar teori!"

Lila menyipitkan mata. Di sakunya, ada USB berisi data rahasia: seluruh kebiasaan Ryu selama pertandingan—dan kelemahannya yang tak disadari.

"Aku tidak akan menggantikanmu," jawabnya dingin. "Aku akan bermain lebih baik."

Di babak penyisihan Crossfire Championship, Lila memilih karakter yang tak pernah digunakan Ryu: Shade, ninja penyendiri dengan mekanisme clone rumit. Langsung, para komentator heboh:

"Ini gila! Shade butuh presisi 200 APM! Bahkan Ryu tidak berani!"

Tapi Lila tersenyum. Selama jadi substitute, ia diam-diam berlatih 18 jam/hari, menggunakan data arsip untuk menciptakan playstyle tak terduga. Saat timer hitung mundur berakhir, seluruh arena bergemuruh: Kotagg menang dengan kill ratio 15-1!

Bab 9: Nama Baru di Papan Skor

"Siapa dalang strategi ini?!" tanya reporter menyerbu setelah pertandingan.

Manajer Han hendai menjawab, tapi Lila sudah menyambar mic:

"Tim Kotagg menang karena kita bukan sekumpulan individu, tapi keluarga."

Di belakang panggung, Ryu mendekat dengan wajah masam—lalu mengangguk hormat. "Lain kali, ajari aku trik Shade-mu."

Malam itu, email baru masuk ke kotak Lila:

Subjek: Promosi

"Mulai besok, posisimu naik jadi starter player dan kepala divisi strategi konten."

Tapi Lila tidak membalas. Matanya tertuju pada layar laptop tempat ia membuka dokumen rahasia: Proyek Naga Emas—rencana Kotagg merekrut pemain asing untuk menggantikan anggota tim lokal.

"Jadi ini alasan mereka tiba-tiba membutuhkanku?" bisiknya. Api ambisinya menyala lagi. Jika Kotagg ingin bermain politik, aku siap hadapi di dua medan: game... dan kekuasaan.

To Be Continued

Next: Perseteruan dengan tim cadangan rahasia, munculnya sosok misterius bernama "The Architect", dan masa lalu Lila yang ternyata terhubung dengan pendiri Kotagg!

More Chapters